Keadaan Geografis dan Demografis

Jumlah penduduk Kelurahan kangkung Kecamatan Teluk Betung Selatan berjumlah kurang lebih 12.302 jiwa, jumlah kepala keluarga 2445 KK, dari jumlah tersebut, laki-laki berjumlah 5.989 jiwa dan perempuan berjumlah 6.313 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1 Klasifikasi penduduk menurut jenis kelamin 7 NO Penduduk Jumlah Jiwa Prosentase 1 Laki-laki 6.139 49, 9 2 Perempuan 6.163 50 , 1 Jumlah 12.302 100 Dilihat dari jumlah suku masyarakat yang mendiami Kelurahan Kangkung terdiri dari beberapa macam suku diantaranya Lampung, Batak, Jaseng, Jawa Cirebon, Tionghoa China, Minang, Palembang, Arab. Untuk lebih jelasnya mengenai rincian data dari jumlah penduduk Kelurahan Kangkung dilihat dari jumlah sukunya adalah sebagai berikut : 7 Sumber : Monografi Kelurahan Kangkung Th. 2008, Dicatat, Tgl. 29 April 2011 Tabel 2 Klasifikasi penduduk menurut suku bangsa 8 NO Suku Jumlah Prosentase 1 Lampung 479 3.89 2 Jawa Cirebon 8510 69.20 3 Jaseng 2479 20.15 4 Minang 234 1.90 5 Palembang 255 2.07 6 Tionghoa 117 0.95 7 Batak 109 0.88 8 Arab 119 0.96 Jumlah 12.302 100 Dilihat dari tabel tersebut maka jumlah penduduk berdasarkan suku, yang lebih mayoritas mendiami Kelurahan Kangkung adalah berasal dari Suku Jawa Cirebon. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Kangkung adalah mayoritas pendatang, bukan penduduk asli daerah Lampung. Jumlah penduduk Kelurahan dilihat dari strata umurnya adalah sebagai berikut : 8 Sumber : Monografi Kelurahan Kangkung Th 2008, Dicatat, Tgl 29 April 2011 Tabel 3 Klasifikasi penduduk menurut strata umur 9 NO Golongan Usia Jumlah Prosentase 1 1 156 1.27 2 1 – 4 557 4.53 3 5 – 9 915 7.44 4 10 – 14 1059 8.60 5 15 – 19 1369 11.13 6 20 – 24 1049 8.53 7 25 – 29 1247 10.13 8 30 – 34 1127 9.16 9 35 – 39 1121 9.11 10 40 – 44 1264 10.27 11 45 – 49 892 7.25 12 50 – 54 789 6.42 13 55 – 59 keatas 757 6.16 Jumlah 12.302 100 Melihat komposisi menurut umurnya, tampak bahwa jumlah anak-anak yang berumur kurang dari satu tahun menduduki tempat paling terendah sekitar 9 Sumber : Monografi Kelurahan Kangkung Th 2008, Dicatat, Tgl 29 April 2011 3 jika dibandingkan dengan jumlah penduduk desa secara keseluruhan. Belum lagi bila ditambah dengan jumlah anak-anak yang berusia beberapa tahun diatas golongan tersebut, juga masih tergolong sedikit. Ada indikasi bahwa keadaan ini memperlihatkan suksesnya program keluarga berencana yang digalakkan di kelurahan ini.

