Ndungndungen ini akan dijawab pula oleh pria Contoh
: Pengukuringku nggome mbages
Tektekken ketang di la percaya Palana sirang lau ras beras
Maka sirang kita duana Artinya
: Sudah kupikirkan matang-matang Aku bersumpah bila tak percaya
Kalau berpisah air dan beras Baru kita berdua berpisah
Ndungndungen ini akan dijawab pula oleh wanita : Contoh
: Merga si lima tutur si waluh Ipeteguh rakutna telu
Tuhu kin ngena ate bas pusuh Baba dagena anak berundu
Artinya : Merga yang lima tutur yang delapan
Diperkuat ikatannya tiga Kalau benar abang cinta
Bawalah sanak keluarga
4.7.3 Ndungndungen Orang Tua
Contoh : Pucuk taruk jambe buahna
Labo seri ras buah tabu Enggo tumbuk kita bagenda
Kai dagena pemindonndu Artinya
: Pucuk labu buahnya labu Tidak sama dengan buah tabu
Kita sudah nikah begini Apa pula permintaanmu
Ndungndungen di atas diucapkan oleh suami, lalu dijawab oleh istri sebagai
berikut : Contoh :
Batang tebu ngawanna nggedang Batang sere mecur bulung na
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Pemindonku si pemena turang Pasang KB anak cukup dua
Artinya : Batang tebu ruasnya panjang
Batang serai kecil daunnya Permintaanku yang pertama bang
Pasang KB anak cukup dua Ndungndungen di atas akan dijawab suami pula sebagai berikut :
Contoh : Batang sere telu seranting
Idayaken seh ku Jakarta Soal KB tuhu penting
Sini programken pemerintahta Artinya
: Batang serai tiga seikat Dijual sampai ke Jakarta
Soal KB memang penting Yang diprogramkan oleh pemerintah kita
Ndungndungen di atas akan dijawab pula oleh istri : Contoh :
Brakbiken si buah rimo Kenca ridi baba ku tiga
Peduaken aku mindo Ula erjudi ula erlua-lua
Artinya : Berjatuhan
buah jeruk
Setelah mandi bawa ke pasar Kedua yang kuminta
Jangan berjudi jangan main perempuan Akan dijawab pula oleh suami :
Contoh :
Bahan cimpa nanamna meketket Legi balutna ku deleng singkut
Uga nisura, bage nidapet Asal lanai kena mekutkut
Artinya : Buat kue rasanya enak
Ambil bungkusnya ke gunung singkut Keinginanmu akan kulaksanakan
Asal engkau tidak lagi cerewet
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Ndungndungen di atas akan dijawab pula oleh istri sebagai berikut : Contoh :
Ula kita siageng-agengen Ngerana babah manjar-anjar
Marilah kita
sikuning-kuningen Radu robah kita pekepar
Artinya : Janganlah kita saling menyalahkan
Mulut berbicara pelan-pelan Marilah kita berbaik-baikan
Masing-masing kita berubah
4.7.4 Ndungndungen yang Berisi Sindiran
1.Sindiran kepada ibu Contoh
: Jambe jemborat Jering
sada baka
Nande la
rorat Ngena
ate bapa
Artinya : Labu ke labu
Jengkol satu
baku Walau ibu tidak baik
Ayah mencintainya
Ndungndungen di atas berisi sindiran kepada ibu-ibu yang tidak baik terhadap
keluarga sehingga anak-anaknya menyindir ibunya yang menyatakan bahwa walaupun ibunya tidak baik, tetapi ayah mereka mencintainya.
2.Sindiran kepada orang yang egois Contoh
: Gundera salak gundera Buluh
belin kubenteri
Kutera kalak
kutera Beltekku
mbelin kubesuri
Artinya : Bawang salak bawang
Bambu besar
kulempari Bagaimana
orang bagaimana
Perutku besar
kukenyangi
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada orang yang egois yang tidak memperdulikan orang lain, yang penting dia mendapat keuntungan walaupun
orang lain menderita. 3.Sindiran kepada orang yang tidak baik budi pekertinya
Contoh : Mejile tuhu bunga ndapndap
Rupa megara la erbau Mejile
tuhu rupandu
i tatap
Tapi pacik kena erlagu Artinya
: Sungguh cantik bunga ndapndap Rupa
merah tak
berbau Sungguh cantik wajahmu dipandang
Tetapi busuk
tingkah lakumu
Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada orang yang manis tutur
sapanya, tetapi buruk budi pekertinya. 4.Sindiran kepada orang yang pemalas
Contoh : Keteng-keteng pengulu Bukit
Nca keteng lanai ngasup muit Artinya
: kenyang-kenyang penghulu Bukit Setelah kenyang tak mampu bergerak
Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada orang yang pemalas,
maunya hanya makan saja, tetapi bila disuruh bekerja ia enggan bergerak. 5.Sindiran kepada orang yang tidak kawin-kawin
Contoh : Erpurih bulung binara
Buluh belin
batang buhara
Kumalih gundari
nggo bicara
Lakon parang mbelin asangken anak perana
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Artinya : Berlidi daun binara
Bambu besar pohon buhara Berbalik
sekarang sudah
zaman Lebih laku duda daripada jejaka
Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada anak muda yang tidak
kawin-kawin sehingga usianya sudah cukup tua namun tak kawin-kawin sedangkan duda begitu ia lamar wanita terus jadi.
