3. Meningkatkan kemampuan
siswa menggunakan
informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 4. Memberdayakan setiap siswa untuk lebih memiliki rasa tanggung jawab
dalam belajar dan atas apa yang mereka sampaikan. 5. Kegiatan belajar membuat siswa terlihat aktif.
Terdapat pula beberapa kekurangan pada metode ini, diantaranya: 1. Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang tampil.
2. Pengelolaan kelas yang masih sulit.
e. Langkah-langkah Metode Student Facilitator and Explaining SFE
Metode Student Facilitator and Explaining SFE mempunyai tahapan
atau langkah-langkah seperti berikut:
38
1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapaikompetensi dasar, 2 Guru
mendemonstrasikanmenyajikan garis-garis
besar materi
pembelajaran, 3 Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya,
misalnya melalui baganpeta konsep. Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran,
4 Guru menyimpulkan idependapat dari siswa, 5 Guru menerangkan materi yang disajikan saat itu,
6 Penutup, 7 Evaluasi.
Suherman menjelaskan langkah-langkah metode Student Facilitator and Explaining SFE adalah sebagai berikut
39
1 Sajian materi, 2 Siswa mengembangkannya dan menjelaskan lagi ke siswa lainnya,
3 Kesimpulan dan evaluasi, 4 Refleksi.
38
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran ..., h.283
39
Erman Suherman, ”Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa”, http:educare.e-fkipunla.netindex.php?option=com_contenttask=viewid=60Itemid=7,
11 Juni 2010, 15:42 WIB
Peran siswa sebagai fasilitator dan penjelas dalam metode ini yaitu merencanakan bagaimana cara mereka mengajari materi yang sedang
dipelajari kepada satu sama lain dan menyampaikannya secara lisan melalui bagan kepada anggota kelompok lainnya. Selain itu, menggambarkan
bagaimana cara menyelesaikan tugas yang diberikan tanpa memberikan jawabannya, memberikan umpan balik yang spesifik mengenai pekerjaan
siswa lain, dan menyelesaikan tugas dengan meminta siswa lain untuk mendemonstrasikan cara menyelesaikan tugas tersebut.
40
Sedangkan peran guru yaitu sebagai manager, guru memonitor disiplin kelas dan hubungan interpersonal, dan memonitor ketepatan penggunaan
waktu dalam menyelesaikan tugas.
41
Selain itu sebagai mediator, guru memandu menjembatani mengaitkan materi pembelajaran yang sedang
dibahas dengan permasalahan yang nyata ditemukan di lapangan.
42
Dengan kata lain, guru memberikan pengarahan kepada kelompok dengan menyatakan
tujuan dari tugas atau materi yang diberikan, mendorong dan memastikan siswa untuk berpartisipasi. Membuat siswa mendapatkan giliran adalah salah
satu cara untuk memformalkan partisipasi seluruh anggota kelompok. Selain itu, memberikan kesempatan untuk menyampaikan umpan balik positif kepada
semua anggota.
3. Metode Pembelajaran Konvensional