Aktivitas Fisik Tingkat Kegemukan Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Kegemukan

4.4. Aktivitas Fisik

Distribusi aktivitas fisik pedagang sayur dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.16. Distribusi Pedagang Sayur Berdasarkan Aktivitas Fisik No Aktivitas Fisik n 1 Ringan 8 11,4 2 Sedang 56 80,0 3 Berat 6 8,6 Jumlah 70 100,0 Dari tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dari pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala kurang menggunakan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, baik pada saat berjualan di pasar maupun pada saat di rumah.

4.5. Tingkat Kegemukan

Distribusi tingkat kegemukan pada pedagang sayur dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.17. Distribusi Pedagang Sayur Berdasarkan Tingkat Kegemukan No Tingkat Kegemukan n 1 Kurus tingkat berat 0,0 2 Kurus tingkat ringan 0,0 3 Normal 26 37,1 4 Gemuk tingkat ringan 20 28,6 5 Gemuk tingkat berat 24 34,3 Jumlah 70 100,0 Dari tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dari pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala memiliki Indeks Massa Tubuh 25,0. Dengan demikian dapat dilihat bahwa responden tersebut memiliki bobot tubuh yang normal atau kelebihan bobot tubuh mengalami kegemukan. Universitas Sumatera Utara

4.6. Hubungan Kebiasaan Makan Dengan Tingkat Kegemukan

Hubungan kebiasaan makan dengan tingkat kegemukan dapat dilihat dari hasil tabulasi silang antara susunan makanan dengan tingkat kegemukan, serta jumlah energi dan protein yang dikonsumsi dengan tingkat kegemukan.

4.6.1. Hubungan Susunan Makanan Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur.

Hubungan susunan makanan dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.18. Distribusi Hubungan Susunan Makanan Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur N o Susunan Makanan TINGKAT KEGEMUKAN Jumlah Normal Gemuk Ringan Gemuk Berat n n n n 1 Sangat Lengkap 2 20,0 6 60,0 2 20,0 10 100,0 2 Lengkap 15 35,7 9 21,4 18 42,9 42 100,0 3 Kurang Lengkap 9 50,0 5 27,8 4 22,2 18 100,0 Jumlah 26 37,1 20 28,6 24 34,3 70 100,0 Dari tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dari pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala mempunyai susunan makanan yang lengkap yaitu sebanyak 42 orang baik pada responden dengan tingkat kegemukan berat, ringan dan normal. Dan dari 42 orang tersebut, yang mempunyai susunan makanan lengkap terbanyak terdapat pada pedagang sayur yang mengalami kegemukan tingkat berat yaitu sebanyak 18 orang atau 42,9. Dari hasil statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p0,088 0,05 yang berarti tidak ada Universitas Sumatera Utara hubungan yang signifikan antara susunan makanan dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur. Di samping itu, tidak adanya hubungan antara susunan makanan dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur juga dapat dilihat dengan hasil analisis X 2 , dimana nilai X 2 hitung = 8,086 lebih kecil dari nilai X 2 tabel 9,488.

4.6.2. Hubungan Jumlah Energi Yang Dikonsumsi Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur

Hubungan jumlah energi yang dikonsumsi dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.19. Distribusi Hubungan Jumlah Energi Yang Dikonsumsi Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur N o Jumlah Energi yang Dikonsumsi TINGKAT KEGEMUKAN Jumlah Normal Gemuk Ringan Gemuk Berat n n n n 1 115 Sangat Tinggi 12 41,9 7 22,6 11 15,7 31 100,0 2 106 – 115 Tinggi 5 27,8 10 55,6 3 16,7 18 100,0 3 95 – 105 CukupSesuai 3 33,3 2 22,2 4 44,4 9 100,0 4 85 – 94 Rendah 4 66,7 1 16,7 1 16,7 6 100,0 5 85 Sangat Rendah 1 16,7 0,0 5 83,3 6 100,0 Dari tabel 4.19 di atas terlihat bahwa responden dengan tingkat kegemukan tingkat berat dan normal lebih banyak mempunyai tingkat konsumsi energi kategori sangat tinggi. Berbeda dengan responden dengan kegemukan tingkat ringan, dimana mereka lebih banyak mempunyai tingkat konsumsi energi kategori tinggi. ari hasil statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p0,036 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara jumlah energi yang dikonsumsi dengan tingkat Universitas Sumatera Utara kegemukan pada pedagang sayur. Di samping itu, adanya hubungan antara jumlah konsumsi energi dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur juga dapat dilihat dengan hasil analisis X 2 , dimana nilai X 2 hitung = 16,542 lebih besar dari nilai X 2 tabel 15,507

