Kata sebagai satuan Sintaksis Skemata

Dalam bahasa Indonesia urutan kata sangat penting tapi dalam bahasa Latin urutan kata tidak diperlukan karena yang memegang peranan penting dalam sintaksis bukan urutan tapi bentuk katanya. Kesalahanpahaman terhadap suatu konstruksi sebagai akibat dari kesalahan dalam pemberian tekanan. Konstruksi ambiguganda adalah konstruksi yang bisa bermakna ganda sebagai akibat dari tafsiran gramatikal yang berbeda. Morfem atau gabungan morfem yang secara kuantitas merupakan kelas yang tertutup.Menurut sifat hubungannya morfem dibedakan menjadi dua : konektor koordinatif dan konektor subkoordinatif. Konektor koordinatif yaitu konektor yang menghubungkan dua klausa yang sederajat. Konjungsi yang dipakai : dan, atau, tetapi. Konektor subkoordinatif yaitu konektor yang menggabungkan dua klausa yang tidak sederajat. Konjungsi yang dipakai: meskipun, karena, kalau.

2.3 Kata sebagai satuan Sintaksis

Dalam tataran sintaksis kata merupakan satuan terkecil yang menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar yaitu frase. Ada 2 macam kata : kata penuh full word dan kata tugas function word. Kata penuh adalah kata yang secara leksikal memiliki makna, mempunyai kemungkinan untuk mengalami proses morfologi, merupakan kelas tertutup dan tidak dapat bersendiri sebagai sebuah satuan tuturan.Kata tugas adalah kata yang secara leksikal tidak mempunyai makna, tidak mengalami proses morfologi, merupakan kelas tertutup dan tidak dapat bersendiri. Kata penuh : nomina, verba, adverbia, dan numeralia, ajektifa. Kata tugas : kata-kata yang berkategori preposisi dan konjungsi Kata tugas selalu terikat kata yang ada di belakangnya. Kata-kata yang termasuk kata penuh dapat mengisi salah satu fungsi sintaksis dapat pula berdiri sendiri sebagai jawaban, atau kalimat perintah atau kalimat minor lainnya. 2.4 Frase 2.4.1 Pengertian Frase Frase adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau lazim disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. karena frasa adalah satuan gramatikal bebas terkecil, maka frase berupa morfem bebas, bukan morfem terikat. Frase tidak terdiri dari subyek – predikat atau predikat – objek. Karena frase merupakan salah satu fungsi sintaksis maka frase tidak dapat dipindah sendirian harus digunakan secara keseluruhan. Contoh: kamar mandi, tidak boleh dipisah kamar dan mandi. Perbedaan frase dan kata majemuk yaitu : a. Kata majemuk: komposisi yang memiliki makna baru atau memiliki satu makna, merupakan morfem terikat. b. Frase : tidak memiliki makna baru melainkan merupakan fungsi sintaksis dan makna gramatikal, merupakan morfem bebas yang benar-benar berstatus kata. Contoh : - Meja hijau : pengadilan kata majemuk - Meja saya : meja saya punya frase

2.4.2. Jenis Frase

2.4.2.1. Frase Eksosentris Adalah frase yang komponen-komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Frase ini dapat mengisi fungsi keterangan. Contoh: Ayah berdagang di pasar Komponen di- maupun komponen pasar tidak dapat berdiri sendiri mengisi kata keterangan. Frase Eksosentrik dibedakan menjadi 2: 1. Frase eksosentrik yang direktif ö komponen pertamanya berupa preposisi seperti di, ke, dan dari, komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata yang berkategori nomina. Karena komponen pertama berupa preposisi maka disebut juga frase preposisional. Contoh: di pasar, dari kertas 2. Frase eksosentrik nondirektif: komponen pertamanya artikulus sebutan komponen ke 2 berupa katakelompok kata kategori nomina, ajektifa, atau verba. Misal: si miskin, sang mertua. 2.4.2.2 Frase Endosentris Modifikatif Frase Endosentris Modikatif adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya satu komponen dapat menggantikan keseluruhannya Contoh : Harga buku itu murah sekali Harga buku itu murah Frase modifikatif karena komponen keduanya yaitu bukan komponen yang bukan inti atau hulu.Kata lain dari frase endosentrik modifikatif yaitu frase subordinatif karena salah satu komponennya yaitu yang merupakan inti frase berlaku sebagai komponen atasan, komponen lainnya : komponen yang membatasi komponen bawahan Di samping frase endosentis berinduk tunggal, frase endosentris juga dapat berwujud frase endosentris berinduk ganda, yaitu frase yang terdiri dari gabungan kata yang kadang-kadang disatukan oleh penghubung. Frase yang demikian disebut pula frase koordinatif seperti contoh berikut: Contoh: 1 ayah dan ibu 2 tua dan muda

