3.4.3. Pilot Study
Menurut Sugiyono 1999, untuk menguji validitas instrument digunakan teknik expert judgement, yaitu dinilai oleh minimal 2 orang yang dianggap
berkompeten untuk menilai ketepatan kuesioner yang digunakan. Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur
selanjutnya dikonsultasikan kepada ahlinya seperti dikutip dalam Amalia, 2008. Peneliti juga melakukan face validity dari instrument yang telah disusun, caranya
dengan mengujinya melalui pilot study pada partisipan penelitian. Pelaksanaan pilot study ini dilakukan pada tanggal 1 Maret 2011, dengan
jumlah partisipan sebanyak 15 orang. Pilot study ini bertujuan untuk memastikan bahwa manipulasi variabel bebas telah ditangkap dan dipahami oleh partisipan.
Adapun tahapan pelaksanaannya sebagai berikut: a. Mencari 15 orang partisipan dari masing-masing tempat waktu yang berbeda.
b. Memberikan kuesioner kepada partisipan c. Proses pengisian kuesioner, sebelu mengisi ditanyakan kepada partisipan
apakah partisipan paham cara pengisiannya, tanpa harus dijelaskan oleh peneliti, jika sudah jelas kemudian jawaban tersebut menjadi bahan pertanyaan
wawancara kepada beberapa partisipan.
3.4.4. Hasil Pilot Study Revisi
Berdasarkan kuesioner yang telah diisi dan wawancara yang dilakukan, diperoleh beberapa masukan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi
peneliti untuk melakukan revisi instrument,antara lain:
Feedback :
Menurut partisipan kasus yang diberikan kurang menantang, terdapat kata-kata yang diulang terus menerus sehingga bosan
membacanya.
Revisi :
Peneliti merevisi bahasa yang digunakan menjadi lebih variatif tanpa mengurangi aspek yang dimanipulasi.
Feedback :
Menurut partisipan aspke yang ingin dilihat kurang diketahui.
Revisi :
Peneliti melakukan revisi dengan menebalkan bold point aspek yang dimanipulasi. Peneliti juga merevisi informasi pada
kuesioner tersebut. Setelah direvisi kemudian peneliti melakukan uji coba kembali kepada 3
partisipan pada tanggal 23 Maret 2011. Berikut ini akan diuraikan informasi dan beberapa penjelasan dari kasus vignette. Namun lebih jelas instrumen vignette
yang terdiri dari pengantar, instruksi, serta tiap versi kasus vignette dapat dilihat pada lampiran A.
Informasi yang ada adalah bayangkan saat ini: 1. Anda memiliki cukup uang untuk bisa membeli produk Natasya.
2. Anda memerlukan produk Natasya yang ditawarkan.
KASUS A1
Penjelasan:
Pada versi A1 aspek yang dimanipulasi adalah persepsi tentang personal selling, yaitu tentang hubungan secara akrab yang diciptakan penjual
kepada konsumen, penjual berusaha menjelaskan produknya dengan aspek komunikasi secara akrab dan ramah.
Masalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang personal selling
terhadap keputusan membeli pada mahasiswi?
Hipotesis: ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang personal selling
terhadap keputusan membeli pada mahasiswi.
Kasus: Pada suatu ketika, anda sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, tiba-
tiba anda didatangi seorang penjual produk Natasya, ia menawarkan anda berbagai macam produknya mulai dari baju, kosmetik, tas, dompet, dan produk
fashion lainnya. Pada saat itu penjual produk Natasya mendatangi anda dengan penuh keakraban
, ia menjelaskan produknya dengan terinci sehingga mengetahui kebutuhan yang anda inginkan. Ia tidak saja menjelaskan tentang
produknya tetapi ia menciptakan komunikasi yang ramah dan akrab, ia juga
mampu mengarahkan anda untuk bertanya dan memperhatikan setiap pertanyaan yang anda ajukan. Tidak hanya itu, ia pun memperhatikan dan memahami
keluhan-keluhan anda sehingga menimbulkan rasa simpatik pada anda. Dengan berbagai pendekatan yang dilakukan penjual produk Natasya, apakah anda akan
membeli produk tersebut?
KASUS A2 Penjelasan:
Pada versi A2 aspek yang dimanipulasi adalah persepsi tentang personal selling, di mana penjual mempromosikan produknya secara to the point.
Penjual hanya menitikberatkan pada penjualan produknya tanpa menciptakan keakraban pada pembeli.
Masalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang personal selling
terhadap keputusan membeli pada mahasiswi?
Hipotesis: ada pengaruh yang signifikan persepsi tentang personal selling
terhadap keputusan membeli pada mahasiswi.
Kasus: Pada suatu ketika anda sedang duduk santai di halaman rumah bersama
keluarga, tak terbayangkan pada anda datang seorang penjual produk Natasya. Ia bermaksud menawarkan anda dan keluarga produk Natasya yang dijualnya.
