Deskripsi Vignette Pilot Study

3.4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti memilih metode kuesioner sebagai alat pengumpul data. Kuesioner merupakan alat pengumpulan data yang berupa serangkaian daftar pertanyaan untuk dijawab partisipan. Kuesioner dapat disebut juga sebagai interview tertulis di mana partisipan dihubungi melalui daftar pertanyaan Hariwijaya Trinton, 2008. Dalam penelitian ini subjek akan diberikan kuesioner berbentuk vignette yang terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1 Bagian pengantar, berisi tentang nama peneliti, tujuan penelitian, kerahasiaan jawaban yang diberikan, permohonan pengisian kuesioner, dan ucapan terima kasih. 2 Bagian inti, berisi serangkaian kasus dengan beberapa bentuk variasi. Di awal kasus akan diberikan instruksi dimana masing-masing kasus terdiri dari satu pertanyaan yang memberikan dua pilihan jawaban. 3 Bagian data kontrol, berisi tentang data-data subjek seperti nama, usia, fakultas dan lainnya untuk melengkapi data penelitian.

3.4.2. Deskripsi Vignette

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berbentuk Vignette. Menurut Kahneman Tiversky 1979, Vignette ini sering digunakan dalam penelitian deskripsi tentang pengambilan keputusan manusia seperti dikutip dalam Amalia, 2008. Vignette adalah kasus yang ditanyakan kepada partisipan penelitian. Tiap versi kasus adalah aspek-aspek yang telah dimanipulasi, manipulasi ini dilakukan sesuai dengan aspek apa yang ingin dilihat pengaruhnya. Vignette ini terdiri dari 6 versi soal A1, A2, B1, B2, C1,C2. Versi soal A1 menceritakan tentang hubungan secara akrab yang diciptakan penjual kepada konsumen. Penjual berusaha menjelaskan produknya dengan aspek komunikasi secara akrab dan ramah, ia juga memuji pembeli sehingga menimbulkan rasa simpatik pada pembeli. Versi soal A2 menceritakan tentang penjual yang mempromosikan produknya secara to the point, penjual tersebut menjelaskan produknya tanpa terjalin hubungan yang akrab. Penjual hanya menitikberatkan pada penjualan produknya tanpa menciptakan keakraban pada pembeli. Versi soal B1 menceritakan tentang seorang penjual yang berjenis kelamin perempuan yang mempromosikan produknya kepada konsumen. Versi soal B2 menceritakan tentang seorang penjual yang berjenis kelamin laki- laki yang mempromosikan produknya kepada konsumen. Versi soal C1 menceritakan tentang keadaan konsumen yang mengenali penjual, namun pada versi soal C2 keadaan konsumen tidak mengenali penjual. Masing-masing versi kasus mempunyai 1 buah pertanyaan, dan setiap pertanyaan dari masing-masing kasus memiliki dua pilihan jawaban yang ada. Tiap versi kasus memiliki informasi yang sama: 1. Uang yang dimiliki partisipan adacukup untuk membeli produk. 2. Partisipan memerlukan produk yang ditawarkan.

3.4.3. Pilot Study

Menurut Sugiyono 1999, untuk menguji validitas instrument digunakan teknik expert judgement, yaitu dinilai oleh minimal 2 orang yang dianggap berkompeten untuk menilai ketepatan kuesioner yang digunakan. Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur selanjutnya dikonsultasikan kepada ahlinya seperti dikutip dalam Amalia, 2008. Peneliti juga melakukan face validity dari instrument yang telah disusun, caranya dengan mengujinya melalui pilot study pada partisipan penelitian. Pelaksanaan pilot study ini dilakukan pada tanggal 1 Maret 2011, dengan jumlah partisipan sebanyak 15 orang. Pilot study ini bertujuan untuk memastikan bahwa manipulasi variabel bebas telah ditangkap dan dipahami oleh partisipan. Adapun tahapan pelaksanaannya sebagai berikut: a. Mencari 15 orang partisipan dari masing-masing tempat waktu yang berbeda. b. Memberikan kuesioner kepada partisipan c. Proses pengisian kuesioner, sebelu mengisi ditanyakan kepada partisipan apakah partisipan paham cara pengisiannya, tanpa harus dijelaskan oleh peneliti, jika sudah jelas kemudian jawaban tersebut menjadi bahan pertanyaan wawancara kepada beberapa partisipan.

3.4.4. Hasil Pilot Study Revisi