Kebiasaan Makan Berdasarkan Frekuensi Makan Pedagang Sayur Menurut Jenis Sayuran

sebanyak 100 – 150 gram atau 4 – 6 potong tempe sehari. Tempe dapat diganti dengan tahu atau kacang-kacangan kering. Berdasarkan porsi lauk hewani, pedagang sayur sering mengonsumsinya tiga potong atau lebih dengan ukuran sedang 40 gram setiap hari. Hal ini disebabkan karena pedagang sayur selalu mengonsumsi satu atau dua potong lauk setiap mereka makan dan untuk porsi lauk nabati seperti tahu dan tempe jarang dikonsumsi setiap hari karena alasan kurang suka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa porsi lauk hewani tidak sesuai dengan porsi lauk hewani yang dianjurkan karena porsi lauk hewani pedagang sayur setiap hari lebih tinggi dibandingkan dengan yang dianjurkan sedangkan porsi lauk nabati pedagang sayur setiap hari lebih rendah dibandingkan dengan porsi lauk nabati yang diajurkan.

5.2.4. Kebiasaan Makan Berdasarkan Frekuensi Makan Pedagang Sayur Menurut Jenis Sayuran

Sayur berguna untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan karena biasanya dihidangkan dalam bentuk berkuah. Sayuran merupakan sumber vitamin A, vitamin C, asam folat, magnesium, kalium, dan serat, serta tidak mengandung lemak dan kolesterol Almatsier, 2004. Kebiasaan makan pedagang sayur berdasarkan frekuensi makan menurut jenis sayuran tidak jauh berbeda dengan frekuensi makan pedagang sayur menurut jenis lauk pauk. Dimana pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Medan lebih banyak mengonsumsi jenis sayuran seperti : daun singkong 71,4, bayam 91,4, kangkung 88,6, wortel 90,0, kol 74,3, kol kembang 85,7, sawi 57,1, dan kacang panjang 81,4 dengan frekuensi 3x seminggu. Universitas Sumatera Utara Hal ini disebabkan karena pedagang sayur selalu mengkonsumsi sayuran secara bergantian setiap hari. Situasi ini didukung dari pekerjaannya sebagai pedagang sayur dan kemudahan untuk memperoleh jenis sayuran tersebut di pasar tanpa mengeluarkan biaya yang mahal. Di samping itu, ini juga dilakukan pedagang sayur untuk mengurangi tingkat kebosanan terhadap sayuran yang dikonsumsi. Pedagang sayur jarang mengonsumsi jenis sayuran yang sama dalam satu hari, minimal mereka hanya mengonsumsi sayuran tersebut untuk satu kali makan saja, kecuali untuk jenis sayuran daun singkong, dimana masih cukup banyak pedagang sayur yang mengonsumsinya lebih dari satu kali dalam sehari. Hal ini disebabkan karena daun singkong tersebut mudah didapat di lingkungan tempat tinggal mereka, khususnya bagi pedagang sayur yang mempunyai ladang. Sama halnya dengan jenis lauk pauk, pedagang sayur biasanya membeli sayuran yang sudah dimasak di warung atau rumah makan untuk makan siang mereka dengan alasan tidak sempat memasak di rumah. Pedagang sayur hanya memasak sayuran pada sore hari untuk makan malam mereka. Namun ada beberapa pedagang sayur yang memasak sendiri sayurannya untuk makan siang dengan alasan tidak suka dengan sayuran yang dijual di warung atau rumah makan. Pada umumnya jenis sayuran di atas disajikandiolah dengan cara ditumis dan digulai. Hal ini dikarenakan pedagang sayur yang menyukai sayuran yang bersantan dan berasa, dimana ini dapat meningkatkan selera makan mereka bila dibandingkan dengan mengonsumsi sayuran yang direbus. Berdasarkan hasil food recall 24 jam, sayuran yang direbus biasanya dikonsumsi siang hari oleh pedagang sayur yang memasak sendiri sayuran tersebut karena cara pengolahannya yang lebih sederhana dan cepat. Universitas Sumatera Utara Dianjurkan sayuran yang dimakan setiap hari terdiri dari campuran sayuran daun, kacang-kacangan, dan sayuran bewarna lainnya. Porsi sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 150 – 200 gram atau 1½ - 2 mangkok sehari. Porsi ini berbeda dengan porsi konsumsi sayuran pedagang sayur setiap hari, karena sebagian besar mereka hanya mengonsumsi sayuran sekitar satu mangkok sehari. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pedagang sayur lebih sering membeli sayuran yang sudah masak dengan porsi yang secukupnya. Begitu juga dengan makan malam mereka, dimana sayuran hanya dikonsumsi secukupnya saja, sehingga porsi sayuran yang dikonsumsi pedagang sayur belum sesuai dengan yang dianjurkan.

5.2.5. Kebiasaan Makan Berdasarkan Frekuensi Makan Pedagang Sayur Menurut Jenis Buah-Buahan