45
kecemasan, mengurangi nyeri, dan mengurangi resiko mual dan muntah pasca operasi. Pemberian premedikasi bisa dengan kombinasi sedasi dan
analgesi. Tingkat kesadaran yang optimal didapat ketika pasien bisa menjaga jalan nafas, respon terhadap stimulus fisik dan suara, tidak cemas
dan takut, dan mempunya efek amnesia ringan. Pemberian premedikasi bisa dengan kombinasi midazolam 1-2,5 mg iv dan fentanyl 0,05-
2µgkgbb.
i. Level sedasi bisa dinilai dengan skor sedasi
Skor 1 = cemas atau gelisah atau keduanya Skor 2 = pasien kooperatif, orientasi dan tenang
Skor 3 = pasien respon hanya dengan perintah Skor 4 = pasien respon cepat dengan ketukan ringan diantara kedua mata
atau rangsangan suara yang kuat Skor 5 = pasien respon lambat dengan ketukan ringan diantara kedua mata
atau rangsangan suara yang kuat Skor 6 = tidak ada respon
3.1.3 Masalah etika
a. Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari komisi etik penelitian
bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. b.
Pasien sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat serta resiko dan hal yang terkait dengan penelitian. Kemudian diminta mengisi
formulir kesediaan menjadi subjek penelitian inform consent. c.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tindakan yang sudah lazim dikerjakan terhadap pasien dan sebelum anestesi dan proses
penelitian dimulai, telah dipersiapkan alat-alat kegawatdaruratan oronasopharyngeal airway, ambu bag, sumber oksigen, laringoskop,
endotracheal tube ukuran pasien dan bayi, suction set, monitor pulse oximetry, tekanan darah, EKG, laju jantung, obat emergensi efedrin,
adrenalin, sulfas atropin, lidokain, aminofilin, deksametason.
Universitas Sumatera Utara
46
d. Bila terjadi kegawat daruratan jalan nafas, jantung, paru, dan otak selama
proses penelitian berlangsung, maka segera dilakukan antisipasi dan penanganan sesuai dengan teknik, alat dan obat standar seperti yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.
e. Jika terjadi toxicity kejang pada pemberian lidokain maka :
a Hentikan pemberian obat penelitian.
b Lakukan pembebasan jalan nafas, beri nafas bantuan dengan
oksigen 100 c
Atasi kejang dengan pemberian diazepam 0,1 mgkgBB iv. d
Rocuronium dapat digunakan jika kejang secara general sebagai fasilitas intubasi untuk mengontrol pernafasan secara adekuat .
e Hipotensi dicegah dengan pemberian cairan intravenous secara
adekuat, dan jika hipotensi menetap dilakukan pemberian ephedrine 0,2-0,4 mgkgbb iv.
Universitas Sumatera Utara
47
3.1.4 Alur Penelitian
Penyuntikan lidokain 40 mg Sampel
Populasi
Eklusi Inklusi
Analisis Data Penelitian Penyuntikan propofol dosis 2mgkgBB
dengan kecepatan 1 ccdetik Randomisasi
Ditornikuet Sistolik
Penyuntikan lidokain 40 mg+ bicnat
Tunggu 30 detik, setelah 30 detik
Tornikuet dikempiskan
Profil hemodinamik
Premedikasi midazolam 2,5 mg + fentanyl 50 µg
iv Premedikasi midazolam
2,5 mg + fentanyl 50 µg iv
Nilai Colorado
Behavioral numerical
scale
Universitas Sumatera Utara
48
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian dimulai setelah memperoleh izin dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Sebelum pengambilan sampel, dilakukan
randomisasi secara blok sehingga diperoleh dua kelompok penelitian dengan besar sampel yang sama. Metode penelitian dilakukan secara acak tersamar ganda,
dengan menggunakan 2 sukarelawan yaitu sukarelawan pertama yang mempersiapkan obat dan sukarelawan kedua yang memberikan obat kepada
pasien untuk disuntikkan. Pengambilan sampel pasien tercapai selama 2,5 bulan dari bulan
Nopember hingga Januari 2014 di Instalasi Bedah Sentral RSUP.H.Adam Malik Medan. Pasien yang masuk dalam penelitian adalah pasien yang menjalani
operasi elektif dengan anestesi umum di Instalasi Bedah Sentral RSUP. H. Adam Malik Medan, , umur 15 – 65 tahun, status fisik ASA 1 – 2 , pasien yang
menyatakan setuju dilakukan penelitian terhadap dirinya, diharuskan mengisi lembar persetujuan dan memberikan tanda tangan pada lembar persetujuan
tersebut. Dari 110 pasien, terdapat 1 pasien yang di keluarkan dari penelitian dari
kelompok lidokain 40 mg ditambah natrium bikarbonat 1 mEq. Pasien dikeluarkan oleh karena terjadi reaksi radang setelah obat tersebut disuntikkan.
Oleh karena itu tercatat 109 pasien dalam penelitian ini.
4.1 Karakteristik Sampel Penelitian pada kedua kelompok
Karakteristik umum subjek penelitian dinilai dari jenis kelamin, umur berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh, suku, pendidikan, pekerjaan, jenis
operasi, dan status fisik berdasarkan ASA. Hasil penelitian terlihat pada tabel 5 dibawah ini
Universitas Sumatera Utara