Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

69 Sejarah BTN: Cikal bakal BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897. Pada tahun 1942, pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, bank ini dibekukan dan digantikan dengan Tyokin Kyoku. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia bank ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diubah menjadi Kantor Tabungan Pos. Nama dan bentuk perusahaan selanjutnya berubah beberapa kali hingga akhirnya pada tahun 1998 diubah menjadi nama dan bentuk resmi yang berlaku saat ini.

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010, SPSS 17.0 dan Software Amos 16 untuk apat megolah data dan memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu terdiri dari variabel eksogen ; Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing Loan NPL, Capital Adequecy Ratio CAR dan Loan to deposit Ratio LDR, sedangkan variabel endogen ; Return on Assets ROA dan Penyaluran Kredit. Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut :

a. Analisis Deskriptif Variabel Dana Pihak Ketiga

Pada dasarnya dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh bank dari masyarakat. Dana tersebut dapat berupa giro, tabungan 70 ataupun deposito yang berasal dari nasabah perorangan atau badan hukum. Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 disebutkan bahwa, simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Menurut Riyadi 2004:79 Sumber Dana Pihak Ketiga dari segi mata uangnya dibedakan menjadi : 1 Sumber Dana Pihak Ketiga Rupiah Yaitu kewajiban-kewajiban bank yang tercatat dalam bentuk rupiah pada pihak ketiga bukan bank baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Komponen DPK ini terdiri dari Giro, Simpanan Berjangka deposito dan Sertifikat Deposito, tabungan dan kewajiban-kewajiban lainnya yang terdiri dari kewajiban segera yang dapat dibayar, surat-surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, setoran jaminan dan lainnya. Tidak termasuk dana yang berasal dari bank sentral. 2 Sumber Dana Pihak ketiga Valuta Asing Sedangkan yang dimaksud Dana Pihak Ketiga Valuta Asing adalah kewajiban bank yang tercatat dalam valuta asing kepada pihak ketiga, baik penduduk maupun bukan penduduk 71 termasuk pada Bank Indonesia, bank lain pinjaman melalui pasar uang. Data dana pihak ketiga yang digunakan adalah jumlah penghimpunan dana pihak ketiga pada kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010. Data DPK tersebut terdiri atas giro, deposito, dan tabungan dalam bentuk rupiah maupun valas yang diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia pada situs www.bi.go.id. Tabel 4.1 Dana Pihak Ketiga per miliyar rupiah Bulan Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jan 369,704 426,133 472,915 532,878 649,338 756,125 Feb 366,388 427,578 469,799 524,205 645,356 731,073 Mar 367,765 426,754 475,222 521,856 654,751 746,188 Apr 370,794 424,799 473,697 528,568 657,564 744,188 Mei 368,892 434,191 475,388 530,964 659,249 745,012 Jun 389,020 434,871 497,053 563,202 684,450 778,439 Jul 387,818 430,130 502,842 564,933 677,812 - Agu 392,914 437,092 495,955 535,128 696,359 - Sep 401,565 447,182 499,326 575,568 694,161 - Okt 401,788 457,196 500,878 604,913 699,218 - Nov 407,162 463,738 507,603 621,880 720,979 - Des 431,397 480,394 571,008 669,827 783,384 - Sumber : Data diolah Tabel 4.1 menunjukan perkembangan jumlah dana pihak ketiga pada Bank Persero periode Januari 2005 – Juni 2010. Pada masa penelitian ini jumlah Dana Pihak Ketiga terendah terjadi pada bulan Februari 2005 yaitu sebesar Rp.366.388 miliyar, sedangkan 72 jumlah Dana Pihak Ketiga tertinggi terjadi pada bulan November 2010 yaitu sebesar Rp.798.125 miliyar. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut. Gambar 4.1 Grafik Dana Pihak Ketiga DPK Sumber : Data diolah Pada grafik di atas, Dana Pihak Ketiga DPK menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat, hal ini sejalan dengan perkembangan jumlah kantor Bank Persero yang terus meningkat sehingga semakin besar juga dana masyarakat atau Dana Pihak Ketiga DPK yang dapat diserap oleh Bank Persero.

b. Analisis Deskriptif Non Performing Loan NPL

Menurut Manurung dan Rahardja 2004: 196, NPL Non Performing Loan terbagi menjadi dua, yaitu kredit tak lancar dan kredit macet, kredit tak lancar adalah kredit yang masih dilakukan pembayarannya, tetapi lebih lambat dari jadwal yang seharusnya. 73 Sedangkan kredit macet adalah kredit yang sejak + 21 bulan dikategorikan diragukan, belum ada pelunasan atau upaya penyelamatan kredit. NPL Non Perfoming Loan atau tingkat kredit macet menunjukkan berapa persen kredit yang bermasalah dari keseluruhan kredit yang mereka kucurkan ke masyarakat. NPL juga merupakan faktor yang sangat penting bagi penilaian kinerja perbankan, bahkan hampir semua rasio nilainya dipengaruhi oleh NPL. Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia telah mengeluarkan peratuaran Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan NPL maksimim 5. Semakin rendah NPL semakin bagus karena jumlah kredit yang bermasalahmacet pada bank tersebut semakin kecil begitupun sebaliknya semakin tinggi NPL suatu bank maka akan semakin besar kredit yang bermasalahmacet pada bank tersebut. NPL yang digunakan adalah NPL pada Bank Kelompok Persero. Data NPL yang digunakan adalah perkembangan NPL pada kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010. Data NPL tersebut diperolah dari Statistik Perbankan Indonesia pada situs www.bi.go.id pada tanggal 1 November 2010.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, dan suku bunga sertifikasi

0 3 132

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Return on Assets dan Loan to Asset Ratio terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 139

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 28

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 11