BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survai yang bersifat deskriptif dengan melihat gambaran higiene sanitasi dan analisis laboratorium untuk mengetahui kandungan
Escherichia coli yang terdapat dalam es kolak durian yang dipasarkan di Jalan Dr. Mansur Padang Bulan Medan Tahun 2010.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Pengambilan Sampel dan Observasi
Pengambilan sampel dan observasi dilakukan terhadap penjual es kolak durian yang dilakukan di Jalan Dr Mansur Padang Bulan Medan. Sedangkan
Pemeriksaan sampel dilakukan di Balai Kesehatan Daerah Kota Medan. Alasan memilih lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian karena:
1. Jumlah konsumen di lokasi tersebut cukup besar 2. Lokasi penjualan di sepanjang jalan dr. Mansyur yang sering dikunjungi
orang. 3. Tempat pedagang menjajakan es kolak durian dekat dengan jalan raya dan
mudah terkontaminasi.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada Bulan Januari-Februari 2011.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah pedagang es kolak durian yang dijual di jalan Dr. Mansur Padang Bulan Medan. Sampel yang diambil dari 7 pedagang es kolak durian
di jalan Dr Mansyur Padang Bulan Medan. Dari masing-masing pedagang diambil 2 sampel yaitu es kolak durian yang menggunakan wadah steril dari peneliti dan es
kolak durian yang menggunakan wadah tinggal jual dari para pedagang. Jumlah keseluruhan sampel adalah 14 sampel. Pemeriksaan dilakukan di Balai Laboratorium
Kesehatan Medan.
3.4. Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil observasi langsung ke lokasi menggunakan lembar observasi dan mengadakan wawancara langsung kepada pedagang es kolak
durian dan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap es kolak durian.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, pengumpulan informasi dari internet, dan peraturan pemerintah.
3.5. Pelaksanaan Penelitian
3.5.1 Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium
1. Persiapkan botol sebagai wadah sampel sebanyak 9 buah 2. Botol tersebut kemudian disterilisasi ke dalam oven dengan suhu 121
C selama 10 menit
Universitas Sumatera Utara
3. Pesan es kolak durian kepada penjual kemudian memasukkan es kolak durian ke dalam botol sebagai sampel
4. Botol sampel diberi nomor kode dengan menggunakan spidol. 5. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam termos es
6. Pengiriman dilakuan secepatnya, yaitu dalam waktu 3 jam sampai di laboratorium.
6.5.2 Peralatan dan Bahan
a. Alat-Alat yang diperlukan
1. Autoclave
2. Incubator : 44°C
3. Timbangan
4. Rak Tabung
5. Lampu Bunsen
6. Tabung Reaksi
7. Pipet 10 ml
8. Kawat Ose
9. Tabung Durham
10. Spidol 11. Kapas
12. Kulkas b.
Media dan Reagensia yang diperlukan 1.
Gram Buffer phosphate pH 7,2 2.
Lactose Broth LB
Universitas Sumatera Utara
3. Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2
4. Endo Agar
5. Alcohol 99
6. Cairan NaCl 500 ml cairan infuse untuk pengenceran
3.5.3. Cara Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Most Probable Number MPN dilakukan dengan menggunakan metode tabung ganda yang terdiri :
3x 10 ml; 3x 1 ml; 3x0,1 ml Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari :
1. Test Perkiraan Presumptive Test
2. Test Penegasan Confirmative Test
3.5.4. Test Perkiraan Presumptive test
Media yang digunakan adalah Lactose Broth LB Cara Pemerikasaan :
a. Siapkan 9 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi dan masing-
masing diberi tanda : - Nomor Urut
- Tanggal Pemeriksaan - Volume Tabung
b. Masukkan tabung durham dengan posisi terbalik ke dalam tabung reaksi
c. Masukkan ke dalam autoclave dengan suhu 121 C selama 15 menit
Universitas Sumatera Utara
d. Ambil bahan pemeriksaan sampel yang telah diencerkan yang telah disiapkan dengan pipet kemudian masukkan ke dalam :
Tabung 1 sd 3 masing-masing sebanyak 10 ml Tabung 4 sd 6 sebanyak 1 ml
Tabung 7 sd 9 sebanyak 0,1 ml Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyangkan agar specimen
dan media tercampur. e. Inkubasikan pada suhu 34°C-37°C selama 2x24 jam
Setelah 1x24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung Durham. Catat semua tabung yang menunjukan peragian lactose pembentukan gas.
Bila terbentuk gas pada tabung dilanjutkan dengan test penegasan Apabila test dalam waktu 1x24 jam tidak membentuk gas, dimasukkan ke
inkubator kembali pada suhu 37°C selama 24 jam. Bila terbentuk gas pada tabung Durham maka test dilanjutkan dengan test penegasan. Bila test -, berarti tidak ada
bakteri yang dapat meragikan lactose, salah satunya adalah E. coli dan tidak perlu dilakukan test penegasan.
