Produk dan Operasi Wisata Penelitian Dan Pengembangan

125 profesional. Kepribadian dan penampilan meliputi sikap dan kejujuran serta loyalitas terhadap perusahaan. Namun berdasarkan pelaksanaan dilapangan kuantitas SDM Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, sangat minim dikarenakan kurangnya personil pada setiap pintu masuk kawasan. Hal ini perlu dipertimbangkan kepada pihak pengelola.

5.1.2. Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan TNGP sudah memenuhi standar perusahaan, TNGP menggunakan jasa perikalanan melalui media cetak seperti brosur, spanduk dan situs internet untuk melakukan pemasarannya. Tetapi pada kondisi dimasyrakat Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP harus melakukan kegiatan promosi secara intensif, artinya masih banyak para pengunjung atau masyarakat sekitar kawasan yang tidak mengerti dengan hutan konservasi, sehingga perambahan hutan dan pencurian kayu masih sering terjadi, selain digunakan sebagai kegiatan berwisata, penelitian dan pendidikan lingkungan. Berbagai media informasi dapat digunakan untuk mempromosikan kegiatan wisata yang berbasis lingkungan hidup dan pelestarian hutan, dan membuat paket wisata dan tiket terusan kepada perusahaan sejenis. Guna mencapai keinginan dan kebutuhan pengunjung.

5.1.3. Produk dan Operasi Wisata

Secara umum kegiatan produk dan operasi wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang sangat menarik, baik untuk sekedar rekreasi ataupun untuk pendidikan serta penelitian, yaitu: Air Terjun Cibereum, Telaga Biru, Kawah, 126 Alun-Alun Surya kencana, Puncak Gunung Gede dan Pangrango. Selain itu kawasan ini merupakan ekositem hutan hujan tropis pegunungan yang terbagi kedalam tiga sub ekoisitem hutan hujan pegunungan rendah sub montana dan sub ekosisitem hutan hujan pegunungan tinggi sub alpin. Disamping itu sebagai akibat gejala atau proses alam dan perilaku manusia, dikawasan ini terdapat juga ekosisitem khusus seperti, ekosistem danau, rawa, pegunungan,padang rumput, pegunungan, kawah, air panas dan hutan sekunder. Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango juga dikenal sebagai tempat tumbuh flora dan jenis tanaman hias, hutan hujan tropis pegunungan yang kaya akan jenis fauna dan sarana prasarana pengunjung yang dapat dinikmati, namun terdapat beberapa fasilitas yang sudah rusak akibat termakan usia dan harus di perbaiki antara lain, papan informasi yang menuju puncak gunung, selter pos yang digunakan untuk istirahat pendaki dan sarana prasarana pendukung untuk kepentingan pengelolaan pengamanan kawasan.

5.1.4. Penelitian Dan Pengembangan

Peran litbang TNGP berada pada pengawasan Departemen Kehutanan, seiring dengan perubahannya TNGP dalam pengembanganya membuat sistem masuk kawasan melalui jasa internet. Dengan situs ini sangat memudahkan wisatawan asing ataupun domestik melakukan perijinan. Dalam kegiatan penelitian Taman Nasional Gunung Gede pangrango sering sekali dijadikan tempat penelitian oleh para peneliti baik dari lembaga non formal maupun dari perguruan tinggi, yang tertarik dengan keaneka ragaman hayati flora dan fauna seperti, jenis tumbuhan paku, jenis lumut, jenis tumbuhan tanaman hias, 127 dan binatang mamalia, serangga, binatang melata dan binatang yang hidup di air dan darat. Pihak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sangat terbuka sekali bagi yang ingin melakukan kegiatan penelitian di kawasan ini, karena dari penelitian tersebut adanya timbal balik yang tentunya bermanfaat bagi kedua belah pihak. Bagi perusahan hasil dari penelitian merupakan satu masukan positif baik berupa evaluasi maupun saran, perkembangan usaha dan penambahan kolesi flora dan fauna yang terdapat disekitar kawasan wisata. Pengembangan wisata alam Taman Nasional Gunung Gede pangrango kurang optimal dalam hal penanganan sarana dan prasarana pengunjung dikarenakan keterbatasan anggaran belanja setiap tahunnya dan dilaksanakan dengan skala prioritas, ini dapat dilihat pada beberapa bangunan dan fasilitas pengunjung yang harus di perbaiki. Pengelolaan yang baik akan mampu meningkatkan konsep wisata alam yang produktif dengan perkembangan industri. Kebersihan disekitar kawasan wisata harus dapat ditingkatkan lagi, hal tersebut dapat menjadikan pencapaian kepuasan pengunjung. Untuk pengembangan ekowisata ini memburuhkan sumber daya manusia yang berbekal pendidikan khusus, kemampuan pihak manajemen dalam menetapkan target sasaran dan menyediakan serta menyajikan paket-paket wisata sesuai dengan potensi yang dimiliki serta promosi yang terus menerus yang pada akhirnya masyarakat sadar akan hutan konservasi.

5.1.5. Keuangan