Artinya : Merga yang lima tutur yang delapan
Ikat yang tiga sempurna ikatannya Soal tutur dekat ataupun jauh
Semuannya sangat kita senangi Pada masyarakat Karo dikenal dengan lima marga yaitu : Karo-Karo, Ginting,
Tarigan, Perangin-Angin, dan Sembiring. Kalau bertutur berkenalan kelima merga ini mempunyai delapan pertalian dan diikat oleh tiga ikatan, tetapi ketiganya saja pun
hadir di dalam pertemuan sudah sempurna. Adapun ketiganya itu ialah kalimbubu, senina, dan anak beru.
5.1.3 Ndungndungen yang Mencerminkan Nilai-nilai Didaktis
Menurut Temyang, dkk. 1973:11 didaktis adalah “ilmu mengajar yang menunjukkan kepada kita bagaimana kita harus mengajar anak lebih mudah,
dikatakan didaktis menetapkan cara mengajar”. Jadi dapat disimpulkan bahwa didaktis adalah ilmu yang berkaitan dengan pengajaran misalnya pengajaran moral,
sosial, budaya dan agama. Apabila kita membicarakan tentang pengajaran maka kia tidak terlepas dari pembicaraan tentang pendidikan karena pengajaran itu biasanya
disampaikan melalui pendidikan. Contoh ndungndungen Karo yang mencerminkan niali-nilai didaktis :
1. Nasihat kepada anak muda Contoh
: Tasak gia kenas Benjire Adi bengkuang babo sabahna
Dat gia pagi rupa mejile Adi terbuang usur babahna
Artinya : Walaupun masak nenas Benjire
Kalau pandan di atas sawahnya
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Walaupun nanti dapat paras cantik Kalau mulutnya tak terpakai
Ndungndungen di atas berisi nasihat kepada anak muda, agar hati-hati mencari jodoh karena kecantikan itu belum pasti menggambarkan pribadi seseorang,
sia-sialah kecantikan kalau tidak di iringi dengan kebaikan. Ndungndungen di atas akan di lanjutkan dengan ndungndungen berikut :
Contoh : Giring-giring pia tutup
Ngepar deleng ku Armenia Mbiring-mbiring gia min rupana
Adi keleng atena man kita Artinya : Giring-giring
bawang merah tutup tumbanya Menyeberang gunung ke Armenia
Hitam-hitam pun
rupanya Kalau dia sayang kepada kita
Ndungndungen di atas juga berisi nasihat kepada anak muda yang sedang mencari jodoh, biarlah wajahnya tidak cantik asal hatinya baik, yang penting dia
dapat mengasihi sesamanya. 2. Nasihat kepada anak sekolah
Contoh :
Cimen si maolah-olah Palu-palu
si Kutabuluh
Adi kita nggo sekolah Mela malu kita la beluh
Artinya : Timun yang
bergantungan Pemukul
dari Kutabuluh
Kalau kita sudah sekolah Malu
kalau kita
tak pandai
Ndungndungen di atas berisi nasihat kepada anak sekolah agar rajin belajar karena kalau sudah sekolah harus pintar agar jangan mendapat malu.
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
3. Nasihat kepada menantu perempuan Contoh
: Beluh kal nuduh-nuduhi adi cikua Tempa beluh ia randing-andingen
La lit gunana la meriah ras si mertua Sabab
ibas metua
nari kerina tading-tadingen Artinya
: Sungguh pintar cikua menunjuk-nunjuk Seolah-olah
dia pintar
berperumpamaan Tidak berguna tidak akur dengan mertua
Karena dari
mertua semua warisan diperoleh Ndungndungen di atas berisi nasihat kepada menantu perempuan agar selalau
rukun dengan mertua karena apa yang diperolehnya dari suaminya itu milik mertua. Bukankah suami itu putra mertua?