C. Kondisi Sosial-Budaya Masyarakat

Masyarakat Ujung Bom tergolong masyarakat yang heterogen, memiliki sifat dan sikap yang berbeda dalam menanggapi suatu permasalahan, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, serta kesukuan yang berbeda-beda. Kenyataan ini diketahui bahwa kegiatan dan keadaan sosial kebudayaan tidak mengarahkan persamaan dan perbedaan. Kondisi seperti diatas, terjadi pada masa sebelum masyarakat terbina secara intensif. Namun untuk masa-masa sekarang ini, masyarakat telah cukup baik kesadarannya, dimana mereka telah banyak mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan baik bagi dirinya maupun orang lain. Yang bersifat kemasyarakatan seperti kegiatan gotong-royong yang dikerjakan secara bersama- sama baik gotong royong yang program pemerintah ataupun gotong royong yang sifatnya memperingati hari-hari besar Islam dan hari-hari bersejarah nasional. Kegiatan gotong royong yang sifatnya program pemerintah diantaranya : kebersihan lingkungan, siskamling atau ronda dan memperbaiki jalan. Sedangkan kegiatan gotong royong yang sifatnya memperingati hari-hari besar Islam dan hari-hari besar bersejarah nasional diantaranya : a. Memperingati hari kemerdekaa RI b. Memperingati maulid Nabi Muhammad SAW c. Memperingati Isro’ Mi’roj d. Memperingati Nuzulul Qur’an Untuk mempersiapkan acara-acara tersebut diatas, masyarakat Ujung Bom mengerjakannnya dengan bergotong royong. Untuk kegiatan lingkungan yang sifatnya sosial, misalnya seperti menimbun areal pesisir pantai guna dijadikan pemukiman itu juga dikerjakan secara bersama-sama dengan swadaya masyarakat. Maka dari itu, di Kelurahan Kangkung terdapat nama jalan dan gang dengan menggunakan nama orang yang waktu itu melakukan gotong royong. Selain dari kegiatan gotong royong, masyarakat Ujung Bom memiliki kegiatan sosial sistem tindakan diawasi atau tanpa komando, kegitan ini timbul dengan sendirinya dan sudah membudaya pada masyarakat Ujung Bom, seperti ketika melangsungkan resepsi pernikahan dan khitanan, mengadakan upacara syukuran atau sedekahan, ketika habis melahirkan dan pemberian nama. Kelurahan Kangkung sebagai pemukiman para nelayan, merupakan tempat menetap dan musiman dari nelayan pendatang yang berlatar belakang etnis bermacam-macam. Mereka memiliki tradisi dan budaya yang bervariasi sesuai latar belakang sosiokultural dari masing-masing daerah asalnya, disamping itu telah memiliki tradisi dan budaya bersama sebgai hasil akulturasi antar tradisi dan budaya yang ada disana. Ada tradisi masyarakat Jawa Cirebon, Jaseng Serang, dan Lampung, serta budaya milik bersama sebagai hasil akulturasi budaya, baik yang berwawasan nasionalisme maupun yang bernafaskan agama Islam. 10 Dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan masyarakat asal Jawa Barat Sunda dan Jaseng, pada umumnya mereka menggunakan bahasa daerah untuk lingkungan mereka sendiri dan keluarganya, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk berkomunikasi dengan kalangan diluar etnis mereka. Masyarakat nelayan asal Jawa Barat amat menyenangi kesenian wayang golek, jaipongan dan pencak silat. Dan dalam hal tradisi keagamaan yang telah meninggal dunia mereka mengadakan selamatan dimulai dari hari pertama, nilu poe 3 hari, nujuh poe 7 hari, opat puluh poe 40 hari, nyaratus poe 100 hari dan mendak tahun setahun setelah kematian. Namun tradisi tersebut dilaksanakan dengan kerelaan masing-masing dan dengan hidangan yang secukupnya serta semampunya, dalam hal ini tidak ada pemaksaan di pelaksanaannya. Melihat kemampuan masing-masing masyarakat yang ditinggal. 11 Kemudian tradisi dan budaya dilingkungan masyarakat nelayan asal jawa tengah, pada umumnya sama dengan orang-orang Serang, mereka gemar 10 Djamhari, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Tanggal 29 April 2011 11 Djamhari, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Tanggal 29 April 2011

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SD NEGERI 2 KANGKUNG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 11 52

TRADISI UPACARA NADRAN PADA MASYARAKAT NELAYAN CIREBON DI KELURAHAN KANGKUNG BANDAR LAMPUNG

4 75 99

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

3 13 46

DAMPAK KETIDAKSESUAIAN LOKASI PASAR TRADISIONAL TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK DI KELURAHAN TELUKBETUNG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG

3 17 72

TRADISI RUWATAN BERSIH BUMI KEARIFAN LOK

0 4 18

PENGARUH PINJAMAN BERGULIR TERHADAP PENDAPATAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Program KOTAKU di Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 117

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM REVITALISASI PASAR TRADISIONAL TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DAN MINAT BELI KONSUMEN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pasar Tradisional Kangkung, Kelurahan Teluk Betung, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung

0 5 141

EFEKTIFITAS PROGRAM INDONESIA PINTAR TERHADAP UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Di Kelurahan Kupang Teba Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 139

ANALISIS KONTRIBUSI BUDIDAYA KERANG HIJAU TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Pulau Pasaran Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 147

DAKWAH PERSUASIF PADA MASYARAKAT MARJINAL DI UJUNG BOM KELURAHAN KANGKUNG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN KOTA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 100