Hubungan Susunan Makanan Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur. Hubungan Jumlah Energi Yang Dikonsumsi Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur

4.6. Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Tingkat Kegemukan

Hubungan kebiasaan makan dengan tingkat kegemukan dapat dilihat dari hasil tabulasi silang antara susunan makanan dengan tingkat kegemukan, serta jumlah energi dan protein yang dikonsumsi dengan tingkat kegemukan.

4.6.1. Hubungan Susunan Makanan Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur.

Hubungan susunan makanan dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.18. Distribusi Hubungan Susunan Makanan Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur N o Susunan Makanan TINGKAT KEGEMUKAN Jumlah Normal Gemuk Ringan Gemuk Berat n n n n 1 Sangat Lengkap 2 20,0 6 60,0 2 20,0 10 100,0 2 Lengkap 15 35,7 9 21,4 18 42,9 42 100,0 3 Kurang Lengkap 9 50,0 5 27,8 4 22,2 18 100,0 Jumlah 26 37,1 20 28,6 24 34,3 70 100,0 Dari tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dari pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala mempunyai susunan makanan yang lengkap yaitu sebanyak 42 orang baik pada responden dengan tingkat kegemukan berat, ringan dan normal. Dan dari 42 orang tersebut, yang mempunyai susunan makanan lengkap terbanyak terdapat pada pedagang sayur yang mengalami kegemukan tingkat berat yaitu sebanyak 18 orang atau 42,9. Dari hasil statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p0,088 0,05 yang berarti tidak ada Universitas Sumatera Utara hubungan yang signifikan antara susunan makanan dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur. Di samping itu, tidak adanya hubungan antara susunan makanan dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur juga dapat dilihat dengan hasil analisis X 2 , dimana nilai X 2 hitung = 8,086 lebih kecil dari nilai X 2 tabel 9,488.

4.6.2. Hubungan Jumlah Energi Yang Dikonsumsi Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur

Hubungan jumlah energi yang dikonsumsi dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.19. Distribusi Hubungan Jumlah Energi Yang Dikonsumsi Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur N o Jumlah Energi yang Dikonsumsi TINGKAT KEGEMUKAN Jumlah Normal Gemuk Ringan Gemuk Berat n n n n 1 115 Sangat Tinggi 12 41,9 7 22,6 11 15,7 31 100,0 2 106 – 115 Tinggi 5 27,8 10 55,6 3 16,7 18 100,0 3 95 – 105 CukupSesuai 3 33,3 2 22,2 4 44,4 9 100,0 4 85 – 94 Rendah 4 66,7 1 16,7 1 16,7 6 100,0 5 85 Sangat Rendah 1 16,7 0,0 5 83,3 6 100,0 Dari tabel 4.19 di atas terlihat bahwa responden dengan tingkat kegemukan tingkat berat dan normal lebih banyak mempunyai tingkat konsumsi energi kategori sangat tinggi. Berbeda dengan responden dengan kegemukan tingkat ringan, dimana mereka lebih banyak mempunyai tingkat konsumsi energi kategori tinggi. ari hasil statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p0,036 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara jumlah energi yang dikonsumsi dengan tingkat Universitas Sumatera Utara kegemukan pada pedagang sayur. Di samping itu, adanya hubungan antara jumlah konsumsi energi dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur juga dapat dilihat dengan hasil analisis X 2 , dimana nilai X 2 hitung = 16,542 lebih besar dari nilai X 2 tabel 15,507

4.6.3. Hubungan Jumlah Protein Yang Dikonsumsi Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur