21
LKS ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengarahkan siswa belajar secara berkelompok, berdiskusi dan
menyimpulkan materi bersama teman sekelompoknya
7. Hasil Belajar
Abdurrahman mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.
58
Belajar itu sendiri adalah merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke
dalam dua macam, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu:
59
1 Pengetahuan tentang fakta atau pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar
yang harus siswa ketahui ketika mereka harus mencapai atau menyelesaikan suatu masalah.
2 Pengetahuan tentang prosedural, meliputi pengetahuan tentang keterampilan
khusus, tahapan sistematis mengenai sistem program meliputi; input, proses, dan output. Prosedur berarti tahap demi tahap suatu proses untuk mencapai
hasil yang diharapkan. 3
Pengetahuan tentang konsep, berkaitan dengan klasifikasi, kategori; prinsip- prinsip, generalisasi; teori, model dan struktur. Penguasaan pengetahuan faktual
ditandai dengan kemampuan mengklasifikasikan data, mengelompokan data berdasarkan
ciri-ciri kesamaannya,
atau berdasarkan
perbedaannya; menunjukkan kekuatan atau kelemahan sebuah pernyataan, mengenali prinsip-
prinsip, menyimpulkan, menguasai teori, menunjukan contoh, dan mengenali struktur.
4 Pengetahuan metakognitif, ialah kesadaran tentang apa yang diketahui dan apa
yang tidak diketahui. Strategi metakognitif merujuk kepada cara untuk
58
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Presindo, 2012, h. 14
59
Ibid, h. 15
22
meningkatkan kesadaran mengenai proses berfikir dan pembelajaran yang berlaku.
Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu:
60
1 Keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif.
2 Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motoric.
3 Keterampilan bereaksi atau bersikap.
4 Keterampilan berinteraksi.
Terdapat tiga aspek kompetensi yang harus diraih untuk mengetahui seberapa besar kompetesi yang telah dicapai, aspek tersebut sebagai berikut:
1 Penguasaan Materi Akademik Kognitif
Ranah kognitif juga berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan
keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Aspek tersebut yakni:
61
a Pengetahuaningatan knowledge.
b Pemahaman comprehension.
c Penerapan application.
d Analisis analysis.
e Sintesis synthesis.
f Evaluasi evaluation.
2 Hasil Belajar yang Bersifat Proses Normatif Afektif
Domain afektif mencakup pemilikan minat, sikap, dan nilai yang ditanamkan melalui proses belajar mengajar. Tujuan instruksional yang termasuk dalam domain
afektif diklasifikasikan oleh David Kratwohl ke dalam lima jenjang, yaitu:
62
a Penerimaan receiving, merupakan kepekaan menerima rangsangan stimulus
baik berupa situasi maupun gejala;
60
Ibid, h. 15
61
Ahmad Sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, h. 14
62
Ibid, h. 20
23
b Penanggapan responding, berkaitan dengan reaksi yang diberikan seseorang
terhadap stimulus yang datang; c
Penilaian valuing, berkaitan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang datang;
d Organisasi organization, yaitu penerimaan terhadap berbagai nilai yang
berbeda berdasarkan suatu sistem nilai tertentu yang lebih tinggi; e
Karakteristik nilai characterization by a value complex, merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
3 Aplikatif Produktif Psikomotor
Domain psikomotor mencakup kemampuan yang berupa keterampilan fisik motorik atau keterampilan manipulatif. Ranah psikomotor ada yang membagi
menjadi 7 tingkatan dan adapula yang menjadi 4 dan 6 tingkatan, yakni:
63
a Persepsi perception. Mampu menafsirkan rangsangan, peka terhadap
rangsangan, menyeleksi obyek. b
Kesiapan set. Mampu berkonsentrasi, menyiapkan diri secara fisik, emosi dan mental.
c Gerakan terbimbing guided response. Mampu meniru contoh, mencoba-coba,
pengembangan respon baru. d
Gerakan terbiasa mechanism. Berketerampilan, berpegang pada pola, respon baru muncul dengan sendirinya.
e Gerakan kompleks complex overt response. Sangat terampil secara lancer,
luwes, supel, gesit, lincah. f
Penyesuaian pola gerakan adaptation. Mampu menyesuaikan diri, bervariasi, pemecahan masalah.
g Kreatifitaskeaslian creativityorigination. Mampu menciptakan yang baru,
berinisiatif.
63
Sofyan, Op.Cit,, h. 24
24
Trowbridge dan Bybe mengklasifikasikan domain psikomotor kedalam empat kategori, yaitu:
64
a Bergerak moving. Kategori ini merujuk pada sejumlah gerak tubuh yang
melibatkan koordinasi gerakan-gerakan fisik. b
Memanipulasi manipulating. Kategori ini merujuk pada aktivitas yang mencakup pola-pola yang terkoordinasi dari gerakan-gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh. c
Berkomunikasi communicating. Kategori ini merujuk pada upaya untuk menyampaikan pendapat, gagasan ataupun perasaan agar diketahui oleh orang
lain. d
Menciptakan creating. Kategori ini merujuk pada proses dan kinerja yang dihasilkan dari gagasan-gagasan baru.
Harrow dan Nitko mengemukakan enam kategori, yaitu:
65
a Gerakan refleks, yaitu respon terhadap rangsangan yang dilakukan tanpa sadar
sebagai dasar dari semua perilaku bergerak. b
Gerakan dasar fundamental, yaitu gerakan yang muncul tanpa perlu latihan namun dapat diperhalus melalui praktik, gerakan terpola dan dapat ditebak.
c Kemampuan perseptual, yaitu gerakan lanjutan dengan bantuan persepsi.
d Kemampuan fisik, yaitu gerakan yang berkembang melalui kematangan dan
belajar sehingga lebih efisien. e
Gerakan-gerakan terlatih, mengontrol berbagai tingkatan gerak, terampil, tangkas, cekatan melakukan gerakan yang rumit.
f Komunikasi non verbal, mengkomunikasikan perasaan melalui gerakan estetik
dan gerak kreatif. Hasil belajar setiap individu dipengaruhi oleh belajar siswa. Hasil belajar fisika
dapat dikelompokkan ke dalam kompetensi yang berupa perilaku behavioral objectives dan kompetensi bukan perilaku non - behavioral objectives.
Kompetensi yang berupa perilaku terwujud dalam perilaku khusus yang harus
64
Sofyan, Op. Cit, h. 24
65
Ibid, h. 24
25
ditunjukkan oleh siswa bahwa telah terjadi proses belajar, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Sedangkan kompetensi non perilaku berupa
soft skills atau outcomes, misalnya siswa mampu bersikap dewasa dalam menghadapi masalah-masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.
66
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor internal, eksternal dan pendekatan belajar.
67
1. Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang
berasal dari siswa belajar. Faktor dari dalam internal meliputi dua aspek, fisiologi dan psikologis. Faktor fisiologi meliputi kondisi jasmaniah secara
umum dan kondisi panca indra. Faktor psikologis meliputi kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi dan kemampuan kognitif.
2. Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial yang dimaksud yaitu
manusia atau sesama manusia, baik manusia itu ada kehadirannya ataupun tidak langsung hadir. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar
siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu rumah, sekolah dan masyarakat. Lingkungan non sosial meliputi keadaan udara, waktu belajar, cuaca, lokasi
gedung sekolah dan alat-alat pembelajaran. 3.
Faktor pendekatan belajar approach to learning yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi, model dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
8. Fluida Statis