Analisis Deskriptif Non Performing Loan NPL
76 yang digunakan untuk investasi. Apabila persentase CAR terlalu kecil
lebih rendah dari standar BI maka bank tersebut termasuk ke dalam kategori bank tidak sehat, namun apabila persentase CAR terlalu besar
berarti terlalu besar dana bank yang menganggur idle fund. Data CAR yang digunakan adalah perkembangan CAR pada
kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010.
Data CAR tersebut diperolah dari Statistik Perbankan Indonesia pada situs www.bi.go.id
Tabel 4.3 Capital Adequecy Ratio CAR
Bulan Tahun
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Jan
0,2376 0,2093
0,2227 0,2052
0,157 0,1567
Feb
0,2339 0,2049
0,2243 0,2094
0,1562 0,1562
Mar
0,2299 0,2194
0,2053 0,1992
0,1553 0,1615
Apr
0,2321 0,2219
0,215 0,187
0,1485 0,1537
Mei
0,2058 0,2169
0,2117 0,1679
0,1457 0,1513
Jun
0,1983 0,2038
0,1963 0,1545
0,1421 0,1413
Jul
0,2009 0,2085
0,196 0,1574
0,1381 -
Agu
0,1989 0,2068
0,2023 0,1539
0,1351 -
Sep
0,1978 0,1925
0,2297 0,1505
0,1327 -
Okt
0,1992 0,2054
0,1984 0,1435
0,1311 -
Nov
0,2019 0,2063
0,1906 0,14
0,1277 -
Des
0,1943 0,212
0,1785 0,1431
0,1381 -
Sumber : Data diolah Tabel 4.3 menunjukkan perkembangan tingkat CAR pada
kelompok Bank Persero periode bulan Januari 2005 – bulan Juni 2010.
Pada masa penelitian ini CAR terendah terjadi pada bulan November
77 2009 yaitu sebesar 0,1277, sedangkan CAR tertinggi terjadi pada bulan
Januari 2005 yaitu sebesar 0,2376. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif data tersebut
dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut. Gambar 4.3
Grafik Capital Adequecy Ratio CAR
Sumber: Data diolah Grafik di atas menggambarkan fluktuasi tingkat kecukupan
modal Bank Persero yang cenderung menurun, hal ini tampak pada periode Januari 2005 hingga Juni 2010 terjadi penurunan Capital
Adequacy Ratio dengan tingkat rata-rata sebesar -5,64 persen. Hal ini disebabkan peningkatan kredit yang tidak sebanding dengan
peningkatan modal, sehingga menyebabkan rasio permodalan CAR cenderung menurun.