layak dan perlu dilakukan dan diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat khususnya dalam hal ini masyarakat Lampung.
E. Kerangka Teori
Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini sebagai landasan pemikiran dan sebagai alat analisisnya.
1. Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ 4 : 116, yang artinya adalah : Sesungguhnya Allah SWT tidak mengampuni dosa mempersekutukan
sesuatu dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang yang mempersekutukan sesuatu dengan
Allah SWT. Maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. 2. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya adalah : Dari Abu Hurairah
rodhiallohuanhu. Sesungguhnya “Rasulullah SAW berssabda”, “Jauhilah tujuh hal yang membinasakan”. Sahabat bertanya, “Apakah itu, ya Rasul?”
Nabi menjawab, “Syirik Menyekutukan Allah SWT, sihir, membunuh jiwa yang di haramkan Allah SWT membunuhnya, kecuali dengan haq, memakan
harta anak yatim, memakan riba, mundur dalam pertempuran, dan menuduh
wanita yang baik-baik, bersih, lagi mukmin, melakukan zina”.
Dalil di atas menunjukkan dasar yang sangat jelas megenai pelarangan akan perbuatan syirik, bahwasanya kemusyrikan adalah dosa yang paling besar;
dosa yang tak terampunkan. Musyrik adalah orang yang menyekutukan Allah.
Pada dasarnya orang musyrik memiliki kepercayaan kepada yang lain. Sehingga ia tidak sepenuhnya mempercayai keesaan dan kemahakuasaan Allah SWT.
Syirik merupakan salah satu dari tujuh hal yang membinasakan manusia. Karena syirik dapat menghancurkan Iman seseorang dan menjerumuskannya
kedalam jurang api neraka. Idealnya syirik harus mendapat perhatian serius dari setiap muslim. Hal ini karena syirik adalah dosa besar yang tak bisa diampuni
Allah SWT. Di dalam kitab tauhid karangan Muhammad Abdul Wahab diterangkan
bahwa meminta pertolongan atau berdoa kepada selain Alloh SWT adalah termasuk perbuatan syirik. Kemusyrikan bertentangan dengan tauhid karena
tauhid adalah keyakinan akan kemahaesaan Allah SWT; sedangkan kemusyrikan tidak demikian. Orang musyrik mepercayai ada kekuatan lain selain Allah SWT,
ada zat lain selain Allah SWT yang juga dapat menentukan sesuatu. Dari uraian di atas, penulis menggap bahwa permasalahan tradisi Ruwat
Laut Ngumbai Lawok sangat menarik untuk di teliti. Karena di dalamnya di duga akan adanya indikasi perbuatan yang menuju kearah kemusyrikan seperti
meminta pertolongan kepada selain Allah SWT dan bersedekah ke laut sebagai ucapan rasa syukur akan hasil tangkapan ikan yang melimpah di setiap tahunnya.
F. Metode Penelitian dan Tehnik Penulisan
Di dalam penulisan skripsi ini, jenis data yang dibutuhkan adalah data kualitatif, dan penulis menggunakan sistem studi kepustakaan Library Research,
yaitu untuk memperoleh landasan teoritis yang ada kaitannya dengan judul yang
penulis bahas, dimana penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji dari buku- buku, makalah, artikel maupun dari website. Di sistem pnelitian lapangan Field
Research yaitu dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber, baik yang sifatnya primer yaitu wawancara;
17
melakukan penelitian kepada pihak-pihak yang terkait secara langsung guna memperoleh gambaran data faktual dengan
cara interview kepada tokoh masyarakat yang bersangkutan tentang pokok-pokok yang terkait dengan judul skripsi ini. Maupun bahan sekunder yaitu, berupa buku.
literature, jurnal, dan tulisan lainnya yang mengkaji seputar tradisi ruwat laut Ngumbai Lawok. Selanjutnya data-data primer dan sekunder di analisa dengan
cara membuat pertimbangan-pertimbangan dan disusun secara sistematis serta logis dengan menggunakan metodologi penelitian deskriptif analisis yaitu tentang
tradisi ruwatan laut masyarakat muslim pesisir teluk Lampung. Sebagai sumber data primer dalam penulisan skripsi ini adalah data yang
dikumpulkan peneliti langsung dari sumber utamanya, dalam penelitian ini adalah Upacara Tradisi Ruwat Laut Ngumbai Lawok di Kelurahan Kangkung, serta
sumber-sumber hukum primer lainnya yang berhubungan dalam penelitian ini termasuk al-Qur’an, Hadist, buku Ushul al-fiqh, buku yang berjudul Islam Jawa
Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa dan buku Anatomi Masyarakat Islam. Disamping itu penulis melakukan wawancara dengan ulama dan tokoh adat
masyarakat muslim pesisir Teluk Lampung.
17
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, h.220.