Demikian juga pada ndungndungen Karo yang bersajak aa-aa mempunyai variasi bunyi yang indah dan mempunyai pola struktur yang teratur.
Misalnya : - Kata bungana dalam cike lambang bungana mempunyai rima yang sama indahnya
dengan kata batuna dalam lada jera gula batuna - Kata gunana dalam ise pe la lit gunana mempunyai rima yang sama indahnya
dengan kata sadana dalam sada kena nomor sadana. Dimana kata bungana, batuna, gunana, dan sadana semuanya berakhiran
dengan bunyi na sehingga menimbulkan nilai estetis bagi pembacapendengar. Di samping keindahan yang ditimbulkannya, sajak yang teratur dapat
membantu pembacapendengar untuk mengingat dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terutama pada masyarakat Karo.
5.2.6 Fungsi Pendidikan
Dapat dikatakan sangat banyak ndungndungen Karo yang berperan sebagai alat pendidikan. Para orang tua yang bertindak sebagai pencipta ndungndungen
bertujuan untuk mendidik dan mengajar pendengarnya untuk berbuat kebaikan dan kebajikan demi kesejahteraan hidup pada masyarakatnya. Ndungndungen Karo
sebagian berperan sebagai alat pendidikan yaitu untuk mendidik dan mengajar anggota masyarakat agar bisa saling menasihati, saling mengasihi, mengetahui dan
mematuhi sopan santun, adat istiadat, dan kekerabatan. Ndungndungen Karo juga berfungi untuk mendidik dan mengajar para pendengar untuk dapat menghafalkan
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
jenis-jenis ndungndungen sesuai dengan situasi dan kondisi percakapan, atau pertemuan sehingga pada percakapan atau pertemuan lain pendengar dapat
menggunakan ndungndungen secara tepat. Demikianlah proses pengajaran ndungndungen Karo itu secara turun-temurun bagi setiap anggota masyarakat.
Contoh 1:
Talenta si nibreken Dibatanta Jadi min erlipat ganda
Tutus ate ta ndahi ken dahinNa Amin pe mberat tapi na ermulia
Artinya :
Pengetahuan yang diberi Tuhan Jadilah berlipat ganda
Sungguh-sungguhlah kita bekerja Walau berat tapi berpahala
Ndungndungen ini mengandung nilai yang penekanannya lebih kepada didikan kepribadian dan religius. Nilai didikan kepribadian terlihat pada baris
pertama dan kedua yang mana baris-baris tersebut memberikan arahan dan petunjuk bahwa apa yang ada pada diri seseorang adalah merupakan anugerah Tuhan yang
Mahakuasa. Seperti kemampuan menyanyi dengan baik, kemampuan melukis, menari bahkan harta benda yang dimiliki semua adalah merupakan anugerah Tuhan yang
Mahakuasa. Tidak sepantasnya manusia menyombongkan dirinya, diingatkan lewat ndungndungen ini bahwa apa yang dimilikinya juga adalah terkandung sebagian
milik orang lain. Maka lewat ndungndungen ini, terdapat nilai-nilai didikan kepribadian yang mengingatkan seseorang untuk terus mengembangkan
kepribadiannya untuk dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Dengan kata lain
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
disebut bahwa orang lain juga dapat merasakan kebaikan kita, orang merasa aman, damai dan senang berada didekat kita.
Contoh 2 Ndehara si pantas lit ukurna saber
Lit gia perbeben la ukurna monce Perkeleng atena terus kapen maler
Ras perbulangenna nggeluh ibas dame Artinya:
Istri yang cerdas hatinya sabar Adapun permasalahan hatinya tidak goyah
Kasihnya terus mengalir Bersama suaminya hidup rukun
Ndungndungen ini menggambarkan seorang istri yang baik hati dan mengandung nilai didaktis dan nilai budaya menggambarkan hubungan sosial antara suami dan
istri, bahwa di dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Banyak suka duka namun kedua belah pihak tetap menunjukkan rasa kasih sayang penuh kesabaran. Tidak ada
persoalan yang dapat merenggangkan kasih sayang antara suami dan istri karena keduanya memiliki nilai budaya yang tinggi dan nilai relegius. Pada umumnya
ndungndungen ini diberikan kepada orang yang sedang menjalankan pesta perkawinan di tengah kerumunan famili dan handai tolan sebagai bekal dalam
mengarungi bahtera rumah tangga supaya penuh damai dan rukun sampai tua saling mengasihi.
Contoh 3 : Ersadalah min arihta
Make kata ras pedahNa Gelar ni Tuhan’lah tetap mulia
Ije me t’ridah ibas lagu-langkahta Artinya
: Bersatulah
kita semua
Menurut kata dan firmanNya
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Nama Tuhan tetap dipermuliakan Itu terlihat dari tingkah laku kita
Ketiga ndungndungen diatas bermakna pendidikan dan relegius yang mengisahkan tentang keinginan seseorang untuk tetap hidup dibawah perlindungan
Tuhan sang Pencipta langit dan bumi beserta isinya. Hidup berdasarkan nilai pendidikan dan religius menjalankan yang benar dan menjauhi yang jahat. Makna
yang menggambarkan kerinduan untuk tetap bersama dengan sang pencipta dalam setiap langkah kehidupan karena kebenaran mengandung kedamaian dan
kesejahteraan, yang benar akan tetap berlangsung, kebenaran adalah penerangan kehidupan yang membawa kesejukan hidup. Dan, berkeyakinan pasti beroleh
kemenangan kalau hidup dalam perlindungan Tuhan. Contoh
4 Payo pih-pih itutu pahpah
Bas lesung ula tadingen Medak mata la erpengidah
Tertuktuk nahe bas perdalanen Artinya :
Memang penyet di tumbuk padi muda Di dalam lesung jangan bertinggalan
Mata melek tidak melihat Tersanjung
kaki di
perjalanan Kalau kita di perjalanan harus hati-hati agar jangan sia-sia mata kita melek
supaya kita selamat selamat dalam perjalanan, demikian nasihat yang ditampilkan ndungndungen di atas sebagai pendidikan bagi masyarakat.
Contoh 5
Balik-baliken bagi bulung salagundi Bagi page lapung-lapung jurgak
La mehuli ertemen ras kalak perjudi Kuga pe kedungenna rejekina urak
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Artinya : Dibalik-balik seperti daun salagundi
Seperti padi
tak berisi
angkuh Tidak baik berteman dengan penjudi
Bagaimana pun
akhirnya rejekinya
berkurang Biasanya orang yang suka berjudi pasti rejekinya berkurang. Oleh sebab itu,
diingatkan oleh ndungndungen di atas janganlah berteman dengan penjudi agar kita tidak terseret pula menjadi penjudi.
5.3 PemakaianKedudukan Ndungndungen Sekarang Ini