4. Nasihat kepada suamiistri Contoh
: Batang pola kadena pe man palaren Madalit kepe dagingna adi belut
Maka dame i bas jabu asuhilah kesabaren Bage pe sikapta lemah lembut
Artinya : Batang enau apanya pun bergua
Licin rupanya daging belut Agar damai di rumah tangga
Peliharalah kesabaran
dan kelemah-lembutan
Ndungndungen di atas berisi nasihat kepada orang yang sudah berumah tangga agar menjadi kelanggengan rumah tangga dengan cara memelihara kesabaran
dan kelemah-lembutan di tengah-tengah rumah tangga. 5. Nasihat kepada semua orang
Contoh : Mehuli buli-buli
Getahna la
man pangan
Ukuri gelah
ku pudi
Gelahna nteguh
persadan
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Artinya : Bagus buli-buli
Getahnya tidak di makan Pikirkanlah
ke belakang
Agar kuat
persatuan Ndungndungen di atas berisi nasihat kepada semua orang agar hati-hati
berbicara, pikirkan dahulu sebelum bertindak agar jangan pecah persatuan. Nasihat yang sama :
Contoh : Enda gundera alas
Ku caleng sitik baba ku rumah Adi la lah pengerananta medatas
Kerina kalak rate mekuah Artinya
: Bawang ini bawang alas Kupetik sedikit di bawa ke rumah
Kalau bicara
kita tidak
tinggi Semua
orang merasa
kasihan Nasihat ini ditujukan kepada semua orang agar jangan angkuh dan sombong
karena orang yang sombong tidak disukai orang. Contoh lain Isuan jaung burburen
Erduri ka arah bulungna Ula kal kita siukur ukuren
Rate mesui kal pagi dungna Artinya
: Ditanam jagung berulat Berduri
pula daunnya
Janganlah kita saling menuding Karena
akan sengsara
akhirnya 6. Nasihat kepada orang yang suka berjudi
Contoh : Cuan si regap-regap
Penaka-naka timbako
Turang si mambur merap Pengelako
judi pako
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Artinya : Cangkol si regap-regap
Penyiang-nyiangi tembakau
Saudara kececeran
berserakan Gara-gara
judi pakan
Nasihat di atas ditujukan kepada orang yang suka berjudi. Judi menyebabkan orang berpisah dari saudara-saudaranya karena bila kalah berjudi akan tergadai semua
harta benda, menyebabkan tidak ada lagi tempat bertani, terpaksa pindah ke daerah lain mencari nafkah yang menyebabkan berpisah dari sanak saudara. Hal ini
disebabkan pada zaman dahulu banyak masyarakat Karo yang suka berjudi dan itu diijinkan oleh istri dan keluarganya bahkan diberi modal untuk pergi berjudi yang
menyebabkan keluarga jadi berantakan. 7. Nasihat kepada orang yang suka bergunjing
Contoh : Asa nungkir biang ranak
Ulin tuma uista itindesi Asa
ngeranaken kalak
Ulin peren
jumanta icameti
Artinya : Daripada mengintip anjing beranak
Lebih baik baju kita dibersihkan Dari pada membicarakan orang
Lebih baik
rumput ladang kita siangi Nasihat ini ditujukan kepada orang yang suka bergunjing jangan membuang-
buang waktu untuk bergunjing. Daripada bergunjing lebih baik bekerja di ladang. Ndungndungen yang sama :
Contoh : Man kai nge tempulak
Adi ngkurangi
pangan Man kai nge cikurak
Adi ngkurangi
teman
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Artinya : Untuk apa musang
Kalau mengurangi
makanan Untuk
apa bergunjing
Kalau mengurangi
teman 8. Nasihat kepada pembohong
Contoh : Pola pelas panta la sudu
Panta sudu i babo rakit Ola belas kata la tuhu
Adi ibelas jadi penakit Artinya
: Pola pelas panta tak batok Panta batok di atas rakit
Jangan di ucap kata tak benar Kalau di ucap jadi penyakit
Ndungndungen di atas berisi nasihat yang ditujukan kepada orang yang suka berbohong agar jangan mengucapkan kata-kata yang penuh dengan kepalsuan karena
pasti pada suatu saat akan ketahuan dan bila sudah ketahuanakan merasa malu menyebabkan timbul penyakit.
Ndungndungen yang sama: Contoh
: Adi piher ula i karat Adi i karat taka dua
Lain i bas lain i darat Jadi penakit asa metua
Artinya : Kalau keras jangan digigit
Kalau digigit belah dua Lain didalam lain diluar
Jadi penyakit sampai tua 9. Nasihat kapada orang yang suka berkelahi
Contoh : Sejari si bulung sukat
Sejari kang
si bulung
birah Adi la banci la rubat
Minter ka gelah meriah
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Artinya : Sejari daun
keladi Sejari juga daun talas
Kalau harus
berkelahi Terus
pulalah berdamai
Ndungndungen di atas berisi nasihat kepada orang yang suka berkelahi. Kalau memeng harus berkelahi, berkelahilah tetapi jangan mendendam setelah berkelahi
teruslah berdamai bermaaf-maafan karena tidak ada orang yang sempurna di dunia ini.
10.Nasihat kepada orang yang suka mencaci Contoh
: Ola mbuesa pola Pola
enda ganda-gandan
Ola mbuesa
sora Pengindo enda lenga tandan
Artinya : Jangan terlalu banyak nira
Nira ini
berganda-ganda Jangan terlalu banyak bicara
Takdir ini belum tentu Ndungndungen di atas berisi nasihat yang ditujukan kepada orang yang suka
mencaci kehidupan orang lain. Janganlah kita suka merendahkan orang lain karena nasib seseorang itu tidak kita ketahui, mungkin hari ini dia susah, tetapi hari esok lusa
bisa saja jadi kaya. 11.Nasihat kepada orang yang berlagak pandai
Contoh : Adi arih langa sue
Sueken lebe maka tingtang Adi la ieteh ole niuwe-uwe
Adi iuweken jadi utang Artinya
: Kalau mufakat belum dicapai Mufakat dulu baru serasi
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Kalau tidak tahu jangan di iyakan Kalau di iyakan menjadi utang
Ndungndungen di atas berisi nasihat yang ditujukan kepada orang yang suka berlagak pandai, mengiyakan yang tidak diketahuinya menyebabkan timbul
kesusahan baginya.
5.2 Fungsi Ndungndungen Karo