pada pekan kedua bulan Mei 2009 yaitu sebesar Rp. 11.214,5ekor dan meningkat sangat cepat dengan tingkat harga tertinggi yaitu sebesar Rp. 15.260,5ekor pada
pekan kedua Juni 2009. Diperkirakan pada bulan Juli 2009 sampai November 2009 harga ayam
broiler di kota Payakumbuh cenderung mengalami penurunan dan mencapai tingkat terendah pada pekan keempat November 2009 yaitu sebesar Rp.
10.077,0ekor yang merupakan tingkat harga terendah yang diperkirakan oleh hasil peramalan ini.
Kenaikan dan penurunan harga diakibatkan oleh mekanisme pembentukan harga yang terjadi di pasar. Berdasarkan hasil peramalan diharapkan adanya peran
serta dari pihak terkait, agar ketidakstabilan harga dapat dihindari dan tidak merugikan pihak konsumen maupun produsen.
6.1.3 Peramalan Harga Ayam Broiler di Kotamadya Bukittinggi
a. Plot Data
Dari plot data yang dilakukan terlihat bahwa selama tahun 2005-2008, harga ayam broiler di Kota Bukittinggi berfluktuasi dengan selisih harga tertinggi
dan terendah sebesar Rp 13.000,00. Harga terendah sebesar Rp 7000,00ekor terjadi pada bulan April 2006, sedangkan harga tertinggi sebesar Rp 20.00,00ekor
terjadi pada bulan Desember tahun 2007. Harga ayam broiler tertinggi di Kota Bukittinggi pada masing-masing
tahun terjadi pada bulan Desember 2005, Juli 2006, September 2007 dan Mei Juni 2008. Pada bulan Desember 2005 harga ayam broiler di Kota Bukittinggi adalah
sebesar Rp 16.500,00ekor, sedangkan pada bulan Juli 2006 harga ayam broiler di Kota Bukittinggi adalah sebesar Rp 15.000,00ekor. Harga ayam broiler di Kota
Bukittinggi pada bulan September 2007 dan bulan Mei Juni 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 20.000,00ekor dan Rp 17.000,00ekor.
Harga ayam broiler terendah di Kota Bukittinggi setiap tahunnya terjadi pada bulan April 2005, Maret 2006, bulan Februari 2007 dan bulan Januari
Februari 2008. Pada bulan April 2005 harga ayam broiler di Kota Bukittinggi sebesar Rp 7.000,00ekor. Pada bulan Maret 2006, bulan Februari 2007, dan
Januari 2008 masing-masing harga ayam broiler di Kota Bukittinggi adalah Rp 9.500,00ekor, Rp 9.500,00ekor dan Rp 12.500,00ekor.
Berdasarkan plot data time series harga ayam broiler di Kota Bukittinggi, memperlihatkan bahwa data tersebut memiliki kecenderungan naik Lampiran 2.
Berdasarkan plot autokorelasi data diduga memiliki unsur musiman, tetapi tidak terlihat jelas karena time lag yang berulang dalam satu tahun tidak mempunyai
jarak yang sama. Beberapa model akan disajikan sebagai bahan perbandingan dan untuk menentukan model peramalan kuantitatif yang terbaik.
b. Pemilihan Model Peramalan
Tahap berikutnya yang dilakukan setelah identifikasi pola data adalah penerapan model peramalan time series yang sesuai dengan pola data yang
dianalisis. Model terbaik yang akan digunakan untuk meramalkan harga ayam broiler di Kota Bukittinggi ditentukan dengan melihat nilai MAD terkecil. Tabel 9
menyajikan nilai MAD hasil penerapan beberapa model time series yang dianggap sesuai dengan pola data harga ayam broiler di Kota Bukittinggi.
Berdasarkan hasil peramalan beberapa model peramalan time series pada Tabel 9, nilai MAD terkecil diperoleh melalui model Decomposition Additive.
Hasil pengolahan data harga ayam broiler di Kota Bukittinggi menghasilkan nilai
MAD terkecil sebesar 1262. Pengulangan kenaikan harga akan terjadi setiap dua belas bulan atau lag ke 24.
Tabel 9 Nilai MAD Metode Peramalan Time Series Pada Harga Ayam Broiler di Kota Bukittinggi
No Model
Lag MAD
1 Model Trend Linear
- 1674
2 Model Decomposition Multiplicative
24 1271
3 Model
Decomposition Additive 24
1262
4 Model Moving Average
24 1509
5 Model Center Moving Average
24 1543
6 Model Single Exponential Smoothing
- 1691
7 Model Double Exponential Smoothing
- 1749
8 Model Winter Multiplikatif
24 1486
9 Model Winter Additive
24 1498
10 Model SARIMA 0,1,1 0,1,1
12
12 1636
Dari model yang terpilih terbukti bahwa pola data harga ayam broiler di Kota Bukittinggi memiliki pola data trend yang mengandung musiman
. Menururt
Makridakis 1999 model dekomposisi aditif cocok digunakan untuk peramalan data historis dengan pola trend linier dan memiliki variasi musiman yang konstan
sepanjang garis trend. c.
Peramalan Harga dengan Model Peramalan Terbaik Berdasarkan penerapan model time series yang disesuaikan dengan pola
data harga ayam di Kota Bukittinggi, model yang menghasilkan nilai MAD terkecil adalah model dekomposisi aditif. Model ini selanjutnya digunakan
sebagai model terbaik untuk meramalkan harga ayam di Kota Bukittinggi. Hasil peramalan harga ayam ditampilkan pada Gambar 6.
Dilihat dari kecenderungan hasil peramalan harga ayam broiler di Kota Bukittinggi untuk 24 periode yang akan datang menunjukkan bahwa harga ayam
broiler akan berfluktuatif. Minggu kedua bulan Desember 2008 diperkirakan
Index
fo re
ca st
s
24 22
20 18
16 14
12 10
8 6
4 2
19000 18000
17000 16000
15000 14000
13000
Time Series Plot of forecasts
sebagai tingkat harga tertinggi selama 24 periode ke depan yaitu sebesar Rp. 18.962,9ekor dan cenderung menurun sampai pekan keempat Januari 2009
dengan tingkat harga Rp. 13.421,2ekor dimana tingkat harga ini adalah yang terendah selama 24 periode ke depan.
Gambar 6 Ramalan Harga Ayam Broiler di Kota Bukittinggi
Pada bulan Januari 2009 sampai April 2009 tingkat harga ayam broiler di Kota Bukittingi diperkirakan stabil dikisaran Rp. 13.800ekor. Sedang pada bulan
Mei sampai November 2009 tingkat harga ayam broiler di Kota Bukittingi diperkirakan stabil dikisaran Rp. 16.500ekor
Kenaikan dan penurunan harga diakibatkan oleh mekanisme pembentukan harga yang terjadi di pasar. Berdasarkan hasil peramalan diharapkan adanya peran
serta dari pihak terkait, agar ketidakstabilan harga dapat dihindari dan tidak merugikan pihak konsumen maupun produsen.
6.1.4 Peramalan Harga Ayam Broiler di Kota Solok