2.5 Morfologi

Morfologi, bersama-sama dengan sintaksis, merupakan tataran ilmu bahasa yang disebut tata bahasa atau gramatika. Morfologi merupakan studi gramatikal struktur intrn kata, sedangkan sintaksis merupakan studi gramatikial mengenai kalimat. Karena itu morfologi sering disebut pula tata kata atau tata bentuk, sedangkan sintaksis disebut tata kalimat Batasan tersebut digunakan hanya sebagai pegangan dasar saja, sebab sebenarnya batas antara kedua wilayah studi tidaklah selalu mudah diterapkan.

2.5.1 Morfem

Tata bahasa tradisional tidak mengenal konsep maupun istilah morfem, sebab morfem bukan merupakan satuan dalam sintaksis, dan tidak semua morfem mempunyai makna secara filosofis. Konsep morfem baru diperkenalkan oleh strukturalis pada awal abad kedua puluh ini. Menurut Katamba 1993:24 The morpheme is the smallest difference in the shape of a word that correlates with the smallest difference in word or sentence meaning or in grammatical structure. Dalam studi morfologi suatu satuan bentuk yang berstatus sebagai morfem biasanya dilambangkan dengan mengapitnya diantara kurung kurawal. Dalam Abdul Chaer 1994:149 telah memberikan contoh seperti kata Indonesia mesjid dilambangkan sebagai {mesjid}; kata kedua dilambangkan menjadi {ke} + {dua} atau bisa juga {ke}+{dua}. Selama morfem itu berupa morfem segmental hal itu mudah untuk dilakukan. Bentuk jamak dalam bahasa Inggris books bisa dilambangkan {book}+ {s}. Tetapi bagaimana untuk bentuk jamak feet tunggalnya foot dan sheep tunggalnya sheep?, maka dapat dipastikan bahwa bentuk jamak dari sheep adalah sama dengan bentuk tunggalnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa {0 } atau zero merupakan salah satu alomorf dari morfem penanda jamak dalam bahasa Inggris.

