BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ayam Pedaging
Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang baik, karena mengandung asam amino esensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah
yang baik. Ayam memiliki serat-serat daging yang pendek dan lunak sehingga mudah untuk dicerna. Daging ayam menghasilkan jumlah kalori yang rendah
apabila dibandingkan dengan nilai kalori dari daging sapi. Oleh karena itu daging ayam dapat dipakai sebagai bahan makanan yang baik untuk mengawasi
pertambahan berat badan, penyembuhan dari orang sakit dan untuk orang tua yang tidak aktif bekerja lagi. Hidangan daging ayam digunakan sebagai sumber protein
dalam diet, yang dimaksud untuk mengurangi jumlah kalori yang diterima dalam tubuh.
Ayam termasuk keluarga ungas. Pada prinsipnya hampir semua ayam dapat digunakan sebagai sumber daging. Karena pertimbangan effisiensi dan
ekonomi, hanya jenis ayam tertentu saja yang dikembangkan secara intensif. Jenis ayam yang potensial sebagai sumber daging dikenal sebagai ayam pedaging.
Berdasarkan aspek pemuliaannya terdapat tiga jenis klasifikasi ayam penghasil daging, yaitu ayam kampung, ayam ras dan cult. Sugiono dan Tien
Muchtadi, 1992 : a.
Ayam kampung Ayam kampung atau ayam lokal adalah jenis ayam yang tidak atau belum
mengalami usaha pemuliaan. Dikenal juga dengan sebutan ayam buras bukan
ras. Berat badan rata-rata ayam berumur dua tahun 2,5 kg bagi ayam betina dan 3-3,25 kg bagi ayam jantan.
Penamaan ayam kampung dengan sebutan ayam lokal didasarkan pada kenyataan bahwa jenis-jenis ayam kampung sering diidentifikasi dengan nama
daerah atau tempat asal ayam tersebut terdapat. Contoh ayam kampung yang telah banyak dikenal: ayam Sumatera, ayam kedu, ayam nunukan, dan ayam
pelung. Namun yang dikenal sebagai ayam penghasil daging adalah ayam Sumatera dan ayam kedu.
Ciri-ciri fisik ayam kedu tipe pedaging adalah bentuk kepala panjang dan rata, panjang leher sedang, bulunya tebal dan banyak. Bentuk punggung rata atau
miring sedikit ke ekor. Dada lebar dengan kedua sayap tertutup kuat, perutnya lebar, besar dan dalam. Kaki pendek, kulit halus dengan tapak kaki berdaging
tebal. Jengger biasanya sebuah, bergerigi 6-7 pada betina dan 5-7 pada ayam jantannya.
b. Ayam Cull
Ayam cull adalah ayam yang sebenarnya bukan tipe pedaging, tetapi dijadikan sebagai ayam penghasil daging dengan alasan tertentu. Umumnya ayam
”Cull” berasal dari ayam petelur dilakukan karena ayam yang bersangkutan terdapat cacat atau tidak berfungsi normal, misalnya produktivitas turun. Mutu
daging ayam cull umumnya lebih rendah dari ayam ras karena sudah tua dan ukurannya tidak seragam serta jumlahnya sedikit.
c. Ayam ras Broiler
Ayam ras adalah jenis ayam yang sudah mengalami upaya pemuliaan, sehingga merupakan ayam pedaging yang unggul, mempunyai bentuk, ukuran dan
warna yang seragam. Ayam pedaging di Amerika dipanen pada umur 8-12 minggu dengan berat 1,59-2,05 kgekor. Di Indonesia ayam dipanen pada umur
yang lebih muda yaitu enam minggu dengan berat sekitar 1,33 kg per ekor. Pemanenan ayam pedaging pada saat beratnya masih rendah disebabkan oleh
kesediaan konsumen yang cenderung membeli ayam utuh yang tidak terlalu besar. Selain itu dagingnya cukup lunak, lemak belum banyak, dan tulang tidak begitu
keras.
2.2 Penelitian Terdahulu