3.5.5. Test Penegasan Confirmative test
Media yang digunakan adalah Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2 . Test ini untuk menegaskan hasil positif dari test perkiraan.
Cara Pemeriksaan : a. Dari tiap-tiap tabung presumptive yang positif, dipindahkan 1ose ke
dalam tabung confirmative yang berisi 10 ml BGLB 2
Universitas Sumatera Utara
b. Tabung confirmative diinkubasikan pada suhu pada suhu 44°C selama 24 jam untuk memastikan adanya coliform tinja.
c. Pembacaan dilakukan setelah 2x24 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB 2 yang menunjukan positif gas.
3.5.6. Pembacaan Hasil Pemeriksaan
Pembacaan dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukan adanya gas pada seri tabung yang diinkubasikan pada suhu 44°C.
Angka yang diperoleh dicocokkan dengan table MPN, maka akan index MPN Escherichia coli untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 44°C dan indeks MPN
coliform untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 37 C.
3.6. Defenisi Operasional
1. Es kolak durian merupakan salah satu makanan jajanan yang berasal dari proses pencampuran dimana bahan utamanya adalah durian yang
dicampur dengan pulut ketan, gula merah, dan santan sebagai kuahnya serta menggunakan es kristal untuk menambah rasa segar. Penjual es
kolak durian adalah pedagang yang menetaptidak bergerak dengan menggunakan gerobak di sepanjang jalan Dr Mansyur Padang Bulan Kota
Medan. 2. Es Kristal adalah es yang dibuat dari mesin yang disebut dengan mesin
Tube Ice, dimana es ini dikhususkan untuk minuman karena lebih hygiene, lebih jernih dan sudah tercetak rapi tidak perlu dipecahkan lagi.
Ditambahkan pada es kolak durian pada saat penyajian.
Universitas Sumatera Utara
3. Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat
atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan dengan menerapkan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan dan
minuman. Memenuhi syarat bila seluruh prinsip hygiene sanitasi terpenuhi dan tidak memenuhi syarat kesehatan bila tidak memenuhi atau salah satu
saja tidak sesuai dengan prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman. 4. Pemilihan bahan adalah proses menentukan bahan-bahan dengan kondisi
segar, masih utuh dan diperoleh dari sumber yang resmi untuk digunakan dalam proses pengolahan es kolak durian.
5. Penyimpanan bahan adalah menaruh bahan pada tempat yang aman dan sehingga tidak terjangkau tikus, serangga, serta binatang pengganggu
lainnya. 6. Pengolahan bahan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah
menjadi es kolak durian yang siap saji. 7. Penyimpanan es kolak durian jadi adalah menaruh es kolak durian yang
sudah siap saji pada tempat yang tidak tercemar debu, tertutup, tidak dapat dijangkau tikus, serangga, dan binatang pengganggu lainnya.
8. Pengangkutan es kolak durian adalah memindahkan es kolak durian dari tempat pengolahan ke tempat penyajian.
9. Penyajian es kolak durian adalah menghidangkan minuman siap santap es kolak durian di tempat yang telah disediakan dengan menggunakan
peralatan bersih dan penyaji berpakaian bersih.
Universitas Sumatera Utara
10. Pemeriksaan Escherichia coli adalah pemeriksaan jumlah Escherichia coli dalam es kolak durian yang merupakan indikator pencemaran dalam es
kolak durian tersebut. Memenuhi syarat bakteriologis, jika Escherichia coli dalam es kolak durian tersebut sesuai dengan syarat Kepmenkes RI
No. 492MenkesPERIV2010 yaitu 0 dalam 100 ml sampel. 11. Kandungan Escherichia coli dalam es kolak durian adalah banyaknya
Escherichia coli yang ditemukan pada es kolak durian yang merupakan indikator
pencemaran, sesuai
Kepmenkes RI
No. 492MenkesPERIV2010. Memenuhi syarat apabila 0 per 100 sampel
negatif, tidak memenuhi syarat apabila 0 per 100 ml sampel positif. 12. Sampel penelitian adalah pedagang es kolak durian yang dijual di jalan
Dr. Mansur Padang Bulan Medan. Sampel yang diambil dari 7 pedagang es kolak durian di jalan Dr. mansyur Padang Bulan Medan. Dari masing-
masing pedagang diambil 2 sampel yaitu es kolak durian yang menggunakan wadah steril dari peneliti dan es kolak durian yang
menggunakan wadah tinggal jual dari para pedagang. Jumlah keseluruhan sampel adalah 14 sampel.
3.7. Aspek PengukuranObservasi