2.5.2 Klasifikasi Kata

Dalam bahasa Inggris istilah klasifikasi kata atau penjenisan kata adalah part of speech. Klasifikasi kata ini dalam sejarah linguistik selalu menjadi salah satu topik yang tidak pernah terlewatkan, termasuk juga dalam kajian linguistik Indonesia, persoalannya tidak bisa tertuntaskan. Hal ini terjadi, karena, pertama setiap bahasa mempunyai cirinya masing-masing; dan kedua, karena kriteria yang digunakan untuk membuat klasifikasi kata itu bisa bermacam-macam. Para tata bahasawan strukturalis membuat klasifikasi kata berdasarkan distribusi kata itu dalam suatu struktur atau konstruksi. Misalnya, yang disebut nomina adalah kata yang dapat berdistribusi di belakang kata bukan ; atau dapat mengisi konstruksi bukan. Jadi, kata-kata seperti buku, pinsil dan nenek adalah termasuk nomina , sebab dapat berdistribusi di belakang kata bukan itu. Yang termasuk verba adalah kata yang dapat berdistribusi di belakang kata tidak. Jadi, kata- kata seperti makan, minum, dan lari adalah termasuk kelas verba, karena dapat berdistribusi di belakang kata tidak itu. 2.6 Bentuk-Bentuk Kata 2.6.1 Bentuk Nomina Skemata Struktur Bahasa Indonesia Terhadap Kecampingan Kalimat Bahasa Inggris pada mahasiswa Akademi Pariwisata Medan. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu : perbedaan proses pembentukan nomina jamak dan perlakuan untuk nomina dibentuk dengan proses reduplikasi, bukan afiks Kridalaksana dkk.1985. Bentuk jamak tidak direduplikasi jika sudah ada pemarkahnya, misalnya jika didahului kata banyak. Pada lain pihak, dalam bahasa Inggris, bentuk jamak dari nomina dibentuk dengan infleksi afiks, yaitu dengan menggunakan sufiks – s atau -es dan nomina harus dalam bentuk jamak berinfleksi jika didahului oleh pewatas seperti many atau a lot of. Perbedaan ini menyebabkan kesalahan sebagai berikut : 1 We have many type of book. 2 The supplier supplies a lot of tomato. 3 The cook has many way how to practice it. 4 There are a lot of market and mall. 5 There are a lof of student. 6 There are a lot of ticket that we sell. Semua nomina di atas seharusnya ditulis dalam bentuk jamak Semua nomina di atas seharusnya ditulis dalam bentuk jamak types, books, tomatoes, markets, malls, student dan tickets. karena didahului oleh pewatas many atau a lot of. Selain kata many dan a lot of, pewatas yang menyatakan bahwa sesuatu lebih dari satu, misalnya kata three dan different, juga perlu diikuti oleh nomina dalam bentuk jamak. Dengan demikian, bentuk nomina dalam kalimat berikut seharusnya adalah types, chairs, places dan things. 7 The class has three type of chair. 8 Every weekend we can go to different place and find different thing. 9 There are two different kind of places. Dalam bahasa Inggris, frasa one of harus diikuti oleh nomina jamak, sehingga betuk nomina yang tepat adalah reasons dan examples. 10 One of the ticket is that they have to buy. 11 One of the book is for you. Kata cook dan housekeeper dalam kalimat berikut ini seharusnya dalam bentuk jamak cooks dan housekepers karena merujuk pada subjek yang jamak some of them. 12 Some of them can be a cook and others can be a housekeeper.. Secara nalar, kata day dalam kalimat berikut juga seharusnya dalam bentuk jamak days karena berarti hari-hari yang akan dilalui, bukan satu hari tertentu. 13 I have to spend my day. Jika dalam kalimat-kalimat di atas, para responden tidak menggunakan infleksi jamak dalam bentuk nomia yang ditulisnya, maka dalam kalimat berikut ini justru sebaliknya. Para responden yang menulis kalimat berikut ini menggunakan infleksi jamak ke nomina yang tak terbilang. Beberapa nomina yang termasuk nomina tak terbilang dalam bahasa Inggris dapat termasuk nomina terbilang dalam bahasa lain, contohnya nomina furniture dan mail Murphy 1985 : 138. Perbedaan tersebut menyebabkan kecampingan kalimat berikut : 14 We bought some furnitures. 15 I got some mails yesterday.

2.6.2 Pilihan Kata

Salah satu aspek penguasaan bahasa adalah penguasaan secara aktif sejumlah besar pembendaharaan kata kosa kata bahasa tersebut Keraf 1971 : 35. Dengan memiliki pembendaharaan kata yang mencukupi, pilihan kata dalam mengarang pun akan lebih tepat dan variatif. Kesalahan pilihan kata khususnya berupa kesalahan pemahaman akan makna kata tersebut atau kesalahan penerjemahan. Satu kata bahasa Indonesia mungkin saja memiliki beberapa terjemahan dalam bahasa Inggris dan berbeda medan makna dan penggunaanya, misalnya kata ‘appetite’ dalam bahasa Indonesia dengan hal diterjemahkan appetite atau appetizer dalam bahasa Inggris. Jika berhubungan dengan hal jenis , maka appetizer lebih tepat, namun jika berhubungan dengan selera makan, maka appetizer lebih tepat, contoh : 16 There are so many appetite we offer. Kata beside hanya mengacu pada posisi untuk makna ‘di samping’. Kata yang tepat adalah besides yang bermakna ‘selain itu’. 17 Beside the menu, they also give other offers. . Kesalahan penerjemahan kata ‘tuntutan’, menyebabkan kecampingan kalimat Pickles make good appetises. Appetite adalah ‘nafsu makan selera’. Kata yang lebih tepat adalah appetizer. Ungkapan sheet of balance di kalimat pada kalimat di bawah ini yang dimaksudkan berarti ‘keseimbangan neraca keuangan’, kurang idiomatis. Ungkapan yang lebih idiomatis adalah balancing sheet.. Contoh : 18 The sheet of balance in the country is very good. Kata prefer memang sering digunakan untuk menyatakan pilihan, tetapi artinya adalah ‘lebih suka’, bukan ‘memilih’. Kalimat berikut memerlukan kata choose ‘memilih’, bukan prefer. Contoh : 19 We can also prefer the schools Dalam beberapa buku bahasa Inggris, diberikan penjelasan megenai kata-kata yang ejaannya hampir sama, namun artinya berbeda. Misalnya kata quiet ‘tenang’, quit ‘berhenti’, dan quite ‘cukup’. Demikian pula dengan kata change ‘perubahan’ dan chance ‘kesempatan’. Contoh : 20 Everyone wants to get a quite life. 21 There is a better change to find a job Kata ‘yang lain’ memiliki beberapa bentuk dalam bahasa Inggris, yaitu another, the other, others, the others, dan other. Sufiks – s tidak perlu digunakan jika other diikuti oleh nomina jamak other people. Kata the other lebih tepat digunakan untuk menyatakan satu yang terakhir seperti pada kalimat 22 The others colors are white and blue. Kalimat 23 If he is still hungry after that he can eat one mango, tentu setelah makan satu buah mangga maka dia akan memakan mangga yang satu lagi, sehingga lebih tepat menggunakan kata another. Kata injure adalah merupakan bentuk kata kerja yang artinya melukai atau mendapat luka. Kata yang lebih tepat untuk menyatakan luka-luka adalah injury. 24 He sustained injure of the face. Kata selera tidak tepat jika diterjemahkan appetites dalam klimat It depends on theirs appetites karena appeties mengacu pada selera makan atau keinginan yang kuat akan sesuatu. Kata going old tidak idiomatik dalam kalimat berikut 25 When I am going old, I wil give you a present. Lebih tepat menggunakan kata getting old atau langsung kata old. Kata relation dan relativity dalam dua kalimat berikut lebih tepat diganti dengan kata relationship ‘hubungan’. Contoh kalimat seperti berikut : 26 You must have a good relation in this life. 27 I have a good relativity to them. Kata relevan dalam bahasa Indonesia tidak dapat diterjemahkan menjadi relevance dalam bahasa Inggris, karena bentuk sifatnya adalah relevant. Kesalahan tersebut menyebabkan kecampingan kalimat berikut : 28 It is not relevant to the subject. Kata sedikit dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan a little atau a few yang penggunaannya berbeda. A little untuk nomina tak terbilang, sedangkan a few untuk nomina terbilang Murphy, 1985 : 172. Kata books adalah nomina terbilang sehingga seharusnya menggunakan pewatas a few, bukan a little. Contoh kalimat seperti berikut ini : 29 We need a little books to read..