6.Sindiran kepada anak dara Contoh
: Isuan buluh belin Tehndu bulung pagi marrabin
Adi sereh kita man parang mbelin Kita
naring man
tami-tamin Artinya
: Ditanam bambu besar Daun nanti yang akan dipotong
Kalau kita kawin dengan duda Hanya kita yang akan dibelai-belai
Ndungndungen di atas ditujukan kepada anak dara yang kawin dengan duda, pasti
ada maksud sehingga mau kawin dengan duda. 7.Sindiran kepada jandaperawan tua
Contoh : Suan bulung binara
Bulung-bulung man
rabin Sereh kita man anak perana
Kita naring
latihen erdahin
Artinya : Ditanam daun binara
Daun-daun yang
dipotong Kalau kita kawin dengan jejaka
Kita yang akan letih bekerja Ndungndungen di atas ditujukan kepada jandaperawan tua yang kawin dengan
jejaka yang lebih muda dari dia pastilah dia akan bertanggung jawab kepada
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
kebutuhan rumah tangga. Sehingga, dia harus bekerja keras sementara suaminya goyang kaki di rumah.
8.Sindiran kepada orang yang tidak memiliki kasih Contoh
: Adi turah kayu i deleng Melala ka nge kayu erduri
Adi labo lit ate keleng E tambah me ate mesui
Artinya : Kalau tumbuh kayu di bukit
Banyak juga kayu yang berduri Kalau tidak ada rasa sayang
Bertambahlah rasa
sakit Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada orang yang
tidak pernah memperlihatkan kebaikan, atau kasih sayang kepada sesama. Pada suatu saat nanti ia pasti memperoleh kesusahan, setidak-tidaknya ia juga tidak akan
diperhatikan orang lain. 9.Sindiran kepada muda-mudi
Contoh : Baba cekala ku Jaranguda
Jelma aron
si nuankenca
Singuda-nguda gundari
enda Nina ku salon ngenca dahinna
Artinya : Bawa asam patikala ke Jaranguda
Manusia aron yang menanamkannya Anak
gadis sekarang
ini Katanya hanya ke salon kerjanya
Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada anak gadis yang tidak
suka bekerja, kesenangannya hanya berhias. Ndungndungen ini biasanya yang mengucapkannya laki-laki dan akan dibalas oleh perempuan dengan ndungndungen
berikut :
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Mbelang bulungna batang kembiri Cinep enggang babo dahanna
Anak perana zaman gundari Bukna nggedang mbue kutuna
Artinya : Lebar daunnya pohon kemiri
Hinggap enggang di atas dahannya Anak
muda zaman
sekarang Rambutnya panjang banyak kutunya
Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada anak muda yang
berambut panjang. Ndungndungen ini akan di balas pula oleh pemuda sebagai berikut :
Batang paku i tengah juma Gulenta ciger ula adumi
Pandangindu pe aku enda Tapina aku nge atendu jadi
Artinya : Pohon pakis di tengah ladang
Gulai kita siang jangan bumbui Kau caci pun aku ini
Tetapi aku yang kau cintai Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada anak gadis yang suka
mencaci orang pemuda idaman hatinya dan ndungndungen di atas akan di jawab pula oleh anak gadis sebagai berikut :
Page enda mbentar berasna I negeri Siam nari ilegi
Bagi kena enang anak perana Tiap jam banci sambari
Artinya : Padi ini putih berasnya
Dari negeri
Siam diambil
Pemuda seperti engkau itu Tiap jam bisa diganti
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Ndungndungen di atas berisi sindiran dari anak gadis yang ditujukan kepada anak muda lawannya berndungndungen lalu dijawab pula oleh anak muda dengan
ndungndungen sebagai berikut : Contoh
: Singuda-nguda anak perana La sipandangen mesui takalna
Ula metuda kam ngerana Kutadingken kam munuh bana
Artinya : Gadis pemuda
Kalau tak
bersindiran sakit kepalanya Kamu
jangan sombong
bicara Kutinggalkan kau bunuh diri
Ndungndungen di atas berisi sindiran dari anak muda yang ditujukan kepada anak
gadis yang sombong agar hati-hati bicara terhadap pacarnya karena kalau ditinggal pacar dia bisa bunuh diri, lalu akan dibalas pula oleh anak gadis sebagai berikut :
Contoh : Patikala telu seringgit
Kubuniken i
duru sapo
Bicara la kin aku nggit Asa ndigan pe la kam empo
Artinya : Patikala tiga seringgit
Kusimpan di dekat gubuk Kalau
aku tak
mau Sampai kapanpun engkau tak kawin
Ndungndungen di atas berisis sindiran dari anak gadis yang ditujukan kepada anak
muda lawannya berndungndungen bahwa kalau ia tidak mau kawin dengan pemuda tersebut, dia bisa jadi duda seumur hidup.
