Metode Dasar Lokasi, Sumber Data, dan Instrumen Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Dasar

Koentjaraninggrat 1978:7 mengatakan bahwa metode Yunani: methodos adalah cara atau jalan, sehubungan dengan upaya ilmiah maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif karena metode dan teknik penelitian ini mencerminkan kenyataan berdasarkan fakta-fakta fact finding yang ada di lapangan sebagaimana adanya. Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilai dan fungsi ndungndungen Karo.

3.2 Lokasi, Sumber Data, dan Instrumen

Penelitian ini dilakukan di kabupaten Karo yaitu Kecamatan Simpang Empat tepatnya di desa Surbakti, Perteguhan dan rumah Kabanjahe. Sumber data adalah data yang didapat dari informan yang memenuhi syarat. Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Arikunto, 1996:114. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diambil dari informan yang berasal dari ketiga tempat tersebut di atas. Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa buku catatan, daftar pertanyaan, dan alat rekam, dalam Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009 arti lebih lengkap dan sistematis sehingga mudah untuk di olah Arikunto, 1996 :144.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber yaitu: 1. Data Sekunder Sebagai langkah awal dari penelitian ini ialah melakukan studi kepustakaan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekunder dari buku, majalah, dan catatan- catatan yang akan digunakan sebagai data pendukung. 2. Data Primer Data primer dikumpulkan dengan teknik rekaman kaset rekorder dan interviu dengan responden. Dengan teknik rekaman maksudnya merekam ndungndungen dari informan di lokasi penelitian. Dengan teknik interviu maksudnya mewawancarai informan untuk memperoleh keterangan tentang nilai dan fungsi ndungndungen pada masyarakat Karo. Maka dalam usaha pengumpulan data yang maksimal penulis mengadakan wawancara dengan beberapa orang informan yang berasal dari desa dan domisili yang berbeda. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu: 1. Penutur asli bahasa Karo. 2. Berusia saat diwawancarai minimal sudah 40 tahun. 3. Memiliki pengetahuan tentang ndungndungen Karo serta dapat memakainya secara aktif. Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009 4. Masih memakai dan merasakan ndungndungen Karo sebagai media pengungkapan hasrat hati kepada seseorang. Dengan penetapan beberapa kriteria ini diharapkan data dapat diperoleh dengan maksimal dan akurat.

3.4 Analisis Data