2.6.3 Kongruensi

Istilah kongruensi adalah terjemahan dari istilah concord dan agreement. Kedua istilah ini memiliki lema tersendiri dalam Kamus Linguistik Kridalaksana 2001 : 160,116. Akan tetapi, keduanya memiliki terjemahan yang sama, yaitu kongruensi. Kedua istilah ini dinyatakan sama dalam The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Matthews 1997 : 12. Dalam bahasa Indonesia, bentuk verba tidak terpengaruh oleh bentuk subjek, sedangkan dalam bahasa Inggris, bentuk verba bergantung pada subjeknya. Jika subjeknya adalah pronomina ketiga tunggal, verbanya harus ditambah -ses atau menggunakan iswashas. Pada kalimat-kalimat berikut ini, dapat kita lihat bahwa kesalahan kongruensi terjadi khususnya jika ada adverbia antara subjek dan verba, sehingga para responden sering terkecoh dalam menulis bentuk verbanya. Subjek jamak memerlukan verba bantu are, bukan is. 30 The books which is over there is blue. 31 The men who is buying some books is my family . 32 Tomorrow morning we will visit his families who is living in Siantar. 33 The students who is in my class come from may countries.. 34 The tickets which is bought by him is very expensive. Subjek tunggal memerlukan verba bantu is atau verba yang menggunakan infleksi –s . 35 He spend much money. 36 Furniture are very unique. 37 Fruit have more vitamins. 38 We don’t know the price of fruit are. Kata there is dan there are bergantung pada nomina yang ada setelahnya. Jika nomina setelahnya dalam bentuk jamak, maka digunakan kata there are. Sebaliknya, jika nomina setelahnya dalam bentuk tunggal atau nomina tak terbilang, digunakan kata there is. 39 There is many books sold. 40 There is just a few cars. 41 There is a hotel, shopping mall, etc. 42 There are no fruit in kitchen.

2.6.4 Gerundium Gerund

Gerundium adalah bentuk –ing dari verba yang digunakan sebagai nomina Azar, 1989:150. Peneliti meneliti beberapa kesalahan dalam jenis ini. Kesalahan ini dapat dibagi dalam dua kelompok, bentuk verba serta preposisi dan bentuk verba pada posisi subjek. Setelah preposisi, verba harus berbentuk gerundium. 43 I enjoy go to the beach. 44 He finishes study at midnight. 45 I’m considering go to Medan. Pada posisi subjek, verba juga harus berbentuk gerundium living 46 Play football is my hobby. 47 Swim in the river is very nice. 48 Ride a horse is very fun. 49 Come to class on time is important. 50 Have a cold is not a fun. 51 Cook a soft-boiled egg takes three minutes.