10. Sindiran kepada orang yang menyalahgunakan bahasa Contoh
: Adi upih perpangan suari Ula lupa giling cina sere
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Nggo canggih jelma gundari Mamak nina ngataken nande
Artinya : Kalau upih tempat makan siang
Jangan lupa menggiling cabai serai Sudah canggih manusia sekarang
Mamak katanya memanggil ibu Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada orang yang
menyalahgunakan penggunaan bahasa Karo karena menggunakan bahasa yang bukan bahasa Karo pada waktu memanggil ibu.
11. Sindiran kepada orang yang menyalahgunakan adat Contoh
: Taneh kendit turah batang pinang Meledang seh kal bage tunggung na
Singuda-nguda rabit buk gedang Mela, talu zaman nina erkata bana
Artinya : Tanah rata tumbuh pohon pinang
Lurus bukan
main indahnya
Anak gadis
bersarung, rambut
panjang Malu, ketinggalan zaman katanya
Ndungndungen di atas berisi sindiran yang ditujukan kepada orang-orang yang
menyalahgunakan adat, karena anak gadis yang rambutnya panjang, memakai sarung pula dia, bukan main manisnya, tetapi sudah banyak anak gadis tidak mau
lagi memakai sarung, tak mau lagi berambut panjang. Padahal kalau memakai sarung di depan orang tua, alangkah indah dan sopan dipandang mata.
Ndungndungen yang sejalan dengan ndungndungen di atas sebagai berikut : Contoh
: Nai laris madras India Gundari nterem ndedah film India
Mela rabit adi si nguda-nguda Talu zaman nina erkata bana
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Artinya : Dahulu laris madras India
Sekarang banyak menonton film India Malu bersarung kalau anak gadis
Ketingggalan zaman kata hatinya Contoh
: Remang mekapal erpagi-pagi Natap ndauh labo teridah
Nini bulang pe lanai beluh ersuri Paken gundari bagi kalak Eropah
Artinya : Kabut tebal pagi hari
Memandang jauh tidaklah tampak Nenek pun tak tahu lagi bersisisr
Pakaian sekarang seperti orang Eropah 4.7.5 Ndungndungen yang Berisi Nasib
Contoh : Kopor-kopor kapias
Tengkulak i
babo batu
Nterem jelma
perliah Labo piga si bagi aku
Artinya : Rantang-rantang kapias
Topi di
atas batu
Banyak orang
sial Tak seberapa seperti aku
Ndungndungen di atas menggambarkan nasib orang tidak berhasil di dalam
hidupnya. Dia membandingkan nasibnya dengan nasib orang lain yang juga tidak beruntung tetapi nasibnya lebih buruk.
Contoh lain: Cuam si kurting-kurting
Urat nu
piso-piso Dat
emas megersing
Ulih nu
mindo-mindo Artinya : Cangkol
sikurting-kurting Urat
piso-piso Dapat
emas kuning
Hasil meminta-minta
Rosita Ginting : Nilai Dan Fungsi Ndungndungen Karo, 2009
Ndungndungen di atas menggambarkan nasib pengemis. Walaupun orang tersebut memperoleh emas kuning yang mahal harganya, namun hal itu bukan hasil bekerja
keras, tetapi hasil mengemis. Contoh
: Sibakut liang kurkuren Ise ndia beluh nggulesa
Adi serbut
perukuren Ise ndia beluh pejoresa
Artinya : Ikan lele liang dikorek
Siapakah yang pandai menggulainya Kalau
susah pikiran
Siapakah pandai
menghiburnya Ndungndungen di atas berisi pertanyaan tentang siapakah yang dapat menghibur hati
yang susah.
4.7.6 Ndungndungen yang Berisi Humor