BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dan aktivitas fisik dengan tingkat
kegemukan pada pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala Medan tahun 2010.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala kota Medan. Alasan pemilihan lokasi ini di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala
karena mayoritas penduduknya ialah pedagang dan dibandingkan dengan lingkungan lain sekitarnya, Lingkungan XIII ini lebih dikenal dengan lokasi para pedagang. Di
samping itu, belum pernah ada dilakukan penelitian di Lingkungan XIII ini khususnya mengenai masalah kegemukan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2010 sampai dengan Juli tahun 2010.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah seluruh pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala dengan jumlah 232 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala. Pengambilan sampel dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
simple random sampling dengan teknik undian lottery technique, dimana setiap pedagang sayur mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Notoatmodjo, 2005: N
n = 1 + N d
2
Keterangan : N : Besar populasi 232 orang
n : Besar sampel d : Tingkat penyimpangan yang bisa ditolerir 10 0,1
232 n = = 69,8 70
1 + 232 0,1
2
Dari hasil perhitungan diperoleh sampel sebanyak 70 orang. Syarat menjadi sampel
tidak dalam keadaan khusus seperti : hamil, menyusui, dan melakukan program diet.
3.4. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer meliputi data tentang karakteristik responden jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan, susunan makanan, frekuensi makan, jumlah energi
dan protein, serta aktivitas fisik. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan bantuan kuesioner terhadap pedagang sayur di Lingkungan XIII Kelurahan
Kwala Bekala.
Universitas Sumatera Utara
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Kantor Lurah atau Kepala Lingkungan XIII yaitu mengenai gambaran umum Lingkungan XIII Kelurahan Kwala Bekala dan data lain
yang dianggap mendukung.
3.4.2. Cara Pengumpulan Data
a. Karakteristik responden nama, jenis kelamin, umur diperoleh dengan
menggunakan formulir. b.
Susunan makanan diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan daftar susunan makanan berdasarkan waktu dan jenis bahan makanan yang dimakan 24
jam yang lalu food recall sebanyak dua kali. Dan dikategorikan menjadi: sangat lengkap, lengkap, kurang lengkap, dan tidak lengkap.
c. Frekuensi makan diperoleh dari hasil wawancara dengan memakai daftar
frekuensi jenis bahan makanan yang dimakan food frequency. Frekuensi yang dimaksud yaitu :
≤ 3 x sehari, 3 x sehari, 3 x seminggu, dan 3 x seminggu. d.
Jumlah Energi dan Protein diukur dengan menggunakan teknik recall 24 jam sebanyak dua kali tanpa berturut-urut, dan hasilnya dibandingkan dengan DKGA.
Tingkat kecukupan energi dan protein tersebut dikategorikan atas : sangat tinggi, tinggi, cukupsesuai standar, rendah, dan sangat rendah.
e. Aktivitas Fisik dapat diperoleh dengan menggunakan formulir aktivitas fisik selama 24 jam. Dikategorikan atas: ringan, sedang, dan berat.
Dikatakan ringan jika 75 waktu digunakan untuk duduk atau berdiri, 25 waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu. Dikatakan sedang jika 40 waktu untuk
duduk atau berdiri, 60 waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu. Dikatakan berat
Universitas Sumatera Utara
jika 25 waktu untuk duduk atau berdiri, 75 waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu FAOWHOUNU, 1985 dikutip dari Rosmayani, 2007.
f. Tingkat kegemukan dapat dilihat dengan menghitung Indeks Massa Tubuh IMT responden yaitu diperoleh dari hasil perbandingan berat badan kg dan kuadrat
tinggi badan m dan disesuaikan dengan batas ambang IMT. Berdasarkan Depkes 2002 yang dikutip dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
2007, batas ambang IMT dikategorikan atas : -
Jika nilai IMTnya 17,0 : Kurus tingkat berat.
- Jika nilai IMTnya 17,0 – 18,5
: Kurus tingkat ringan. -
Jika nilai IMTnya 18,5 – 25,0 : Normal.
- Jika nilai IMTnya 25,0 – 27,0
: Gemuk tingkat ringan. -
Jika nilai IMTnya 27,0 : Gemuk tingkat berat.
3.5. Instrumen Penelitian
1. Formulir food recall
2. Formulir food frequency
3. Formulir aktivitas fisik 24 jam
4. Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM
5. Alat ukur tinggi badan microtoice
6. Alat timbang berat badan weight scale.
7. Daftar kecukupan gizi yang dianjurkan DKGA.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Defenisi Operasional
1. Pedagang sayur adalah setiap wanitapria dewasa di Lingkungan XIII yang berjualan sayur.
2. Kebiasaan makan adalah cara responden memilih bahan makanan dan
mengonsumsinya, yang meliputi: susunan makanan, frekuensi makan, jumlah energi dan protein.
3. Susunan makanan adalah berbagai jenis makanan yang dimakan berdasarkan
waktu makan yang dibagi Domo, 2004: -
Sangat Lengkap : jika susunan makanan terdiri dari: Makanan Pokok + Lauk Pauk + Sayuran + Buah + Susu
- Lengkap : jika susunan makanan terdiri dari :
Makanan Pokok + Lauk Pauk + Sayuran + Buah -
Kurang Lengkap : jika susunan makanan terdiri dari : Makanan Pokok + Lauk Pauk + Sayuran
- Tidak Lengkap : jika susunan makanan terdiri dari :
Makanan Pokok + Lauk Pauk atau Makanan Pokok + Sayuran 4.
Frekuensi makan adalah berapa kali setiap jenis bahan makanan yang dikonsumsi. Misalnya :
≤ 3 x sehari, 3 x sehari, 3 x seminggu, dan 3 x seminggu. 5.
Jumlah energi dan protein adalah banyaknya nilai energi kalori dan nilai protein gr yang terkandung dalam bahan makanan pada makanan yang dikonsumsi
dalam sehari.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Depkes 2002 yang dikutip dari Domo 2004, dikategorikan menjadi :
- Bila Tingkat Kecukupan 115 : Sangat Tinggi
- Bila Tingkat Kecukupan 106 – 115 : Tinggi
- Bila Tingkat Kecukupan 95 – 105 : Cukupsesuai dengan Standar
- Bila Tingkat Kecukupan 85 – 94 : Rendah
- Bila Tingkat Kecukupan 85 : Sangat Rendah
6. Aktivitas Fisik adalah seluruh kegiatan aktivitas yang dilakukan pedagang sayur selama 24 jam dan waktu yang dihabiskan untuk setiap aktivitas secara kasar.
Dikategorikan atas; ringan, sedang, dan berat. Dikatakan ringan jika 75 waktu digunakan untuk duduk atau berdiri, 25
waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu. Dikatakan sedang jika 40 waktu untuk duduk atau berdiri, 60 waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu. Dikatakan berat
jika 25 waktu untuk duduk atau berdiri, 75 waktu untuk aktivitas pekerjaan tertentu FAOWHOUNU, 1985 dikutip dari Rosmayani, 2007.
7. Tingkat kegemukan adalah kelebihan berat tubuh, ditentukan bila Indeks Massa Tubuh IMT 25,0. Berdasarkan Depkes 2002 yang dikutip dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2007, dikategorikan atas : -
Jika nilai IMTnya 17 : Kurus tingkat berat.
- Jika nilai IMTnya 17,0 – 18,5
: Kurus tingkat ringan. -
Jika nilai IMTnya 18,5 – 25,0 : Normal.
- Jika nilai IMTnya 25,0 – 27,0
: Gemuk tingkat ringan. -
Jika nilai IMTnya 27,0 : Gemuk tingkat berat.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Aspek Pengukuran