2.6.5 Artikula

Penggunaan artikula dalam bahasa Inggris tidak sama dengan penggunaannya dalam bahasa Indonesia. Hal ini menyebabkan kesalahan pada beberapa kalimat berikut. Dalam bahasa Inggris, nomina terbilang memerlukan pewatas, biasanya artikula, di depannya jika digunakan dalam bentuk tunggal Sinclair 1990:6, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak perlu. Perbedaan ini sering membuat lupa untuk menambahkan artikula pada nomina terbilang dalam bentuk tunggal kalaupun ingat menggunakan artikula, masalah selanjutnya adalah pilihan antara artikula aan atau the. Secara umum, artikula the tidak mengacu pada sesuatu yang generik, sehingga kalimat-kalimat berikut lebih tepat menggunakan artikula aan dari pada the. 52 Do you have the car? 53 Yesterday I saw the dog and the cat. 54 I had the soup and the sandwich for lunch. 55 The banana is yellow. 56 The dog makes a good pet. Artikula aan hanya dapat digunakan sebagai pewatas nomina tunggal, sedangkan untuk nomina jamak, pewatas aan tidak perlu digunakan. 57 They can be a good students. 58 We have to be a professional teachers. 59 We could be a managers.

2.6.6 Ejaan

Cook 2001:76 menyebutkan bahwa masalah utama pada bahasa Inggris adalah ketentuan yang kompleks mengenai cara huruf-huruf disusun dalam kata-kata. Bahasa Inggris tidak memiliki sistem yang langsung di mana satu huruf mewakili satu bunyi. Hal ini menyulitkan banyak mahasiswa karena pemahaman kata-kata bahasa Inggris harus mencakup ucapan dan tulisannya. Kesalahan ejaan adalam penulisan suatu kata dapat dilihat pada kalimat berikut ini. Kesalahan pertama adalah penulisan konsonan yang seharusnya tunggal, namun ditulis ganda, atau sebaliknya. Ejaan yang benar adalah dinner, apartment, occurred birthday, dan holiday. 60 Let’s have a diner. 61 All students hired an apartemen. 62 An accident occurred. 63 All of us will celebrate their birdays. 64 We spend our holliday. Kesalahan kedua adalah penulisan kata yang agak panjang. Ejaan yang benar adalah bedroom dan anthropologist. 65 You have to clean the badroom.. 66 Today antropologis is needed to develop the culture. 67 Everyone could be an antropologis.

2.6.7 Kalimat Tanpa Verba

Pola kalimat dasar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia adalah sama, yaitu Subjek dan Predikat, namun berbeda dalam kelas kata yang dapat mengisi fungsi tersebut. Dalam bahasa Indonesia, predikat dapat berupa frasa nominal, frasa numeral, atau frasa perposisional, di samping frasa verbal dan frasa adjektival Alwi dkk 1998:326. Ketentuan ini tentunya berbeda dengan bahasa Inggris karena predikatya hanya berupa frasa verbal Quirk dkk 1985 : 53. Perbedaan ini membuat pelajar sering tidak menuliskan verba jika kalimatnya sudah memiliki frasa lainnya, contohnya pada kalimat berikut ini. Kalimat tersebut perlu ditambahkan verba bantu is atau are untuk menghasilkan bentuk kalimat yang tidak camping well-formed. 68 The students of the university_ very familiar. 69 You will_glad if you get a good grade. 70 The student who_ sitting there_ very tall. 71 Those_very good. 72 He will _ coming to meet us. 73 I think you _ not crazy boy. 74 I don’t know how muc_. 75 They_ coming to visit us.

