Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

warna yang seragam. Ayam pedaging di Amerika dipanen pada umur 8-12 minggu dengan berat 1,59-2,05 kgekor. Di Indonesia ayam dipanen pada umur yang lebih muda yaitu enam minggu dengan berat sekitar 1,33 kg per ekor. Pemanenan ayam pedaging pada saat beratnya masih rendah disebabkan oleh kesediaan konsumen yang cenderung membeli ayam utuh yang tidak terlalu besar. Selain itu dagingnya cukup lunak, lemak belum banyak, dan tulang tidak begitu keras.

2.2 Penelitian Terdahulu

Peramalan tentang daging ayam telah dilakukan oleh Azmi 2004 mengenai peramalan permintaan daging ayam di PT Sierad Produce Tbk. Azmi melakukan pemilihan model peramalan kuantitatif yang paling tepat dengan menggunakan metode time series dan kausal. Pola data yang digunakan adalah data time series mingguan permintaan dan harga daging ayam yang dimiliki PT Sierad Produce Tbk, mulai minggu pertama bulan Januari 2001 hingga minggu ke empat bulan Mei 2003. Hasil dari penelitian ini adalah metode yang terbaik untuk melakukan peramalan terhadap permintaan daging ayam pada PT. Sierad Produce Tbk, adalah metode ARIMA 1,1,2. Puji 2008 melakukan penelitian dengan judul Peramalan Penjualan Ayam Broiler di Perdana Putra Chicken. Peramalan ini dilakukan untuk menentukan model peramalan penjualan ayam broiler yang sesuai untuk perusahaan PPC dan mendapatkan peramalan untuk dua belas periode tahun 2008. Pola data yang digunakan adalah pola data bulanan, dimulai dari bulan maret tahun 2004 sampai dengan bulan november 2007. Model peramalan yang layak untuk digunakan dalam peramalan penjualan ayam broiler yang sesuai untuk perusahaan PPC adalah ARIMA 1,1,1. Analisis perilaku dan peramalan harga ayam pada enam kota besar di kota besar di Jawa dan Bali dengan studi kasus pengendalian harga ayam pada Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian Republik Indonesia telah dilakukan oleh Arianto 2007. Penelitian tersebut bertujuan utuk menganalisis perilaku harga ayam di enam kota besar Jawa-Bali dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu untuk mendapatkan metode peramaln time series yang paling akurat, serta meramalkan harga ayam beberapa periode kedepan dengan menggunakan metode tersebut. Data yang digunakan Arianto dalam penelitiannya adalah data sekunder yang harga bulanan ayam selama kurun waktu 58 bulan Januari2002-Oktober 2006 pada enam kota besar di Jawa-Bali. Dari penelitiannya Arianto mendapatkan model yang terbaik digunakan untuk meramalkan harga ayam di kota besar Jawa-Bali adalah model time series, SARIMA 0,1,02,1,1 12 untuk kota DKI Jakarta, SARIMA 0,1,02,1,0 12 untuk kota Bandung, SARIMA 0,1,12,1,1 12 untuk kota Semarang, SARIMA 1,1,02,1,1 12 untuk kota Yogyakarta, SARIMA 1,0,02,1,0 12 untuk kota Surabaya dan 0,0,20,1,1 12 untuk kota Denpasar. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan harga untuk masing- masing kota besar Jawa-Bali berbeda satu dan yang lain. Kota DKI Jakarta harga ayam dipengaruhi oleh harga pada periode sebelumnya dan wabah flu burung. Harga ayam di Bandung, Semarang, dan Surabaya dipengaruhi oleh harga ayam periode sebelumnya, serta dipengaruhi oleh volume produksi pada Kota Bandung, tingkat konsumsi pada Kota Semarang dan wabah flu burung pada Kota Surabaya. Harga ayam di Kota Yogyakarta dan Denpasar dipengaruhi oleh tingkat konsumsi daging ayam, tetapi di Yogyakarta harga ayam juga dipengaruhi oleh wabah flu burung. Tabel 3 Penelitian Terdahulu No NamaTahunJudul Penelitian Hasil 1 Azmi2004 Peramalan Permintaan Daging Ayam di PT Sierad Produc TBK Melaukan pemilihan model peramaln kuantitatif dengan metode time series. Menggunakan data mingguaan dari minggu pertama Januari 2001 sampai minggu keempat Mei 2003. Metode ARIMA 1,1,2 2 Leni Puji Rahayu2008 Peramaln Penjualan Ayam Broiler di Perdana Putra Chicken Menentukan model peramaln penjualan ayam broiler yang sesuai untuk perusahaan PPC dan mendapatkan peramaln untuk dua belas periode kedepan. Menggunakan data bulanan dari Maret 2004 sampai November 2007. Metode ARIMA 1,1,1 3 Ipur Dian Arianto2007 Analisis Perilaku dan Peramalan Harga Ayam Pada Enam Kota Besar di Jawa-Bali Menganalisi perilaku harga ayam dienam kota besar Jawa- Bali dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Mendapatkan metode peramalan time series yang paling akurat, serta meramalkan ayam beberapa periode kedepan. Menggunakan data bulanan dari Januari 2002 sampai Oktober 2006. DKI Jakarta SARIMA 0,1,02,1,1 12 , Bandung SARIMA 0,1,02,1,0 12 , Semarang SARIMA 0,1,12,1,1 12 , Yogyakarta SARIMA 1,1,02,1,1 12 , Surabaya SARIMA 1,0,02,1,0 12 dan Denpasar SARIMA 0,0,20,1,1 12 Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada alat analisis, menggunakan metode kuantitatif yaitu metode time series sedangkan komoditi yang diramalkan yaitu komoditi ayam broiler. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah data harga sekunder dan periode data yang digunakan. Peramalan ini menggunakan data dua mingguan ayam broiler dari minggu kedua bulan Januari 2005 sampai minggu ke empat bulan November 2008. Data yang dijadikan data sekunder didapat dari lima kota di Sumatera Barat yang sudah memiliki pencatatan yang baik pada Dinas Peternakan dan diasumsikan dapat mewakili harga ayam broiler di Sumatera Barat. Dari penilitian-penelitian terdahulu Tabel , terlihat bahwa metode terbaik meramalkan harga ayam broiler adalah metode Box Jenkins. Hal tersebut memberikan gambaran sementara yang akan dibuktikan selanjutnya bahwa metode terbaik untuk meramalkan harga ayam di Sumatera Barat adalah metode Box Jenkins. Pola data harga ayam broiler di Sumatera Barat dianggap memiliki kesamaan dengan pola data di daerah Jawa Bali yaitu pola data tren dengan musiman yang berulang setiap dua belas bulan.

BAB III KERANGKA PENELITIAN