4.6.3. Hubungan Jumlah Protein Yang Dikonsumsi Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur

Hubungan jumlah protein yang dikonsumsi dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.20. Distribusi Hubungan Jumlah Protein Yang Dikonsumsi Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur N o Jumlah Protein yang Dikonsumsi TINGKAT KEGEMUKAN Jumlah Normal Gemuk Ringan Gemuk Berat n n n n 1 115 Sangat Tinggi 1 20,0 1 20,0 3 60,0 5 100,0 2 106 – 115 Tinggi 5 71,4 2 28,6 0,0 7 100,0 3 95 – 105 CukupSesuai 8 30,8 7 26,9 11 42,3 26 100,0 4 85 – 94 Rendah 5 29,4 6 35,3 6 35,3 17 100,0 5 85 Sangat Rendah 7 46,7 4 26,7 4 26,7 15 100,0 Dari tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa responden dari pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala mempunyai tingkat konsumsi protein kategori cukup sesuai standar yaitu sebanyak 26 orang, baik itu responden dengan tingkat kegemukan ringan, berat, dan juga normal. Dari hasil statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p0,425 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah protein yang dikonsumsi dengan tingkat Universitas Sumatera Utara kegemukan pada pedagang sayur. Di samping itu, tidak adanya hubungan antara jumlah protein yang dikonsumsi dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur juga dapat dilihat dengan hasil analisis X 2 , dimana nilai X 2 hitung = 9,910 lebih kecil dari nilai X 2 tabel 15,507.

4.7. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Kegemukan

Hubungan aktivitas fisik dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.21. Distribusi Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Kegemukan Pedagang Sayur N o Aktivitas Fisik TINGKAT KEGEMUKAN Jumlah Normal Gemuk Ringan Gemuk Berat n n n n 1 Ringan 1 12,5 3 37,5 4 50,0 8 100,0 2 Sedang 25 44,6 16 28,6 15 26,8 56 100,0 3 Berat 0,0 1 16,7 5 83,3 6 100,0 Jumlah 26 37,1 20 28,6 24 34,3 70 100,0 Dari tabel 4.21 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dari pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala mempunyai aktivitas fisik sedang yaitu sebanyak 56 orang, baik pada responden dengan tingkat kegemukan ringan, berat, dan juga normal. Dari hasil statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p0,031 0,05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur. Di samping itu, adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat kegemukan pada pedagang sayur juga dapat dilihat dengan hasil analisis X 2 , dimana nilai X 2 hitung = 10,610 lebih besar dari nilai X 2 tabel 9,488. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Pedagang Sayur Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Medan dan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pedagang sayur. Berdasarkan hasil penelitian jumlah pedagang sayur terbanyak di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Medan menurut jenis kelamin adalah perempuan yaitu sebanyak 71,4. Banyaknya responden perempuan di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Medan karena jumlah persentase perempuan yang berprofesi sebagai pedagang sayur di lingkungan ini lebih banyak dibandingkan laki-laki. Hal ini karena laki-laki di lingkungan ini lebih banyak bekerja sebagai wiraswasta seperti; supir, petani, montir, dan sebagainya dan ada juga yang sudah mempunyai pekerjaan tetap, seperti; karyawan, guru, PNS, dan sebagainya. Berdasarkan usia, pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Medan terbanyak pada kelompok usia 30 – 39 tahun yaitu sebanyak 40,0. Berdasarkan suku, pedagang sayur di Lingkungan XIII sebagian besar bersuku Karo yaitu sebanyak 91,4. Sebagian besar pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala berjualan di pasar Sentral pasar Sambu. Hal ini disebabkan karena pasar Sentral merupakan pasar induk terbesar dari semua pasar yang ada di Medan sehingga semua pedagang sayur yang berjualan di luar pasar Sentral, seperti ; pedagang sayur dari pasar Lima, pajak Sore, pajak Sei Sekambing, pasar Belawan, pasar Tanjung Morawa, bahkan pedagang sayur dari Banda Aceh, akan berbelanja Universitas Sumatera Utara