Metode Analisis METODOLOGI PENELITIAN
56 outlier harus dilakukan sebelum matrik kovarian atau korelasi dihitung.
Teknik estimasi model persamaan structural pada awalnya dilakukanb dengan ordinary least square OLS regression, tetapi teknik ini mulai
digantikan oleh Maximum Likelihood Estimation ML yang lebih efisien dan unbiased jika asumsi normalitas multivariate dipenuhi. Teknik ML sekarang
digunakan oleh banyak program komputer. Namun demikian teknik ML sangat sensitif terhadap non-normalitas data sehingga diciptakan teknik
estimasi lain seperti weight least square WLS, generalized least square GLS dan asymptotivally distribution free ADF.
Langkah 5 : Menilai Identifikasi Model Struktural Selama proses estimasi berlangsung dengan program komputer,
sering didapat hasil estimasi yang tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan masalah identifikasi model structural. Problem identifikasi
adalah ketidakmampuan proposed model untuk menghasilkan unique estimate. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan
melihat hasil estimasi yang meliputi: 1 adanya nilai standar error yang besar untuk satu atau lebih koefisien, 2 ketidakmampuan program untuk invert
information matrix, 3 nilai estimasi yang tidak mungkin misalkan error variance yang negatif , 4 adanya nilai korelasi yang tinggi 0,90 antar
koefisien estimasi. Langkah 6 : Menilai Kriteria Goodness-of-Fit
Salah satu tujuan dari Analisis Jalur adalah menentukan apakah model planusible masuk akal atau fit. Suatu model penelitian dikatakan baik,
57 apabila memiliki model fit yang baik pula. Tingkat kesesuaian model dalam
buku Ghozali 2008 terdiri dari: 1. Absolute Fit Measure
Absolute fit measure mengukur model fit secara keseluruhan baik model struktural maupun model pengukuran secara bersamaan.
a. LikeliHood-Ratio Chi-Square Statistic Ukuran fundamental dari overall fit adalah likeliHood-ratio chi-
square
2
. Nilai chi-square yang tinggi relative terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang
diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas p akan menghasilkan nilai probabilitas p
yang lebih besar dari tingkat signifikansi dan ini menunjukkan
bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal ini peneliti
harus mencari nilai chi-square yang tidak signifikan p 0.05 karena mengharapkan bahwa model yang diusulkan cocok atau fit dengan
data observasi. b. CMINDF
Adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom. Beberapa pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini
untuk mengukur fit. Menurut Wheaton et. al 1977 dalam Imam Ghozali 2008 nilai ratio 5 lima atau kurang dari lima merupakan
58 ukuran yang reasonable. Peniliti lainnya seperti Byrne 1988
mengusulkan nilai ratio ini 2 merupakan ukuran fit. c. Goodness of Fit Index GFI
Goodness of Fit Index GFI dikembangkan oleh Joreskog dan Sorbon 1984 yaitu ukuran non-statistik yang nilainya berkisar antar 0
poor fit sampai 1 perfect fit. Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik dan berapa nilai GFI dapat diterima sebagai nilai yang layak
belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai di atas 90 sebagai ukuran good fit.
d. Root Mean Square Erorrs of Approximation RMSEA Root mean square error of approximination RMSEA merupakan
ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi-square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA
antara 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model konfitmatori atau
competing model strategy dengan jumlah sampel besar. 2. Incremental Fit Measures
Incremental fit measures membandingkan proposed model dengan baseline model sering disebut dengan null model. Null model merupakan
model realistic dimana model-model yang lain harus diatasnya. a. Adjusted Goodness of Fit Index AGFI
Adjusted Goodnbess
of Fit
Index AGFI
merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of
59 freedom untuk propsed model dengan degree of freedom untuk null
model. Nilai yang direkomendasikan adalah 0,90.
b. Tucker-Lewis Index TLI Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan nonnormed fit index
NNFI. Pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengevaluasi analisis faktor, tetapi sekarang dikembangkan untuk SEM. Ukuran ini
menggabungkan ukuran parsimony kedalam indek komparasi antara proposal model dan null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai
1.0. Nilai TLI yang direkomemdasikan adalah 0,90.
c. Normed Fit Index NFI Normed Fit Index merupakan ukuran perbandingan antara
proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 no fit at all sampai 1.0 perfect fit. Seperti halnya TLI tidak ada nilai
absolute yang dapat digunakan sebagai standar, tetapi umumnya direkomendasikan 0,90.
3. Parsimony Fit Measures Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan sejumlah
koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit. Tujuan dasarnya adalah untuk mendiagnose apakah model fit telah tercapai
dengan “overfitting” data yang memiliki banyak koefisien. Prosedur ini mirip dengan “adjustment” terhadap nilai R
2
didalam multiple regression. Namun demikian karena tidak ada uji statistic yang tersedia maka
penggunaannya hanya terbatas untuk membandingkan model.
60 a. Parsimony Goodness of Fit Index PGFI
Parsimonious goodness-of-fit index PGFI memodifikasi GFI atas dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar antara 0
sampai 1.0 debngan nilai semakin tinggi menunjukkan model lebih parsimony.
b. Parsimony Normed Fit Index PNFI Parsimonious normal fit index PNFI merupakan modifikasi dari
NFI. PNFI memasukkan jumlah degree of freedom yang digunakan untuk mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI semakin baik.
Kegunaan utama dari PNFI adalah untuk membandingkan model dengan degree of freedom yang berbeda. Digunakan untuk
membandingkan model alternative sehingga tidak ada nilai yang direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima. Namun demikian
jika membandingkan dua model maka perbedaan PNFI 0,60 sampai 0,90 menunjukkan adanya perbedaan model yang signifikan.
61
Tabel 3.1 Standar Penilaian Kesesuaian Fit
Laporan Statistik Nilai yang Direkomendasikan
Imam Ghozali 2008 Cut of value
Keterangan Absolut Fit
Probabilitas
2
Tidak signifikan p 0.05 Model yang diusulkan cocokfit
dengan data observasi
2
df
5 2
- Ukuran yang reasonable - Ukuran fit
RMSEA 0.1
0.05 0.01
0.05
x
0.08 - good fit
- very good fit - outstanding fit
- reasonable fit
GFI 0.9
good fit
Incremental Fit
AGFI
0.9 good fit
TLI
0.9 good fit
NFI
0.9 good fit
Parsimonious Fit
PNFI 0-1.0
lebih besar lebih baik PGFI
0-1.0 lebih besar lebih baik
Sumber : Ghozali, 2008 Langkah 7 : Interpretasi dan Modifikasi Model
Ketika model telah dinyatakan diterima, maka peneliti dapat mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki
penjelasan teoritis atau goodness-of-fit. Modifikasi dari model awal harus
62 dilakukan setelah dikaji banyak pertimbangan. Jika model dimodifikasi,
maka model tersebut harus di cross-validated diestimasi dengan data terpisah sebelum model modifikasi diterima.