Aspek Klausa Pengandaian Dra. Pujiati, M.Sos. Sc., Ph.D.

dan b He is the cleverer of the two boys. Dalam bentuk kalimat a dan b tidak berarti sepenuhnya hal yang sama. Bentuk a hanya menunjukkan keunggulan, sedangkan bentuk kalimat b menunjukkan pemilihan yang lebih baik di antara yang satu dengan yang lain.

4.3 Aspek

Kesalahan pada kalimat nomor 7 dan 8 termasuk dalam kategori aspek. Dalam pengajaran bahasa Inggris, kala dan aspek biasanya disatukan dalam pembahasan tenses. Aspek mengacu pada status kejadian, sedangkan kala mengacu pada waktu kejadian. Dalam bahasa Inggris, ada tiga kala, yaitu: lampau, kini, dan masa depan.Aspek dapat dikelompokkan menjadi simple, continuous, perfect, dan perfect continuous. 7 They are usually looking for it in many ways. Kalimat di atas menjadi tidak camping: 7 They usually look for it in many ways. Kalimat nomor 7 sudah tepat menggunakan kala kini, namun aspeknya seharusnya bukan continuous, melainkan simple usually look karena menyatakan suatu kebiasaan. Dalam hasil penelitian terlihat bahwa mahasiswa menggunakan skemata bahasa Indonesia untuk menulis dalam bahasa Inggris. 8 Hotel is providing travel to tourist. Kalimat di atas menjadi tidak camping: 8 Hotel provides travel to tourist. Kalimat nomor 8 juga sudah tepat menggunakan kala kini, namun aspeknya seharusnya bukan continuous, melainkan simple provides karena menyatakan suatu kebenaran umum.

4.4 Klausa Pengandaian

Ada satu kalimat yang camping yang mengakibatkan kesalahan pada penggunaan klausa pengandaian, yaitu kalimat nomor 9. Klausa pengandaian biasa juga disebut klausa if; padanan dalam bahasa Indonesia adalah ‘jika’ atau ‘andaikata’. Namun, dalam bahasa Inggris, paling tidak ada tiga klausa if yang dibedakan berdasarkan kala. Setiap kala memiliki pola tersendiri yang harus dihapalkan. 9 If They can handle and maintain their own culture, they cannot be maintained with another culture and foreign habit. Kalimat di atas menjadi tidak camping: 9 If They handle and maintain their own culture, they cannot be maintained with another culture and foreign habit. Kalimat nomor 9 menunjukkan bahwa penulisnya tidak bisa membedakan antara pola klausa if untuk present conditional dan future conditional. Dalam kalimat yang menggunakan future conditional, klausa utamanya harus menggunakan pola Subjek + will + Verb 1, dengan pola klausa if seperti pola kalimat simple present tense. Dalam kalimat di atas memperlihatkan bahwa penggunaan skemata struktur bahasa Indonesia terlihat jelas yang dapat menimbulkan kecampingan.

4.5 Pertanyaan Melekat