Matriks IFE Internal Faktor Evaluation

136

BAB VI PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

6.1. Tahap Pemasukan

Setelah diketahui informasi dari hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal serta pengamatan secara langsung maka diperoleh faktor-faktor kunci kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang usaha. Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat masukan kedalam matriks IFE dan EFE.

6.1.1. Matriks IFE Internal Faktor Evaluation

Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategi internal Wisata Alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP , diperoleh kekuatan Strenght dan kelemahan weakness. Setelah disebarkan kuisioner yang berisi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan kepada sembilan orang responden yang memiliki kemampuan dan kapasitas dalam menyusun strategi serta dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode Paired Comaprison maka diperoleh bobot dari masing-masing variabel internal. Yang menjadi responden yaitu Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Penata Usaha Kepegawaian, Penata Usaha Keuangan, Penata Usaha Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Penata Usaha Bina Cinta Alam dan Kader Konservasi, Kepala Polhut Polisi Hutan . Kepala Pengendali ekosistem Hutan PEH . Pada pengisian kuisioner responden juga diharuskan untuk memberikan rating untuk mengetahui kekuatan utama dan kekuatan kecil serta kelemahn utama dan kelemahan kecil yang dimiliki perusahaan. Kemudian setelah reponden 137 memberikan peringkat, maka diambil rata-rata bobot dan peringkat sehingga diperoleh rataan skor yang hasilnya berupa matriks IFE. Tabel 13. Matriks IFE Internal Faktor Evalution Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor bobot Kekuatan 11. Kemudahan Ditempuh Aksesbilitas Lokasi 12. Pelayanan Karyawan Terhadap Pengunjung 13. Kualitas SDM 14. Sistem Pencatat Keuangan 15. Hubungan Internal SDM 16. Tarif Masuk Kawasan Wisata 17. Konsep Wisata Yang Berbasis Konservasi, Lingkungan Hidup Dan Pendidikan 18. Adanya variasi produk Menawarkan Produk Wisata Lainnya,Yaitu Budidaya Tanaman Hias dan Tanaman Obat 19. Tersedianya Sarana dan Prasarana Pengunjung 20. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Internet, fak, komputer KELEMAHAN 1. Tingkat Promosi 2. Kuantitas SDM 3. Kondisi Infrastruktur Yang Kurang Diremajakan Karena Sudah Rusak 4. Kondisi Keuangan Perusahaan 5 Penyuluhan dan Pembinaan hutan konservasi di kawasan Wisata 6. Adanya Jalur Non Formal Yang Mengakses Ke Kawasan 0,074 0,071 0,064 0,064 0,065 0,066 0,060 0,060 0,057 0,057 0,059 0,056 0,061 0,059 0,045 0,083 4 3.8 3.7 3.4 3.5 3.8 4 3.6 4 3.8 1.3 1.4 1.4 1.6 1.8 1.4 0,296 0,268 0,236 0,219 0,227 0,252 0,241 0,217 0,229 0,216 0,076 0,078 0,085 0,094 0,080 0,116 Total 1.000 2,931 138 Berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE untuk Wisata Alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP yang menjadi kekuatan utama wisata alam ini adalah lokasi yang mudah di tempuh dengan total nilai 0.269, diikuti pelayanan karyawan terhadap pengunjung dengan total nilai 0.268, dan tarif masuk kawasan wisata yang cukup murah ditambah asuransi jiwa dengan total nilai 0.241. sedangkan yang menjadi kekuatan kecil TNGP adalah tersedianya sarana dan prasarana, di karenakan fasilitas yang ada banyak yang pada rusak dengan total nilai 0.229 dan penggunaan sistem informasi manajemen internet, fax, komputer dikarenakan peralatan yang terbatas dengan total nilai 0.216. sedangkan yang menjadi kelemahan utama Wisata Alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah adanya jalur non formal yang mengakses ke kawasan wisata dengan total nilai 0.116 dan kondisi keuangan perusahaan dikarenakan terbatasnya anggaran dari pemerintah pusat, dengan total nilai 0.094 sedangkan kelemahan kecil tingkat promosi dengan total nilai 0.076. Untuk bobot faktor internal secara keseluruhan menunjukan angka 2,931 dengan kondisi ini berada diatas rata-rata 2.50 yang artinya posisi Wisata Alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mampu memanfaatkan kekuatan- kekuatan yang dimilikinya berdasarkan rata rata hasil penilaian responden untuk mengatasi kelemahan usaha secara optimal.

6.1.2. Matriks EFE Eksternal Faktor Evaluation