45
tentang prilaku menyimpang dan sikap antisosial yaitu perlu dilakukannya kegiatan langsung yang melibatkan siswa dengan cara membuat kliping
dari hasil identifikasi terhadaap kehidupan masyarakat yang di dalamnya terdapat prilaku menyimpang dan sikap antisosial. Guru membimbing
tahap-tahap yang harus dilakukan setiap kelompok untuk membuat hasil karya dan langsung didiskusikan oleh setiap kelompok. Guru
menginformasikan hasil karya yang di buat akan di presentasikan untuk pertemuan berikutnya.
c. Pada pertemuan ketiga yang dilakukan guru adalah Orientasi siswa pada
masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. d.
Pada pertemuan keempat yang dilakukan guru adalah memberikan tes postes dan menyebar angket untuk mengungkap respon siswa terhadap
pembelajaran berdasarkan masalah yang diterapkan pada pembelajaran sosiologi, sekaligus mengucapkan salam perpisahan dan ucapan
terimakasih. 3.
Tahap Pengolahan Data Dalam tahap pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah mengolah data
hasil belajar dan angket.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah tes dan kuesioner. 1.
Tes Tertulis Tes ini di gunakan untuk melihat hasil belajar Sosiologi pada materi
prilaku menyimpang dan sikap antisosial, yaitu tes obyektif dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban terdiri dari 20 butir soal yang telah di
uji validitas dari 30 soal. Penulis memilih bentuk tes obyektif ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam perhitungan statistik.
46
Tabel. 4 KISI-KISI SOAL UJI INSTRUMEN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pokok Bahasan
Indikator Nomor
Butir Soal
Menerapkan nilai dan
norma dalam proses
pengembanga n kepribadian.
Mendeskripsik an terjadinya
prilaku menyimpang
dan sikap- sikap anti
sosial. Prilaku
menyimpa ng dan
sikap antisosial.
1. Mendeskripsikan pengertian
prilaku menyimpang dan sikap antisosial.
2. Mengidentifikasi bentuk dan
sifat prilaku menyimpang dan sikap antisosial melalui
contoh. 3.
Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari prilaku
menyimpang dan sikap antisosial.
4. Mengidentifikasi sebab-sebab
terjadinya prilaku menyimpang dan sikap
antisosial sebagai hasil sosialisasi yang tidak
sempurna serta penyelesaiannya dalam
masyarakat. 1, 3 dan 6
2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14 dan 15
16, 17, 18 dan 19
20, 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, dan 30
Skor yang digunakan untuk soal adalah bernilai 1 satu untuk soal yang dijawab benar dan bernilai 0 nol untuk soal yang dijawab salah.
Sebelum digunakan dalam penelitian, instrument tes terlebih dahulu diuji cobakan kepada siswa kelas XI di luar kelas eksperimen. Hal ini untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.
47
2. Kuesioner
Selanjutnya adalah kuesioner di gunakan untuk mengetahui respon siswa pada pelaksanaan pengajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar
siswa pada pembelajaran sosiologi. Dengan menggunakan skala gutman dimana terdiri dari 10 pernyataan terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5
pernyataan negatif dengan menggunakan 2 pilihan yaitu: Ya dan Tidak. Data yang penulis peroleh melalui kuesioner akan diolah dengan
menggunakan langkah sebagai berikut: 1.
Editing, yaitu meneliti satu persatu kelengkapan pengisian dan kejelasan penulisannya. Dalam tahap ini dilakukan dengan mengecekkan terhadap
kelengkapan dan kebenaran pengisian penulisannya. 2.
Presentase, yaitu melakukan perhitungan dari hasil jawaban respoden dengan cara frekuensi jawaban dibagi jumlah responden dikali 100
dengan rumus presentase sebagai berikut :
P = f x 100 N
Keterangan: f = Frekuensi yang sedang dicari prsentasinya.
N =
Number of Cases jumlah frekuensibanyaknya individu. p = Angka presentase.
3
a. Validitas
Menurut Skarvia B. Anderson dan kawan-kawan yang dikutip dari buku Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan karangan Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
disebutkan bahwa: “A tes is valid if it measures what it purpose to measure. Atau jika diartikan lebih
kurang demikian: sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa Indonesia “valid” disebut dengan istilah
“sahih.”
4
3
Anas Sudijo, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. XIII, h. 193
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, Cet. Ke-2, h. 65
48
Sedangkan menurut Dr. Oemar Hamalik “validitas artinya alat ukur itu
benar mengukur apa yang hendak diukur. Suatu tes dinyatakan valid sahih bila tes itu benar-benar mengukur apa yang hendak dites”.
5
“Validitas menunjukan pada penyesuaian alat pengukur dengan tujuan yang hendak diukur. Tes dikatakan memiliki validitas apabila tes itu betul-betul
mengukur apa yang hendak diukur”.
6
Dalam penelitian ini digunakan validitas isi content validity yang berarti tes disusun sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajaran khusus. Dan sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur sampai di mana seseorang menguasai suatu kemampuan khusus setelah
memperoleh pelajaran tertentu. Untuk memudahkan dalam pengujian validitas instrument validitas butir
maka penulis menggunakan sofwer yaitu Anates.
b. Reliabilitas
“Reliabel artinya ketepatan atau dapat dipercaya. Tes yang diberikan berulang-ulang selalu memberikan hasil yang sama atau hampir sama ajek.
Keajekan ini sering menunjukan sebagai test-retest reliability. Dalam prosedur ini individu mengambil tes yang sama tetapi berbeda waktunya, kemudian hasilnya
dibandingkan dengan menggunakan correlation coefficient”.
7
“Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau
lebih”.
8
“Menurut
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto
reliabilitas itu berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.
5
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2000, Cet. Ke-2, h. 207
6
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Grasindo, 2002, h. 406
7
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi…, h. 408
8
Masri Singarimbun dan Sofya Efendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 1995, Cet. Ke-2, h. 123
49
Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti”.
9
Untuk memudahkan dalam pengujian reliabilitas instrument, maka penulis menggunakan software yaitu Anates.
G. Teknik Analisis Data