Berbagai macam produk ditawarkannya kepada anda mulai dari baju, kosmetik, tas, dompet, dan produk fashion lainnya. Penjual produk Natasya tersebut
mendatangi anda dengan menjelaskan dan mempromosikan produknya kepada anda secara to the point
. Berbagai informasi tentang produknya
dijelaskannya kepada anda, namun penjual produk Natasya tersebut tidak menciptakan hubungan yang akrab
kapada anda, ia hanya terfokus pada produk
yang akan dijualnya. Dengan demikian tidak ada keakraban antara anda dan penjual produk Natasya, oleh karena itu apakah anda akan membeli produk
tersebut?
KASUS B1
Penjelasan:
Pada versi B1 aspek yang dimanipulasi adalah jenis kelamin penjual, di mana pada versi ini penjual yang mempromosikan produknya adalah seorang
perempuan.
Masalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin penjual terhadap
keputusan membeli pada mahasiswi?
Hipotesis: ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin penjual terhadap
keputusan membeli pada mahasiswi.
Kasus : Disaat anda sedang mengelilingi toko-toko fashion di pusat perbelanjaan
di dekat rumah anda, anda dihampiri penjual produk Natasya secara tiba-tiba. Penjual tersebut berniat menawarkan berbagai produk Natasya, mulai dari baju,
kosmetik, tas, dompet, dan produk fashion lainnya. Pada saat itu penjual produk Natasya yang datang kepada anda adalah seorang perempuan
,ia menjelaskan produk yang ditawarkannya kepada anda dengan mendetail, mulai dari modelnya,
harganya, sampai kepada kegunaannya. Berbagai informasi tentang produknya dijelaskannya kepada anda secara terinci sehingga hal tersebut menarik perhatian
anda. Apakah anda akan membeli produk tersebut?
KASUS B2
Penjelasan:
Pada versi B2 aspek yang dimanipulasi adalah jenis kelamin penjual, di mana pada versi B2 ini penjual yang mempromosikan produknya adalah
seorang laki-laki.
Masalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin penjual terhadap
keputusan membeli pada mahasiswi?
Hipotesis:
ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin penjual terhadap keputusan membeli pada mahasiswi.
Kasus : Ketika anda sedang berjalan santai di depan komplek rumah anda, tiba-
tiba penjual produk Natasya menghampiri anda hendak berniat menawarkan produknya kepada anda, ia menawarkan produknya seperti kosmetik, baju, tas,
dompet, dan produk fashion lainnya. Pada saat itu penjual produk Natasya yang datang kepada anda adalah seorang laki-laki
. Berbagai informasi tentang produknya dijelaskannya kepada anda secara terinci sehingga hal tersebut
menarik perhatian anda, ia menjelaskan produk yang ditawarkannya kepada anda
dengan mendetail, mulai dari modelnya, harganya, sampai kepada kegunaannya.
Apakah anda akan membeli produk tersebut?
KASUS C1
Penjelasan: Pada versi C1 aspek yang dimanipulasi adalah familiaritas penjual, di
mana versi soal C1 ini konsumen mengenali penjual yang mempromosikan produknya.
Masalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan familiaritas penjual terhadap
keputusan membeli pada mahasiswi?
Hipotesis: ada pengaruh yang signifikan familiaritas penjual terhadap keputusan
membeli pada mahasiswi. Kasus :
Anda dan teman-teman anda sedang asyik mengobrol di taman kampus, ditengah kehangatan obrolan anda, datang seorang penjual produk Natasya
menyodorkan katalog Natasya kepada anda. Ia menjelaskan produk yang tertera dikatalog tersebut, mulai dari baju, kosmetik, tas, dompet, dan produk fashion
lainnya. Namun yang aneh, anda mengenali penjual produk Natasya tersebut
dan anda tidak merasa asing. Anda merasa sudah pernah berkomunikasi dengan
penjual produk Natasya tersebut sehingga mempermudah komunikasi antara anda
dengannya. Dengan demikian ia pun menciptakan komunikasi yang ramah dan akrab
kepada anda . Tidak hanya itu, ia pun memperhatikan dan memahami keluhan-keluhan anda sehingga menimbulkan rasa simpatik pada anda. Apakah
anda akan membeli produk tersebut?
KASUS C2
Penjelasan: Pada versi C2 aspek yang dimanipulasi adalah familiaritas penjual, di
mana versi soal C2 ini konsumen tidak mengenali penjual yang mempromosikan produknya.
Masalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan familiaritas penjual terhadap
keputusan membeli pada mahasiswi?
Hipotesis: ada pengaruh yang signifikan familiaritas penjual terhadap keputusan
membeli pada mahasiswi.
Kasus :
Ketika anda sedang berjalan melihat-lihat berbagai macam produk- produk jualan di sebuah pusat perbelanjaan, tiba-tiba anda didatangi seorang
penjual produk Natasya. Penjual produk Natasya tersebut menawarkan berbagai produk Natasya kepada anda, mulai dari baju, kosmetik, tas, dompet, dan produk
fashion lainnya. Tetapi anda tidak mengenali penjual produk Natasya tersebut, anda merasa asing karena baru pertama kali bertemu dengannya
. Namun penjual tersebut menjelaskan produknya secara mendetail mulai dari
modelnya, harganya, sampai kepada kegunaannya. Walaupun anda tidak mengenalinya
apakah anda akan membeli produk tersebut?
3.5. Prosedur Penelitian