Pertanyaan : Bagaimana konteks hukum pelaksanaan tradisi ruwatan
tinggi status sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat, semakin besar nilai sumbangannya, baik untuk ruwatan laut maupun untuk dana kegiatan
kemasyarakatan lainnya. Dan itu juga di dukung oleh kinerja para panitia ruwatan laut dalam menyusun acara yang sangat meriah dengan banyaknya
macam-macam hiburan untuk masyarakat saat perayaan ruwatan laut. Adapun yang disiapkan adalah Kepala kerbau, Perahu Nelayan kecil buat
larungan, kesenian wayang. Selanjutnya acara hiburan untuk masyarakat yaitu kesenian Cirebon orgen Tahling alunan musik dengan bahasa khas Cirebon
dan siraman rohani. Pelaksanaannya seperti pada tahun 2009 : sabtu 24 Januari 2009 doa bersama menyambut Ruat Laut 2009, Minggu 25 Januari
2009 Pembukaan Pesta Ruat laut 2009, Selasa Malam Rabu 27 Januari 2009 Penutupan Ruat laut 2009. Bertempat di Ujung Bom Gudang Lelang
Teluk Betung Selatan dan PPI Lempasing Bandar lampung. Acara pokok pada ruat laut itu Larungan, setelah sesaji Kepala Kerbau di doakan, kemudian
sesaji yang di letakkan pada perahu-perahuan dan perangkat sesaji lainnya di ceburkan ke laut dan kapal larungan yang berisi sesaji tersebut di tabrak oleh
para awak kapal nelayan dan kapal larungan tersebut di siram air laut, lalu sesaji menjadi rebutan para awak kapal untuk mengambil sebagian sesaji yang
telah terlarung di laut. Biasanya ada yang mengambil sesaji berupa kain mori yang menjadi bungkus kepala kerbau. Hal tersebut dipercayai dapat
memberikan keselamatan disaat melaut dan terhindar dari segala bahaya.
Untuk sesaji memang selalu kepala kerbau, waktu dulu pernah menggunakan sesaji kepala sapi, konon tangkapan ikan menjadi menurun dan penghasilan
nelayan menjadi berkurang.