2.6.8 Kelas Kata

Bentuk nomina, adjektiva, dan adverbia dalam bahasa Inggris juga menimbulkan masalah dalam penulisan. Perubahan kelas kata dalam bahasa Inggris dapat disebabkan oleh sufiks Rodman Ellis 1995. Kondisi ini menyebabkan orang Indonesia sulit membedakan makna dan kelas kata dari kata-kata yang memiliki akar kata yang sama. Kesalahan kelas kata dapat dilihat pada kalimat berikut ini. Dalam bahasa Inggris, adjektiva digunakan setelah verba bantu atau sebelum nomina. Dalam kalimat-kalimat berikut ini, bentuk adjektiva yang tepat adalah peaceful, simple, succesful, dan stressful : 76 Some people prefer to live in a small town because of the fresh air, friendly neighboars, and peacefully condition. 77 They want a simply life 78 People who is very diligent will be success 79 I will not_stress if I live there Dalam bahasa Inggris, bentuk nomina harus digunakan setelah preposisi. Kalimat-kalimat berikut ini seharusnya menggunakan nomina noise dan lives bentuk jamak dari life.80 In a small town they can sleep well without disturbed by any noisy dan kalimat 81 There are a lot of development in many sector of live. Adverbia digunakan untuk menjelaskan verba. Bentuk adverbia komparatif yang tepat untuk kalimat berikut ini adalah more easily. 82 We can go anywhere easier Setelah to biasanya digunakan verba bentuk pertama, bukan nomina. Kata socialization dalam kalimat berikut seharusnya diganti dengan socialize. 83 It can make them easier to socialization

2.6.9 Preposisi

Beberapa preposisi yang bisa direduksi dalam bahasa Indonesia, tetap harus digunakan dalam bahasa Inggris, demikian pula sebaliknya. Perbedaan penggunaan preposisi ini menyebabkan kecampingan pada delapan kalimat seperti berikut ini. Preposisi between dan among sama-sama berarti ‘di antara’ dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, dalam bahasa Inggris penggunannya berbeda. Between digunakan untuk menyatakan di antara dua bendahal, sedangkan among digunakan untuk menyatakan di antara lebih dari dua bendahal. 84 He sits between you and me. Kalimat berikut ini jika diterjemahan ke bahasa Indonesia, preposisinya bisa saja dilepaskan. Akan tetapi, dalam bahasa Inggris, preposisi pada kalimat tersebut tetap diperlukan. Sebaliknya, dalam kelimat-kalimat berikut ini, preposisinya with dan of tidak diperlukan. 85 You will face with a traffic jam. 86 He cannot come to my house because of there is something happens. 87 No one get the penalty because most of students are very smart. Bahasa Inggris memiliki ketentuan tersendiri dalam penggunaan preposisi. Misalnya kata polite harus diikuti oleh preposisi to. Preposisi in lebih tepat digunakan untuk menyatakan “di” suatu daerah. Contoh kalimat : 88 We must be polite for everyone. 89 There is no corruption at the institution.

2.6.10 Kala

Bahasa Inggris menggramatikalisasikan kala, yaitu dalam bentuk verbanya Comrie 1985 : 10, sedangkan bahasa Indonesia tidak. Perbedaan ini menyebabkan terjadinya kalimat camping pada beberapa kalimat berikut ini. Dalam bahasa Inggris, jika suatu kejadian terjadi dan berakhir di sebelah kiri titik acuan waktu sekarang, kalimatnya menggunakan infleksi verba-ed, sedangkan jika kejadian tersebut terjadi di sebelah kanan titik acuan, digunakan verba bantu will. Ketentuan ini berbeda dengan bahasa Indonesia yang menggunakan verba yang sama untuk kejadian pada kala lampau dan kala kini, dan kala masa depan. Dalam bahasa Inggris, kala kini mengacu pada sesuatu yang merupakan kebenaran umum atau kegiatan rutin yang berlangsung sepanjang garis waktu. Dalam kelimat berikut, lebih tepat digunakan kala kini is dari pada kala masa depan will be karena mengacu pada kebenaran umum. Contoh kalimat : 90 There is less polution and the air will be fresh. Dalam kalimat-kalimat berikut ini, bentuk verba kala lampau tidak tepat digunakan; lebih tepat digunakan bentuk verba kala kini shines,is, study, forget karena maknanya mengacu pada kebenaran umum. 91 Sun is shining this morning. 92 The colour of banana will be yellow. 93 Student who is stupid has a bad grade, so he must studied hard. 94 People who live in a big city have many activity, so they sometimes forgot about others.

2.6.11 Bentuk Pasif

Pemasifan dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan dua cara : 1 menggunakan verba berprefiks di- dan 2 menggunakan verba tanpa prefiks di- Alwi dkk 1998 : 345. Hal ini berbeda dengan bahasa Inggris yang dalam kalimat pasifnya menggunakan bentuk tertentu dari be ditambah dengan verba participle lampau Murphy 1985 : 84. Bentuk dari be dapat berupa am, is, are, was, been, be, dan being, bergantung pada subjek, kala, dan aspek dari suatu kalimat. Kesalahan bentuk pasif dapat dilihat pada kalimat berikut. Dalam kalimat-kalimat tersebut, para responden hanya menggunakan verba partisipel lampau tanpa menggunakan be. Kalimat I helped by the teacher seharusnya ditambahkan kata bantu to be am, kalimat My earring made of gold perlu ditambahkan kata bantu are, dan kalimat I invited to dinner by Ms.Monalisa perlu ditambahkan kata bantu to be am.

