81 bulan September 2005 yaitu sebsesar 0,0042 atau 0,42, sedangkan
Return on Assets ROA tertinggi terjadi pada bulan April 2005 yaitu sebesar 0,0371 atau 3,71.
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.
Gambar 4.5 Grafik
Return on Assets ROA
Sumber : Data diolah Grafik diatas menggambarkan kinerja Bank Persero dilihat
dari sisi kinerja profitabilitas yang diukur dengan Return on Assetss ROA. Selama periode Januari tahun 2005 hingga Juli tahun 2007,
Bank Persero mengalami penurunan laba dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,6 persen per tahun. Namun, menjelang awal
tahun 2008, perolehan laba cenderung meningkat sebesar 0,9 persen dari tahun sebelumnya. Return On Assets mengalami penurunan
kemungkinan dipicu oleh peningkatan Non Performing Financing NPF yang mengharuskan bank harus menanggung biaya
pencadangan aktiva produktif sehingga berpotensi menurunkan
82 profitabilitas. Meski demikian, secara keseluruhan pertumbuhan
Return on Assetss ROA Bank Persero mengalami peningkatan.
f. Analisis Deskriptif Penyaluran Kredit
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Data penyaluran kredit yang digunakan adalah total jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Persero pada periode Januari 2005
– Juni 2010. Data tersebut diperoleh dari Statistik Perbankan Indonesia
pada situs www.bi.go.id.
Tabel 4.6 Penyaluran Kredit per milyar rupiah
Bulan Tahun
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Jan
219,663 248,857
278,924 341,685
463,971 529,897
Feb
224,061 249,020
280,831 345,568
471,491 536,471
Mar
229,003 252,438
288,095 357,685
480,597 550,334
Apr
232,515 252,442
285,751 366,576
484,482 557,986
Mei
237,331 256,565
288,366 380,303
491,163 570,164
Jun
241,680 261,466
307,579 401,660
511,883 588,755
Jul
242,734 259,171
308,882 407,019
512,725 -
Agu
248,357 262,567
315,353 422,633
523,875 -
Sep
250,470 269,642
321,204 440,864
518,113 -
Okt
251,583 272,047
328,201 459,042
524,081 -
Nov
251,768 276,265
336,427 469,900
531,249 -
Des
256,413 287,910
356,151 470,665
544,870 -
Sumber: Data diolah
83 Tabel 4.6 menunjukkan perkembangan penyaluran kredit pada
Bank Persero periode Januari 2005 - Juni 2010. Pada masa penelitian ini jumlah penyaluran Kredit terendah terjadi pada bulan Januari 2005
yaitu sebesar Rp. 219.663,- Milyar, dimana jika diperhatikan terjadi kecenderungan peningkatan penyaluran Kredit dari bulan ke bulan
sampai tingkat tertinggi yaitu pada bulan Juni 2010 sebesar Rp. 588.755,- Milyar.
Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, data tersebut dapat kita lihat melalui grafik sebagai berikut.
Gambar 4.6 Grafik Penyaluran Kredit Bank Persero
Sumber: Data diolah Grafik di atas menunjukkan perkembangan penyaluran kredit
pada Bank Persero selama periode Januari 2005 sampai Juni 2010 yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan
peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga DPK yang dihimpun oleh Bank Persero selama periode Januari 2005 hingga Juni 2010. Dengan
84 rata-rata peningkatan sebesar 19,6 persen per tahun menunjukkan
konsistensi Bank Persero dalam menyalurkan kredit sebagai lembaga intermediasi untuk membantu menggerakkan perekonomian dalam
negeri.
2. Analisis Jalur Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK, Non Performing
Loan NPL, Capital Adequecy Ratio CAR, dan Loan to Deposit Ratio LDR terhadap
Return On Assets ROA serta Implikasinya terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Persero
Analisis jalur ini dibagi menjadi tiga substruktur. Substruktur yang pertama menganalisis pengaruh DPK, NPL, CAR, dan LDR sebagai
variabel eksogen terhadap ROA sebagai variabel endogen. Substruktur yang kedua menganalisis pengaruh DPK, NPL, CAR, LDR, dan ROA
sebagai variabel eksogen terhadap penyaluran Kredit sebagai variabel endogen. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS 16, maka
dapat digambarkan diagram jalur sebagai berikut.