32
B. Kerangka Berpikir
Salah satu masalah dalam pembelajaran Fisika di sekolah yaitu rendahnya hasil belajar siswa. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
berasal dari lingkungan sekitar, baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial.
Pada dasarnya, sebagian siswa mengaku tertarik mempelajari Fisika namun sebagian yang lain beranggapan bahwa mata pelajaran Fisika merupakan mata
pelajaran yang sulit, hal ini dikarenakan bahan ajar yang digunakan oleh guru kurang memfasilitasi siswa dalam memahami pelajaran fisika.
Fisika sebagai mata pelajaran dalam rumpun IPA yang bersifat eksperimental, maksudnya yaitu mata pelajaran yang memungkinkan siswa untuk melakukan
eksperimen atau percobaan untuk membuktikan konsep atau materi yang sedang dipelajari. Melalui eksperimen, siswa mendapatkan pengalaman secara langsung di
dalam laboratorium sehingga siswa dapat lebih memahami konsep yang dipelajari. Melalui eksperimen, fisika bukan lagi ditempatkan sebagai ilmu hafalan yang berisi
bacaan, tetapi ilmu eksak yang mempelajari fenomena sehari-hari. Eksperimen tersebut akan berjalan dengan baik jika disertai LKS sebagai petunjuk dan pedoman
dalam melaksanakan percobaan atau eksperimen. Namun sayangnya, di sekolah- sekolah seringkali kegiatan laboratorium digantikan dengan tayangan
menggunakan powerpoint. Selain hal-hal yang tersebut di atas, hal lain yang turut berkontribusi dalam
pencapaian hasil belajar siswa yaitu penggunan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan
siswa di dalam kelas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Model ini dapat membantu guru dalam mengorganisir kelas mengingat kemampuan
siswa yang beragam dan jumlah siswa yang cukup banyak sehingga siswa dituntut untuk belajar secara berkelompok dan berbagi tanggung jawab di dalam kelompok
untuk menyelesaikan tugas bersama. Sehingga melalui model ini akan terjadi proses take and give antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang
33
berkemampuan rendah. Pembelajaran dengan model ini akan menjadi pembelajaran yang bermakna yaitu dapat memeratakan kemampuan siswa dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Perpaduan yang tepat antara bahan ajar dan model pembelajaran yang
digunakan oleh guru serta disesuaikan dengan konsep atau materi pelajaran yang berlangsung akan menghasilkan output yang baik pula. Oleh karena itu, LKS
berbasis Group Investigation diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Lebih jelasnya, kerangka berpikir dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar berikut.
34
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir
Diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
melalui pengembangan bahan ajar disertai dengan model pembelajaran
Penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS sebagai bahan ajar ceetak
Bahan ajar yang digunakan belum memenuhi kebutuhan
siswa Kemampuan siswa yang
beragam dalam jumlah banyak Kurangnya kegiatan praktikum
Hasil belajar siswa rendah
Penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Group
Investigation
LKS berbasis Group Investigation
Peningkatan hasil belajar siswa Solusinya yaitu
denganmenggunakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan
siswa dan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
35
C. Penelitian Relevan