Jenis Bank Menurut Geografinya Jenis Bank Menurut Struktur Organisasinya

25 memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. 3 Untuk meningkatkan daya guna barang. Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. 4 Meningkatkan peredaran uang. Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus dari suatu wilayah kewilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah kewilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar. 5 Sebagai alat stabilitas ekonomi. Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang ayng diperlukan oleh masyarakat. Kredit dapat pula membantu mengekpor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara. 6 Untuk meningkatkan kegairahan usaha. Bagi penerima kredit akan dapat meningkatkan kegairahan keusahaannya karena adanya tambahan modal yang banyak. 7 Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut membutuhkan tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. 26 8 Untuk meningkatkan hubungan internasional. Dalam hal pinjaman internasional dapat meningkatkan saling membutuhkan antara sipenerima kredit dengan sipemberi kredit. Pemberian kredit oleh Negara lain akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya. Adapun tujuan penyaluran kredit di kemukakan oleh Kasmir 2002 adalah sebagai berikut: 1 Mencari keuntungan. Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 2 Membantu usaha nasabah. Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana itu maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperlas usahanya. 3 Membantu pemerintah. Baik pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan berbagai sektor. Menurut Hesty Rinjiyani 2009:1 penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Penggunaan dana untuk menyalurkan kredit ini mencapai 70 - 80 dari volume usaha bank. Oleh karena itu, sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk bunga. Dalam 27 pemberian kredit, antara bank satu dengan bank yang lainnya tidak selalu sama, baik syarat-syarat maupun prosedurnya. Kredit yang diberikan oleh bank dapat berbentuk kredit jangka pendek, jangka menengah ataupun jangka panjang. Syarat kredit jangka pendek pada umumnya lebih lunak dibandingkan kredit jangka panjang. Hal ini disebakan oleh karena kredit jangka panjang pada umumnya meliputi jumlah dana yang besar dan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Dalam melakukan proses penyeleksian permohonan kredit yang diajukan oleh debitur, menurut Hesty Rinjiyani 2009:2-3 bank meng gunakan “The Five C’s of Credit Analysis” sebagai berikut: a. Character Watak calon debitur yang terpercaya dan jujur diharapkan debitur dengan watak ini akan berusaha menjaga nama baiknya untuk memenuhi kewajiban utangnya dengan pihak bank. Karena dalam kerjasama antara kedua belah pihak, yang paling dibutuhkan adalah kepercayaan, sehingga apabila karakter debitur baik maka kerjasama keduanyapun akan baik pula. b. Capacity Penilaian pihak bank bahwa piutangnya dapat dibayar kembali oleh debitur dari berbagai sumber dana, termasuk hasil penjualan harta perusahaan, hasil penjualan saham perusahaan dari pemegang saham perusahaan maupun dari penjamin kredit.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, dan suku bunga sertifikasi

0 3 132

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Return on Assets dan Loan to Asset Ratio terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 139

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 28

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 11