124
BAB V IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
5.1. Identifikasi Faktor Internal
Identifikasi faktor-faktor internal perlu dilakukan intuk mengetahui sisi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
TNGP . Informasi mengenai kondisi Internal Taman Nasional Gunung Gede Pangrango diperoleh melalui wawancara pihak manajemen dan observasi secara
langsung dilapangan. Faktor-faktor yang terkait dengan kondisi Internal perusahaan yaitu sumberdaya manusia, pemasaran, produksi dan operasi,
keuangan, penelitian dan pengembangan sistem informasi manajemen.
5.1.1. Sumber Daya Manusia
Taman Nasional Gunung Gede pangrango melakukan penyerapan tenaga kerja melalui sistem ketenaga kerjaan Departemen Kehutanan. Pihak Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango telah mengambil kebijakan-kebijakan tertentu, untuk meningkatkan SDM antara lain dengan mengikut sertakan program S1 bagi
tingkat pendidikan SLTA dan pelatihan yang banyak diikuti oleh pegawai diantaranya, pengarsipan, bendaharawan, administrasi, kepegawaian, aplikasi
keuangan, manajemen material, penjenjangan kehutanan, pelatihan SDAHE dan mobile traning untuk bahasa Inggris. Proses penilaian prestasi kerja oleh tim
fungsional TNGP meliputi ketrampilan tekhnis, kehadiran, kepribadian, penampilan, dan hubungan sesama karyawan. Penilaian ketrampilan tekhnis
antara lain kecakapan tekhnis dalam melaksanakan tugas dan mutu kerja yang
125 profesional. Kepribadian dan penampilan meliputi sikap dan kejujuran serta
loyalitas terhadap perusahaan. Namun berdasarkan pelaksanaan dilapangan kuantitas SDM Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, sangat minim
dikarenakan kurangnya personil pada setiap pintu masuk kawasan. Hal ini perlu dipertimbangkan kepada pihak pengelola.
5.1.2. Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan TNGP sudah memenuhi standar perusahaan, TNGP menggunakan jasa perikalanan melalui media cetak seperti brosur, spanduk
dan situs internet untuk melakukan pemasarannya. Tetapi pada kondisi dimasyrakat Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP harus
melakukan kegiatan promosi secara intensif, artinya masih banyak para pengunjung atau masyarakat sekitar kawasan yang tidak mengerti dengan hutan
konservasi, sehingga perambahan hutan dan pencurian kayu masih sering terjadi, selain digunakan sebagai kegiatan berwisata, penelitian dan pendidikan
lingkungan. Berbagai media informasi dapat digunakan untuk mempromosikan kegiatan wisata yang berbasis lingkungan hidup dan pelestarian hutan, dan
membuat paket wisata dan tiket terusan kepada perusahaan sejenis. Guna mencapai keinginan dan kebutuhan pengunjung.
5.1.3. Produk dan Operasi Wisata