Cara Penentuan Kegemukan Kerangka Konsep Hipotesa Penelitian

5. Salah Memilih dan Mengolah Makanan Ada berbagai sebab atau karena ketidaktahuan dimana seseorang salah memilih makanan. Sementara itu banyak juga orang memilih makanan hanya karena prestise atau gengsi semata. Makanan cepat saji yang banyak ditawarkan sekarang banyak mengandung lemak, kalori, dan gula berlebih. 6. Kebiasaan Mengemil Makanan Ringan Mengemil merupakan kegiatan makan diluar waktu makan. Biasanya makanan yang dikonsumsi berupa makanan kecil makanan ringan yang rasanya gurih, manis, dan digoreng. Bila tidak dikontrol, hal ini akan mengakibatkan kegemukan karena jenis makanan tersebut adalah makanan tinggi kalori.

2.6.5. Faktor Lain Yang Berhubungan Dengan Kegemukan

Selain faktor diatas, masih ada faktor lain yang berhubungan dengan kegemukan, yaitu: a. Ras b. Berat badan saat anak-anak c. Hormon

2.7. Cara Penentuan Kegemukan

Kegemukan dan obesitas terjadi apabila total asupan kalori yang terkandung dalam makanan melebihi jumlah total kalori yang dibakar dalam proses metabolisme. Kriteria kegemukan dapat ditentukan berdasarkan berat badan ideal BBI dan Indeks Massa Tubuh IMT. Universitas Sumatera Utara Penentuan Berat Badan Ideal BBI menggunakan standart Brocca : BBI kg = {TB cm – 100} – 10 TB - 100 Keterangan :BBI = Berat Badan Ideal TB = Tinggi Badan Berat badan ideal tersebut tergantung dari besar kerangka dan komposisi tubuh yang ditentukan otot dan lemak. Seseorang dengan kerangka besar atau memiliki komposisi otot relatif lebih besar akan mempunyai berat ideal yang lebih besar. Oleh karena itu, perhitungan Berat Badan Ideal BBI diberi kelonggaran kurang lebih 10 – 20 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007. IMT ditentukan berdasarkan rumus berikut: IMT= Berat badan kg kuadrat tinggi badan meter Tabel 2.3. Batas Ambang IMT di Indonesia Kategori IMT Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan 17 17,0 – 18,5 Normal 18,5 – 25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat 25,0 – 27,0 27,0 Sumber : Depkes 2002 Universitas Sumatera Utara

2.8. Kerangka Konsep

Keterangan : kerangka konsep diatas menjelaskan apakah ada hubungan kebiasaan makan yang terdiri dari susunan makanan, frekuensi makan, serta jumlah energi dan protein dan juga aktivitas fisik dengan kegemukan pada pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala.

2.9. Hipotesa Penelitian

1. Ho : Tidak ada hubungan kebiasaan makan dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala. Ha : Ada hubungan kebiasaan makan dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala. 2. Ho : Tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala. Ha : Ada hubungan aktivitas fisik dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Kebiasaan Makan : - Susunan Makanan - Frekuensi Makan - Jumlah Energi dan Protein Aktivitas fisik Kegemukan pada Pedagang Sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dan aktivitas fisik dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Medan tahun 2010.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala kota Medan. Alasan pemilihan lokasi ini di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala karena mayoritas penduduknya ialah pedagang dan dibandingkan dengan lingkungan lain sekitarnya, Lingkungan XIII ini lebih dikenal dengan lokasi para pedagang. Di samping itu, belum pernah ada dilakukan penelitian di Lingkungan XIII ini khususnya mengenai masalah kegemukan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2010 sampai dengan Juli tahun 2010.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah seluruh pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala dengan jumlah 232 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala. Pengambilan sampel dilakukan secara Universitas Sumatera Utara