Pengujian Asumsi Klasik Metoda Analisis Data

assurance, emphaty, dan penampilan fisik berpengaruh dalam meningkatkan kepuasan pasien Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut : F hitung = E R MS MS Pada tingkat kepercayaan confident interval 95 atau = 5 akan menolak H dan menerima H 1 jika F hitung lebih besar dari F tabel . Pengujian pengaruh secara parsial variabel bebas menggunakan uji t dua arah dengan ketentuan jika H diterima maka variabel tidak signifikan dan jika H ditolak H 1 diterima maka variabel signifikan. Kriteria uji yang digunakan adalah jika t hitung t g2,n-1-k dengan tingkat kepercayaan 95 atau = 5, maka menolak H dan menerima H 1.

3.7.1. Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ghozali 2001 menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal bisa dilakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov Fia Dewi Auliani : Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh…, 2008 USU e-Repository © 2008 Test. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan pada p0,05, dengan kata lain residual berdistribusi normal. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model regresi yang memenuhi syarat asumsi klasik adalah dalam bentuk logaritma natural. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi menurut Ghozali 2001 salah satunya dapat dilihat dari 1 nilai tolerance, 2 nilai variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengkur variabilita variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoloneritas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dnegan nilai VIF10. Fia Dewi Auliani : Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh…, 2008 USU e-Repository © 2008 Uji Heteroskedastisitas Masalah serius lain yang mungkin timbul dalam analisa regresi berganda adalah heteroskedastisitas heteroskedastisity. Ini timbul pada saat asumsi bahwa varian dari faktor alat adalah konstan untuk semua variabel bebas yang tidak terpenuhi. Jika varian tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dalam model regresi menurut Ghozali 2001 dapat dilakukan dengan melihat grafik antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan SPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan Sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar analisis: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur Bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Normalitas Ghozali 2001 menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal bisa dilakukan uji statistik non- Fia Dewi Auliani : Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh…, 2008 USU e-Repository © 2008 parametrik Kolmogorov-Smirnov Test. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan p0,05, dengan kata lain residual berdistribusi normal. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model regresi yang memenuhi syarat asumsi klasik adalah dalam bentuk logaritma natural. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12 Uji Normalitas Data Unstandardized Residual N 99 Mean .0000000 Normal Parametersa,b Std. Deviation .54056123 Absolute .060 Positive .045 Most Extreme Differences Negative -.060 Kolmogorov-Smirnov Z .597 Asymp. Sig. 2-tailed .869 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Berdasarkan Tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov Smirnov test sebesar 0.597 dan tidak signifikan pada 0.05 karena p=0.869 0.05. Jadi dapat disimpulkan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam bentuk logaritma natural atau dengan kata lain residual berdistribusi normal. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka Fia Dewi Auliani : Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh…, 2008 USU e-Repository © 2008 terdapat masalah Multikolonieritas sehingga model regresi tidak dapat digunakan. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang diperoleh melalui kuisioner, dapat dilihat pada Tabel 3.13, berikut: Tabel 3.13 Hasil Uji Multikolonieritas terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -3.955 1.021 - 3.875 .000 X1 .312 .038 .311 8.253 .000 .754 1.327 X2 .064 .031 .068 2.050 .043 .974 1.027 X3 .315 .037 .363 8.474 .000 .582 1.718 X4 .263 .041 .274 6.403 .000 .585 1.711 X5 .244 .037 .278 6.558 .000 .597 1.676 a Dependent Variable: y Dari Tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa angka Variance Inflation Factor VIF Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF10. Hal ini membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki masalah kolonieritas. Fia Dewi Auliani : Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh…, 2008 USU e-Repository © 2008 Uji Heteroskedastisitas Sebuah model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas, artinya varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tidak tetap atau berbeda. Apabila sama maka disebut homoskedastisitas. Untuk mengetahui hal ini digunakan alat bantu SPSS, yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3.1. -3 -2 -1 1 2 3 4 Regression Studentized Residual -2 -1 1 2 3 Reg re ssio n S tand a rdized Predi c ted Va lue Dependent Variable: y Scatterplot Gambar 3.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Fia Dewi Auliani : Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh…, 2008 USU e-Repository © 2008 Pada Gambar 3.1 dapat dilihat adanya penyebaran titik-titik secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 dan sumbu Y, serta tidak membentuk pola tertentu. Menurut Ghozali 2005, apabila tidak terdapat pola tertentu yang teratur serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 dan sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi tingkat loyalitas dan disiplin pegawai terhadap masukan dari variabel bebasnya. Fia Dewi Auliani : Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh…, 2008 USU e-Repository © 2008

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Data Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Barat 176.586 jiwa terdiri dari laki-laki 86.332 jiwa dan perempuan 90.254 jiwa dengan mata pencaharian adalah Pegawai Negeri, Petani, Nelayan dan Pedagang. Letak geografis Kabupaten Aceh Barat : Letak : 04 o 6 – 04 o 47 Lintang Utara 95 o 52 – 96 o 30 Bujur Timur Luas daerah : 2.442 Km 2 Batas daerah : Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya Sebelah Timur : Kab. Aceh Tengah dan Kabl. Nagan raya Sebelah Barat : Samudera Indonesia Yang terdiri dari 9 kecamatan dan 313 desa. Rumah Sakit Umum Daerah adalah salah satu rumah sakit dengan tipe C, milik pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Rumah sakit ini berdiri sejak tahun 1968 dengan status rumah sakit type D yang mulai berfungsi sejak tahun 1971 selanjutnya pada tahun 1983 menjadi RSU type C dengan luas tanah 2,8 Ha yang terletak di Fia Dewi Auliani : Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh…, 2008 USU e-Repository © 2008