2.6.12 Konjungtor

Ada tiga kalimat yang memiliki kesalahan penggunaan konjungtor, yaitu kalimat She pats my shoulder_ I dislike dan The girl_spoke is Liliana. Kalimat She pats my shoulder_ I dislike dan The girl_spoke is Liliana terdiri atas dua klausa, sehingga perlu dihubungkan dengan konjungtor who jika acuannya orang dan which jika acuannya bukan orang. Kalimat I like the colour although I don’t like the shape. menggunakan konjungtor yang kurang tepat. Kedua klausa dalam kalimat tersebut tidak menunjukkan pertentangan sehingga konjungtor although kurang tepat, konjungtor yang lebih tepat adalah while.

2.6.13 Perbandingan

Kesalahan aturan pola perbandingan dapat dilihat pada kalimat The book you read is cheaper than he buys , His grade in the course is not as bad as the college , dan The income in a village is still low than a big city . Kesalahan utamanya adalah pada pewatas yang digunakan. Dalam bahasa Indonesia, pewatas yang dipakai dalam tingkat komparatif adalah lebih ... daripada..., kurang ... daripada, dan kalah … dengandaripada Alwi dkk 1998: 184. Pewatas lebih dapat dipadankan dengan more atau –er dalam bahasa Inggris.Akan tetapi, tidak boleh digunakan secara bersamaan. Jika subjek dari klausa pertama sama dengan subjek dari klausa kedua, maka subjek dari klausa kedua bisa diganti dengan kata that atau those, namun tidak bisa hanya dilesapkan. Kalimat The book you read is cheaper than he buys perlu ditambahkan than that of sebagai acuan dari the book. Kalimat The grade in the course is not as bad as the college perlu ditambahkan as bad as that in sebagai acuan dari the grade. Adjektiva pada kalimat berikut harus diubah ke bentuk komparatif dan acuannya harus jelas. Kalimat yang lebih tepat adalah: The income in a village is still low than a big city.

2.6.14 Aspek

Kesalahan pada kalimat They are usually looking for it in many ways dan They can live in peace and enjoy their day if they are not working anymore termasuk dalam katogori aspek. Dalam pengajaran bahasa Inggris, kala dan aspek biasanya disatukan dalam pembahasan tenses. Aspek mengacu pada status kejadian, sedangkan kala mengacu pada waktu kejadian. Dalam bahasa Inggris, ada tiga kala, yaitu: lampau, kini, dan masa depan. Aspek dapat dikelompokkan menjadi simple, continuous, perfect, dan perfect continuous. Kalimat They are usually looking for it in many ways sudah tepat menggunakan kala kini, namun aspeknya seharusnya bukan continuous, melainkan simple usually look karena menyatakan suatu kebiasaan. . Kalimat They can live in peace and enjoy their day if they are not working anymore juga sudah tepat menggunakan kala kini, namun aspeknya seharusnya bukan continuous, melainkan simple do not work karena menyatakan suatu kebenaran umum.

