Sedangkan sumber data yang bersifat sekunder adalah penulis mengambil dari karya-karya lainnya yang tentunya relevan dengan pokok permasalahan yang
penulis bahas yaitu tradisi ruwatan laut masyarakat pesisir teluk Lampung. Adapun pedoman dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan
Pedoman Penulisan skripsi, cetakan ke-1 yang diterbitkan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami skripsi ini, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis susun dalam lima bab dan masing-masing
bab menjadi sub bab yaitu: Bab Pertama, merupakan bab Pendahuluan, pada bab ini, terdapat hal-hal
pokok yang di jadikan landasan berfikir penulis untuk penelitian skripsinya. Hal- hal yang terdapat pada bab ini antara lain memuat Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian dan Teknik Penulisan Serta Sistematika
Penulisan. Bab Kedua, penulis mencoba memaparkan data hasil penelitian yaitu
potret kelurahan kangkung lampung, tradisi ruwatan laut Ngumbai Lawok masyarakat muslim pesisir teluk Lampung, dan bab ini terbagi atas tiga sub bab,
sub bab pertama penulis akan memberikan penjelasan mengenai Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Kangkung yang di dalamnya dipaparkan mengenai
Historis berdirinya Kelurahan Kangkung, kemudian Letak Geografis Kelurahan Kangkung, kemudian tentang kependudukan Kelurahan Kangkung, pada sub bab
yang ke dua penulis akan memaparkan tentang Kondisi Sosial Keagamaan dan Sarananya berisi pembahasan tentang keadaan masyarakat dalam memandang
Agama Islam dalam praktik kehidupan soial dan sarana peribadatan, pada sub bab yang ke tiga penulis memaparkan arti ruwatan laut menurut masyarakat muslim
pesisir teluk lampung, tata cara atau sistem pelaksanaan ruwatan laut, maksud dan tujuan pelaksanaan tradisi ruwatan laut.
Bab Ketiga, tentang kajian hukum Islam terhadap tradisi ruwatan laut di pesisir teluk Lampung. Tinjaun kepada Urf atau Kemusyrikan terhadap sistem
pelaksanaan tradisi ruwatan laut masyarakat muslim pesisir Kelurahan Kangkung Lampung, Dan Urf yang dapat menuju kearah kemusyrikan, dan didalam bab ini
terbagi menjadi tiga sub bab, yaitu sub bab yang pertama Tinjauan Metode ‘Urf mengenai tradisi ruwatan laut, pada sub bab kedua memaparkan Tinjauan Ilmu
Tauhid atas tradisi ruwatan dan sub bab ketiga Tinjauan Metode Istihsan. Bab Keempat, berisi analisis penulis mengenai tradisi ruwatan laut
Ngumbai Lawok masyarakat muslim pesisir teluk Lampung dalam perspektif Hukum Islam, dan di dalam bab ini terdiri atas lima sub bab yaitu, sub bab yang
pertama menjelaskan Pengertian dan Tujuan ruwatan laut Ngumbai Lawok, Asal usul Ngumbai Lawok, Sebab-sebab terjadinya Ngumbai Lawok. Kemudian
sub bab yang kedua menerangkan Aturan Pelaksanaan Tradisi Ruwatan Laut,
Tradisi ruwatan laut Ngumbai Lawok dalam perspektif hukum islam, sub bab ketiga memaparkan Tinjauan Fiqh Terhadap Ruwatan Laut Ngumbai Lawok,
pada sub bab keempat keterangan mengenai Standarisasi Tradisi Ruwatan Laut Terhadap Hukum Islam. Dan sub bab yang kelima atau yang terakhir adalah
analisis penulis. Bab Kelima, merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan apakah
tradisi ruwatan laut masyarakat muslim pesisir teluk Lampung bertentangan dengan Islam apa tidak, saran-saran agar tradisi ruwatan laut tersebut dapat
dilaksanakan tetapi dengan tutunan syari’at Islam sehingga tidak bertentangan, rekomendasi, serta dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
dianggap perlu.