42
relawan selama 10 detik tanpa dilusi cairan infus dan pada saat bersamaan dinilai derajat nyeri dengan Colorado Behavioral
Numerical Pain Scale oleh si peneliti dan dibandingkan secara statistik.
4. Kedua grup menjalani anestesi umum, intubasi dengan induksi
propofol sampai hilangnya reflek bulu mata dan sisa injeksi fentanyl iv mencapai dosis 2 µgkg BB untuk laringoskop dan
intubasi diberikan dan injeksi rocuronium 1mgkgBB intravena beri ventilasi positif dan setelah 1,5 menit dilakukan intubasi.
5. Kedua grup dilakukan manitenance dengan N
2
O + O
2
+ titrasi Isofluran yang sudah standard dilakukan di RSHAM.
6. Dilakukan Pemeriksaan dan Pencatatan
3.10 Identifikasi variabel
3.10.1. Variabel Bebas
a. Lidokain 40 mg intravena
b. Lidokain 40 mg + natrium bikarbonat 1 ml
3.10.2. Variabel Tergantung
a. Nilai Colorado Behavioral Numerical Pain Scale
3.1.1 Rencana manajemen dan analisis data
a. Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, kemudian data tersebut
diperiksa kembali tentang kelengkapannya sebelum ditabulasi dan diolah. Lalu data tersebut diberikan pengkodean untuk memudahkan dalam
mentabulasi. Data ditabulasi ke dalam master tabel dengan menggunakan software Microsoft office exel 2007. Analisa data meliputi analisa
deskriftif dan uji hipotesis menggunakan program SPSS for windows. b.
Data numerik ditampilkan dalam nilai rata-rata + SD standard deviasi. Sedangkan data kategorik ditampilkan dalam jumlah persentase
Universitas Sumatera Utara
43
c. Data demografi : Uji kenormalan data numerik digunakan uji
Kolmogorof-Smirnov, uji kenormalan data kategorik dengan uji chi- square.
d. Hipotesa penelitian diuji dengan menggunakan uji Chi-square.
e. Interval kepercayaan 95 dengan nilai p 0,05 dianggap bermakna
secara signifikan.
3.1.2 Definisi operasional
a. Propofol adalah zat yang sering digunakan dalam tindakan anestesi, baik
untuk induksi maupun rumatan, karena propofol mempunyai onset yang cepat, durasi yang singkat, dan waktu pulih sadar yang cepat. Dosis
induksi dari propofol pada orang yang sehat adalah 1.5 hingga 2.5 mgkgBB IV.
Obat yang dipakai : propofol-Lipuro 1. B-Braun b.
Lidokain merupakan obat anestesi lokal dari golongan amide. Mekanisme lidokain sebagai analgesic menghambat suatu enzim yang mensekresi
kinin atau memblok C nosireseptor lokal secara langsung. Penghambatan saluran ion natrium dan blockade yang bersifat reversible.
Obat yang dipakai Lidocain 2 Inj 20 mgml. PT Bernofarm. c.
Natrium bikarbonat merupakan zat pengalkali yang memberikan ion karbonat. Dosis untuk penambahan pada anestesi lokal yaitu : 1 ml
natrium bikarbonat 1mEqml ditambahkan tiap 10 ml obat anestesi lokal menjadi konsentrasi 0,1 mEqml.
Obat yang dipakai Meylon 8.4 1mEqml. PT. Otsuka d.
1 mEq = milliequivalent = 1000 gram ekuivalen elemen kimia, ion, atau kandungan larutan. 1 mEq natrium bikarbonat 8,4 = 84 mg natrium
bikarbonat mL. e.
Pretreatment adalah protokol yang diperlukan sebelum memulai terapi. f.
BMI = Body MassIndex = Indeks massa tubuh dimana untuk menentukan berat badan ideal, berlebih maupun obesitas.
BMI = berat kg tinggi cm
2
Universitas Sumatera Utara
44
Dibawah 18,5 Underwight malnutrisi
18,5 – 24,9 Normal
25,0 -29,9 Overwieght
Diatas 30 obesitas
g. CNBPS adalah skala nyeri dengan menggunakan nilai 1-5 yang dimulai
dari rileks dan tidak ada ekspresi wajah sampai melawan karena kesakitan. Digunakan pada pasien yang tersedasi.
SKOR TINGKAH LAKU
Rileks, tidak ada ekspresi wajah 1
Mengeluh, mengerutkan dahi, gelisahtidak tenang 2
Wajah meringis, memproteksi posisi tubuh 3
Menangis, resistif 4
Menjerit, melempar sesuatu 5
Melawan
Tingkat nyeri berdasarkan CBNPS Skor 0
= tidak nyeri Skor 1
= nyeri ringan Skor 2
= nyeri sedang Skor
≥3 = nyeri berat berhubungan dengan perubahan tingkah laku
Jika nyeri sedang dan berat tidak dapat diobservasi dengan kata lain skala nyeri CBNPS skor 0 = tidak ada ekspresi wajah dan atau pasien masih
memungkinkan untuk ditanya atau skor sedasi 2-3, maka pasien ditanya apakah lengan yang disuntikkan obat propofol nyeri atau tidak, jika
jawabannya “iya” maka skor nyeri 1 = nyeri ringan sesuai dengan skor 1 CBNPS, jika jawabannya “tidak” maka skor 0 = tidak nyeri sesuai dengan
skor 0 CBNPS. h.
Premedikasi adalah prosedur pemberian obat-obatan sebelum induksi anestesi dan pembedahan yang menyebabkan berkurangnya tingkat
Universitas Sumatera Utara
45
kecemasan, mengurangi nyeri, dan mengurangi resiko mual dan muntah pasca operasi. Pemberian premedikasi bisa dengan kombinasi sedasi dan
analgesi. Tingkat kesadaran yang optimal didapat ketika pasien bisa menjaga jalan nafas, respon terhadap stimulus fisik dan suara, tidak cemas
dan takut, dan mempunya efek amnesia ringan. Pemberian premedikasi bisa dengan kombinasi midazolam 1-2,5 mg iv dan fentanyl 0,05-
2µgkgbb.
i. Level sedasi bisa dinilai dengan skor sedasi
Skor 1 = cemas atau gelisah atau keduanya Skor 2 = pasien kooperatif, orientasi dan tenang
Skor 3 = pasien respon hanya dengan perintah Skor 4 = pasien respon cepat dengan ketukan ringan diantara kedua mata
atau rangsangan suara yang kuat Skor 5 = pasien respon lambat dengan ketukan ringan diantara kedua mata
atau rangsangan suara yang kuat Skor 6 = tidak ada respon
3.1.3 Masalah etika