2.6.15 Klausa Pengandaian

Ada satu kalimat camping yang kesalahannya pada penggunaan klausa pengandaian, yaitu kalimat If I have enough money, I would buy a tape . Klausa pengandaian biasa juga disebut klausa if; padanan dalam bahasa Indonesia adalah ‘jika’ atau ‘andaikata’. Namun, dalam bahasa Inggris, paling tidak ada tiga klausa if yang dibedakan berdasarkan kala. Setiap kala memiliki pola tersendiri yang harus dihapalkan. Kalimat If I have enough money, I would buy a tape, harus menunjukkan pembedakan antara pola klausa if untuk present conditional dan future conditional. Dalam kalimat yang menggunakan future conditional, klausa utamanya harus menggunakan pola Subjek + will + V1, dengan pola klausa if seperti pola kalimat simple present tense. Kalimat pengandaian atau conditional sentence menunjukkan tindakan atau keadaan yang mungkin terjadi bila syarat-syarat atau kondisinya terpenuhi atau tidak mungkin terjadi bila syarat-syaratnya atau kondisinya tidak terpenuhi. Tindakan atau keadaan itu mungkin tidak pernah akan terwujud karena tindakan atau keadaan itu sesuatu yang bertolak belakan dengan kenyataan atau bahkan dengan yang telah terjadi. Ada tiga tipe bentuk pengandaian yaitu : 1. Tipe I, Pengandaian yang pertama adalah pengandaian yang mungkin dipenuhi. Untuk tipe ini biasanya dipakai kombinasi bentuk tense present dengan verba Bantu seperti will, may, can yang juga menunjukkan present seperti contoh: a. The police will send you to prison if you use drugs. b. If you do not register, you cannot join the trip. 2. Tipe II, Pengandaian yang kedua adalah pengandaian yang tidak mungkin terjadi karena kondisinya tidak mungkin dipenuhi. Untuk tipe ini biasanya dipakai kombinasi bentuk tense past dengan verba Bantu seperti would, could, yang juga menunjukkan past. Sebagai contoh: a. If were you, I would not accept the job. b. I would buy the painting if I had money. Pernyataan-pernyataan I were you, I had money bertentang dengan fakta yang ada sekarang sehingga pengandaian itu pun tidak mungkin terpenuhi. 3. Tipe III, Sama seperti pengandaian tipe kedua, pengandaian tipe ketiga juga tidak mungkin terpenuhi. Apa yang dikatakan dalam pengandaian bertentangan dengan tindakan, kejadian atau keadaan yang sudah berlangsung pada masa lampau. Pengandaian-pengandaian di bawah ini tidak mungkin dipenuhi lagi. Seperti contoh berikut ini: a. The students would not have had the accident if they had left early. b. If we had arrived at the station earlier, we would not have missed the first train.

2.6.16 Pertanyaan Melekat

Pertanyaan melekat memiliki struktur yang berbeda dengan pertanyaan sederhana. Dalam pertanyaan sederhana, urutannya adalah Kata tanya + Kata bantu + Subjek, sedangkan dalam pertanyaan melekat, urutannya adalah Kata tanya + Subjek + Kata bantu. Urutan ini dapat menyebabkan pelupaan penambahan kata bantu pada akhir kalimat karena tidak ada padanan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Kalimat I don’t know how old the man _., seharusnya ditambahkan kata bantu is pada akhir kalimatnya.

2.6.17 Rujuk Silang

Kesalahan rujuk silang dapat dilihat pada kalimat This is because of their environment which is healthy. Secara umum, kesalahan ini disebabkan oleh pemahaman akan perujukan untuk benda tunggal.Pronomina untuk benda tunggal adalah its, tetapi untuk benda jamak, diacu dengan their.

2.7 Skemata

Skemata adalah pengetahuan yang terkemas secara sistematis dalam ingatan manusia . Skemata itu memiliki struktur pengendalian , yakni cara pengaktifan skemata sesuai dengan kebutuhan. Ada dua cara yang disebut pengaktifan dalam struktur itu, yakni 1 cara pengaktifan dari atas ke bawah dan 2 Cara pengaktifan dari atas ke bawah. Pengaktifan dari atas ke bawah adalah proses pengendalian skemata dari konsep ke data atau dari keutuhan ke bagian. Sementara pengaktifan dari bawah ke atas adalah proses pengendalian skemata dari data ke konsep atau dari bagian ke keutuhan. Kegagalan pemahaman dalam penulisan terjadi disebabkan tiga kemungkinan. Pertama, penulis mungkin tidak mempunyai skemata yang sesuai dengan bahasa yang dihadapi. Kedua, penulis mungkin sudah mempunyai skemata yang sesuai tetapi petunjuk-petunjuk yang disajikan tidak cukup memberikan saran tentang skemata yang dibutuhkan. Ketiga, mungkin mendapatkan penafsiran secara tetap sehingga gagal memahami maksud. Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinterkasi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget 1983, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Jean Piaget yang juga seorang psikolog dengan teori adaptasi kognitif. Sama halnya dengan setiap organisme harus beradaptasi secara fisik dengan lingkungan untuk dapat bertahan hidup, demikian juga struktur pemikiran manusia. Manusia berhadapan dengan tantangan, pengalaman, gejala baru, dan persoalan yang harus ditanggapinya secara kognitif mental. Untuk itu, manusia harus mengembangkan skema pikiran lebih umum atau rinci, atau perlu perubahan, menjawab dan menginterpretasikan pengalaman- pengalaman tersebut. Dengan cara itu, pengetahuan sesorang terbentuk dan selalu berkembang BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian