Prosedur Penelitian Instrumen Penelitian

40 1 Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang menggunakan bahan ajar LKS berbasis Group Investigation. 2 Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang menggunakan LKS yang sudah ada di sekolah Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik “purposive sampling”, yaitu teknik pengambilan data yang dilakukan secara tidak acak pada kelas yang dijadikan sebagai subjek penelitian.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tahap pendahuluan Pada tahap pendahuluan ada studi kepustakaan mengenai Lembar Kerja Siswa, model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI, serta materi fluida statis. Studi kepustakaan tentang LKS dilakukan dari penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya baik penelitian dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, studi kepustakaan ini juga dilakukan degan mencari referensi dari beberapa buku. Pada tahap ini juga dilakukan observasi atau pengamatan terhadap masalah yang terjadi di sekolah. Pengamatan ini dilakukan di 11 SMA Negeri di Tangerang Selatan dengan menggunakan angket. 2. Tahap Persiapan Pada tahap ini, terdapat beberapa langkah yaitu: a Mengurus surat ijin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta b Menetepkan materi dan alokasi waktu c Menyiapkan RPP d Menyiapkan instrumen e Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah f Menentukan sampel penelitian 41 3. Tahap pelaksanaan a Uji coba instrument penelitian b Mengolah dan menganalisis data uji coba instrument c Memberi pre test kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen d Menyampaikan pembelajaran menggunakan bahan ajar berupa LKS berbasis GI e Memberi post test kepada kedua kelompok 4. Tahap Akhir a Analisis data hasil penelitian b Penarikan kesimpulan

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes objektif yang berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 20 soal. Untuk mengukur kualitas instrumen, maka diperlukan kalibrasi instrumen. Selain itu, untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses implementasi pembelajaran di dalam kelas digunakan pedoman observasi. Kalibrasi instrumen tes yang digunakan meliputi :

a. Uji Validitas

Menurut Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan dalam Arikunto, sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. 152 Uji validitas ini menggunakan korelasi product moment sebagai berikut: 153 � = � ∑ − ∑ ∑ √[� ∑ − ∑ ][� ∑ − ∑ ] 3-1 Keterangan: r xy = angka indeks korelasi r product moment N = banyaknya siswa ∑ = jumlah hasil kali antara skor X dan skor Y 152 Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2011, h.65 153 Ibid,. h. 72 42 ∑ = jumlah seluruh skor X ∑ =jumlah seluruh skor Y Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan di atas dengan r tabel pada taraf signifikasi 5, dengan ketetuan bahwa jika r xy sama atau lebih besar dari r tabel maka soal tersebut dinyatakan valid. Penentuan kategori koefisien korelasi nilai r dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut 154 : Tabel 3.2 Kategori Koefisien Korelasi Nilai r Koefisien Korelasi Kategori Validitas 0,80 r xy ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r xy ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r xy ≤ 0,60 Cukup 0,20 r xy ≤ 0,40 Rendah 0,00 r xy ≤ 0,20 Sangat Rendah Hasil analisis uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Hasil Analisis Validitas Instrumen Tes Statistik Butir Soal Jumlah Soal 45 Jumlah Siswa 38 Nomor Soal Valid 1, 4, 6, 7, 9, 13, 16, 17, 18, 19, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 32, 33, 36, 38, 40, 43, 44, 45 Jumlah Soal Valid 25 Persentase 55,5 Untuk lebih lengkapnya, hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 4 154 Ibid., h. 75. 43 b. Uji reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes berbentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu: 155 � = [ � �− ] [ − ∑ � � � � ] 3-2a � � 2 = ∑ � − ∑ � � � 3-2b Keterangan: r 11 = reliabilitas yang dicari n = banyaknya item yang valid ∑ � � 2 = jumlah skor varians tiap-tiap item � � 2 = varians total Interpretasi nilai r 11 mengacu pada pendapat Guilford yang disajikan dalam Tabel 3.4 berikut ini: 156 Tabel 3.4 Kategori Reliabilitas Rentang nilai r n Kategori r 11 ≤ 0,20 sangat rendah 0,20 r 11 0,40 rendah 0,40 r 11 0,70 Sedang 0,70 r 11 0,90 Tinggi 0,90 r 11 1,00 Sangat tinggi 155 Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012, h. 180 156 Ibid, h. 181 44 Hasil analisis reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Tes Statistik Jumlah Soal Jumlah Siswa Koefisien Reliabilitas Tes Kategori Reliabilitas Kesimpulan 45 38 0,79 Tinggi Dapat Digunakan Untuk lebih lengkapnya, hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 5

c. Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal

Uji tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal yang sesuai dengan kriteria perangkat soal yang diharuskan untuk mengukur tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut: 157 � = �� 3-3 Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, klasifikasi indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini: 158 157 Arikunto , Op.Cit.h. 208 158 Jihad, Op.Cit, h. 182 45 Tabel 3.6 Kategori Taraf Kesukaran Rentang nilai P Kategori 0,00 ≤ � 0,30 Sukar 0,30 ≤ � 0,70 Sedang 0,70 ≤ � 1,00 Mudah Hasil analisis taraf kesukaran instrumen tes ditunjukkan pada Tabel 3.7 dibawah ini. Tabel 3.7 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Instrumen Tes Kategori Soal Butir Soal No. Soal Jumlah Soal Persentase Sangat Sukar 6, 7, 19, 20, 30, 31, 37, 42 8 17,7 Sukar 12, 14, 18,21, 35, 41 6 13,3 Sedang 4, 9, 11, 13, 15, 16, 22, 23, 24, 27, 28, 29, 34, 38, 40, 44, 45 17 37,7 Mudah 1, 3, 5, 8, 17, 25, 26, 32, 33, 36, 39, 43 12 26,6 Sangat Mudah 2, 10 2 4,44 Jumlah 45 100 Untuk lebih lengkapnya, hasil tes taraf kesukaran dapat dilihat pada lampiran 6

d. Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda digunakan untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 159 159 Arikunto,Op.Cit. h. 213 46 D = B J − B J 3-4 Keterangan: D = daya pembeda setiap soal J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompk bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Dengan klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah seperti yang terlihat pada Tabel 3.8 berikut ini: 160 Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai Daya Pembeda D Klasifikasi Bernilai negatif Sangat buruk 0,00 – 0,20 Buruk 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik Sekali Hasil analisis daya pembeda instrumen tes ditunjukkan pada Tabel 3.9 sebagai berikut: Tabel 3.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Instrumen Tes Kategori Soal Butir Soal No. Soal Jumlah Soal Persentase Sangat Buruk 14, 20, 30, 31, 34, 35, 42 7 15,5 Buruk 2, 5, 10, 12, 15, 21, 24, 37, 41, 43 10 22,2 Cukup 3, 6, 7, 8, 17, 19, 23, 25, 26, 32, 33, 36, 39, 45 14 31,1 Baik 1, 11, 13, 16, 18, 22, 27, 28, 40, 44 10 22,2 160 Suharsimi Arikunto , Op.Cit,h. 218 47 Baik sekali 4, 9, 29, 38 4 2,8 Jumlah 45 100 Untuk lebih lengkapnya, hasil klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 7 KISI-KISI PENULISAN INSTRUMEN TES Kompetensi Dasar : 3.7 Menerapkan hukum-hukum pada fluida statis dalam kehidupan sehari-hari Tabel 3.10 kisi-kisi Penulisan Instrumen Tes Indikator RPP Indikator soal Aspek Kognitif Jumlah Soal C 1 C 2 C 3 C 4 Siswa menentukan besaran tekanan Menyebutkan satuan tekanan dalam SI 1,2 2 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan zat cair 3,4 2 Membandingkan tekanan hidrostatis pada kedalaman dan luas penampang yang berbeda 5,6 ,7 3 Siswa memformulasikan hukum dasar fluida statis Menentukan tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu 8,9 ,10 3 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tekanan mutlak 11 12 2 Menganalisis zat cair yang berbeda massa jenis di dalam pipa U 13, 14 2 Siswa memformulasikan Hukum Pascal dan aplikasinya dalam kehidupan sehari- hari Menghitung perbandingan antara tekanan dengan diameter atau luas penampang berbeda 15,16 ,17 ,18 4 Menganalilsis persoalan yang berkaitan dengan tekanan hidrostatis dan hukum Pascal 19, 20 2 Mengaitkan hukum Hooke dengan tekanan pada zat cair 21,22 2 Siswa memformulasikan Hukum Archimedes dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari Menentukan massa jenis suatu zat 23, 24 2 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan gaya ke atas oleh zat cair 25, 26, 27, 28 4 Menganalisis masalah yang berkaitan dengan keadaan benda di dalam zat cair 29, 30 2 Menganalisis masalah Hukum Archimedes untuk benda pada beberapa keadaan 31,32 2 Siswa menerapkan tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas. Mencontohkan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari- hari 33, 34 2 Memahami gejala meniscus dan gejala kapilaritas 35,36 ,37 3 Menyebutkan contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari- hari 38, 39 2 Menghitung tegangan permukaan zat cair 40, 41 2 Menghitung koefisien viskositas suatu zat cair 42,43 2 Menghitung kenaikan fluida pada pipa kapiler 44, 45 2 Jumlah 4 10 20 11 45 Keterangan: Soal Valid 50

H. Teknik analisis data