Uji Normalitas Uji Homogenitas

52 52 Tabel 4.3 Statistik Hasil Penelitian Statistik Kelas Eksperimen Kontrol Nilai Terendah 40 32 Nilai Tertinggi 91 89 Mean X 66,5 59,13 Median   e M 65,38 57,21 Modus   O M 55,70 46,5 Varians   2 S 169,66 290,18 Simpangan Baku   S 13,03 17,03 Koefisien Kemiringan   K S 0,83 0,74 Kurtosis 4  1,75 1,69 Jumlah Sampel 38 38

B. HASIL PENGUJIAN PRASYARAT ANALISIS

Analisis terhadap data penelitian bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak, maka penulis membandingkan nilai posttest kelas eksperimen dengan nilai posttest kelas kontrol. Sebelum membuktikan hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji nomalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi- Square. Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujiannya yaitu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria hitung 2   tabel 2  diukur pada taraf signifikan tertentu. 53 53 Berdasarkan perhitungan uji normalitas data, diperoleh hitung 2  untuk kelas eksperimen sebesar 5,67 dan pada tabel harga kritis tabel 2  untuk n = 38 pada taraf signifikan 05 ,   adalah 7,81 lampiran 15. Karena hitung 2   tabel 2  5,67 7,81 maka H diterima, artinya data sampel untuk kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh hitung 2  sebesar 7,29 dan pada tabel harga kritis tabel 2  untuk n = 38 pada taraf signifikan 05 ,   adalah 7,81 lampiran 16. Karena hitung 2   tabel 2  7,29 7,81 maka H diterima, artinya data sampel untuk kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelompok Jumlah Sampel Taraf Signifikan hitung 2 χ tabel 2 χ Keterangan Eksperimen 38 0,05 5,67 7,81 Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Kontrol 38 0,05 7,29

2. Uji Homogenitas

Setelah kedua kelas sampel dinyatakan berdistribusi normal, maka asumsi selanjutnya yang harus dipenuhi adalah homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang 54 54 digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher, dengan kriteria pengujian yaitu kedua kelas dikatakan homogen.jika F hitung  F tabel yang diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai varians kelas eksperimen dan varians kelas kontrol masing-masing sebesar 169,66 dan 290,18. Sehingga diperoleh nilai F hitung = 1,71. Dari tabel F untuk n=30 pada taraf signifikansi 05 ,   untuk dk pembilang = 37 dan dk penyebut = 37 diperoleh F tabel =1,73. Berdasarkan nilai F hitung dan F tabel yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa F hitung  F tabel 1,71 1,73 maka H diterima, , artinya kedua populasi memiliki varians yang homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini, sedangkan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelompok Varians S 2 F hitung F tabel Kesimpulan Eksperimen 169,66 1,71 1,73 Kedua populasi memiliki varians yang homogen Kontrol 290,18

C. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SFE (STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS LISAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 2 SMA MTA SURAKARTA.

0 0 20

Eksperimentasi Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) terhadap Hasil Belajar ditinjau dari Kecerdasan Linguistik

0 0 8

Penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining dan student team achievement divisions terhadap kemampuan komunikasi sains dan berpikir kritis siswa - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 172

Pengaruh penggunaan metode student facilitator and explaining dalam pembelajaran kooperatif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMK di Kota Tasikmalaya

0 0 8

PENGARUH PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN PERCAYA DIRI SISWA

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE)

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas - UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) - repository perpustakaan

0 0 17

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE

0 0 17

PENGARUH METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) TERHADAP RASA PERCAYA DIRI DAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN JIPANG KECAMATAN KARANGLEWAS - repository perpustakaan

0 0 17