29
tipe rasa sakit lambat, dengan kecepatan konduksi 0,5-2,3 mdet. Nyeri lambat ini dirasakan satu detik setelah rangsangan yang mengganggu, dan lokalisasi yang
kurang jelas dengan kualitas seperti terbakar, berdenyut,atau, pegal. Karena sistem persarafan nyeri yang ganda ini, maka cedera jaringan sering menimbulkan dua
sensasi nyeri yang tersendiri nyeri tajam yang lebih awal disalurkan A-delta diikuti nyeri tumpul disalurkan oleh serat nyeri C. Kedua serabut saraf ini akan
ditransmisikan ke tingkat medulla spinalis, tingkat otak bagian bawah dan tingkat otak bagian atas atau tingkat korteks.
44,45
Gambar 6. Cedera pada lengan
2.6.3 Anatomi inervasi vena, fisiologi vena dan nosiseptor
Data diperoleh dengan mikroskopi elektron menunjukkan bahwa vena dipersarafi oleh serabut saraf sensorik yang sel tubuhnya berlokasi pada dorsal
root ganglia pada spinal cord. Serabut sensorik ini berlokasi sepanjang dinding vena dan terbagi menjadi kolateral, yang mempunyai dua tujuan yang
memungkinkan. Beberapa kolateral berjalan melalui tunika adventisia dan akhir dinding vena antara sel endotel dan sel-sel otot polos tunika media. Kolateral yang
lain mencapai jaringan ikat dari ruang perivenous dimana akan mercabang pada ujung serabut saraf yang tidak bermielin, yang berikatan langsung dengan
mikrosirkulasi. Subendotelial dan perivaskuler ini adalah nosiseptor, yang mana
Universitas Sumatera Utara
30
merupakan sumber utama transmisi dari nosisepsi aferen signal dihasilkan baik didinding vena itu sendiri dan juga jaringan ikat perivenous.
48
Pengalaman klinis telah menunjukkan bahwa rasa sakit asal vena dapat disebabkan oleh rangsangan
mekanik seperti penusukan vena dan traksi pada vena atau keberadaan vena kateter, serta rangsangan kimia non fisiologis seperti penyuntikan hiperosmolar
salin atau larutan glukosa, penyuntikan larutan asidik pH 4, atau larutan alkalin pH 11, atau penyuntikan salin dingin pada temperatur 20°. Secara
eksperimental, sifat nosiseptor vena telah dipelajari pada manusia dengan menerapkan berbagai jenis rangsangan termal, mekanik, kimia dalam segmen
vena terisolasi venous occlusion dan dengan meminta subjek untuk menilai intrensitas sensasi yang dicetuskan oleh stimulus ini gambar dibawah. Secara
bersamaan, penelusuran elektrofisiologi serat saraf yang menginervasi dinding vena direkam pada hewan yang telah bius telah menunjukkan bahwa dua jenis
serat saraf aferen berdiameter kecil dapat mengirimkan informasi nosisepsi asal vena : aferen serabut tipe A mielin dan aferen serabut saraf tipe C tidak
bermielin.
29,48
Gambar 7. Stimulasi Seegmen Vena Terisolasi
Eksperimental set-up untuk mempelajari sensasi menyakitkan yang ditimbulkan oleh stimulasi segmen vena terisolasi manusia. Segmen vena di punggung tangan terletak
di antara dua Teflon canulas terisolasi dari sisa sirkulasi oleh dua manset pneumatik oklusif. Anestesi lokal pada kulit di sekitar vena terisolasi segmen ini memastikan
bahwa sensasi diinduksi secara khusus berkaitan dengan aktivasi dari serat aferen vena, tanpa partisipasi dari serat sensorik kulit
48
Universitas Sumatera Utara
31
Model nyeri vena manusia telah menunjukkan bahwa berbagai jenis rangsangan endovenous nonfisiologis, seperti balon dilatasi vena, aplikasi panas
atau dingin, stimulus listrik, dan infus garam hiperosmolar menghasilkan sensasi yang menyakitkan, mulai dari batas tertentu, yang kualitasnya adalah sama
dengan metode stimulasi yang digunakan, dan yang intensitas meningkat secara eksponensial dengan intensitas stimulus, dan yang benar-benar menghilang
setelah penyuntikan anestesi lokal dalam segmen vena yang terisolasi . Hebatnya, kurva sensasi-stimulus intensitas sensasi rasa sakit sesuai dengan intensitas
stimulus diterapkan adalah superimposable dari satu stimulus yang lain. Hasil ini menunjukkan bahwa rangsangan yang berbeda digunakan mengaktifkan
nosiseptor vena yang sama, yang berarti bahwa sebagian besar nosiseptor terletak di dinding vena nosiseptors polimodal. Percobaan ini menunjukkan bahwa
mekanik vena balon dilatasi mulai terasa sakit hanya dari saat diameter pembuluh darah mencapai nilai tiga kali lipat dari normal. Jika kita menambah pengamatan
ini fakta bahwa pelebaran vena pada umumnya tidak dianggap sebagai menyakitkan ketika diinduksi dengan metode farmakologis seperti aplikasi lokal
adenosin, tampak bahwa pelebaran vena, bahkan utama, tidak dengan sendirinya merupakan sumber signifikan dari nyeri subyek normal. Selain itu, painlessness
dari fistula arteriovenosa diciptakan untuk tujuan hemodialisis adalah bukti yang mendukung hipotesis ini.
48
2.7 Pengukuran Nyeri