Apabila hal-hal yang tersebut diatas terjadi, maka tentunya dapat merugikan pihak pekerjaburuh itu sendiri, baik dalam hal waktu maupun finansial dan
penyelesaian perkara pun tidak dapat dilakukan secara efisien dan efektif
43
sehingga peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan sebagaimana yang ditentukan dalam
Pasal 4 ayat 2 UU Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman tidak akan tercapai.
Berdasarkan isu hukum sebagaimana yang telah diuraikan di atas itulah
membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang Kewenangan Pengadilan Niaga Dalam Mengadili Tuntutan PekerjaBuruh Atas Upah Atau Uang Pesangon
Yang Tidak Dibayar Oleh Perusahaan Analisa Terhadap Putusan Pengadilan Niaga No. 49Pailit2004PN.NiagaJkt.Pst dan Putusan Pengadilan Niaga No.
41Pailit2007PN.NiagaJkt.Pst
B. Rumusan Masalah
Untuk menemukan identifikasi masalah dalam penelitian ini, maka perlu dipertanyakan apakah yang menjadi masalah dalam penelitian yang akan dikaji lebih
lanjut untuk menemukan suatu pemecahan masalah yang diidentifikasikan tersebut
44
.
43
Lihat penjelasan Pasal 4 ayat 2 UU Nomor 4 Tahun 2004 dan bandingkan dengan hasil studi Bank Dunia tahun 2002, dimana salah satu cara untuk membuat pengadilan menjadi efisien
adalah dengan cara membuat Pengadilan Khusus Specialized Court dalam Bismar Nasution, Hukum Kegiatan Ekonomi I, Bandung: Books Terrace Library, 2007, hal. 138.
44
Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta: PPM, 2003, hal. 35, Bahwa masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang mempersoalkan
keberadaan suatu variabel atau mempersoalkan hubungan antara variabel pada suatu fenomena.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kewenangan Pengadilan Niaga dalam mengadili tuntutan
pekerjaburuh atas upah atau uang pesangon yang tidak dibayar oleh perusahaan ?
2. Bagaimana penyelesaian perselisihan pembayaran upah atau uang pesangon
menurut UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ?
3. Pengadilan manakah yang berwenang untuk mengadili tuntutan pekerjaburuh
atas upah atau uang pesangon yang tidak dibayar oleh perusahaan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kewenangan Pengadilan Niaga dalam mengadili tuntutan
pekerjaburuh atas upah atau uang pesangon yang tidak dibayar oleh perusahaan. 2.
Untuk mengetahui penyelesaian perselisihan pembayaran upah atau uang pesangon menurut UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial. 3.
Untuk mengetahui pengadilan yang berwenang untuk mengadili tuntutan pekerjaburuh atas upah atau uang pesangon yang tidak dibayar oleh perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Dengan terjawabnya permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan serta tercapainya tujuan penelitian tesis ini diharapkan dapat memberikan sejumlah
manfaat teoritis maupun manfaat secara praktis. Manfaat secara teoritis dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan
guna pengembangan Hukum KetenagakerjaanPerburuhan maupun Hukum Kepailitan khususnya dalam beracara di pengadilan, sedangkan manfaat secara
praktis adalah untuk memberikan masukan bagi para buruhpekerja maupun pengusaha agar dapat memilih pengadilan yang tepat untuk menyelesaikan
permasalahannya sehingga asas peradilan yang cepat, sederhana, dan biaya ringan dapat tercapai. Selain itu diharapkan agar tercapainya persamaan persepsi dari hakim
yang memutus perkara tersebut sehingga asas kepastian hukum yang didamba- dambakan oleh para pencari keadilan yustisiabelen dapat terpenuhi.
E. Keaslian Penulisan