Lokasi Dan Waktu Analisis Pembentukan Citra Perusahaan Listrik Negara Melalui Implementasi Community Relations (Studi Kasus Program Pembangkit Listrik Tenaga Mikhrohidro (PLTMH) Dusun Lebak Picung, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Prov

Program community relations Desa Mandiri Energi oleh PLN di Lebak Picung adalah pengembangan PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro untuk memenuhi pasokan listrik bagi warga dengan memanfaatkan potensi yang ada yaitu aliran sungai Ciambulawung. Kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, pengambilan data lapangan, pengolahan data dan analisis data, penulisan draft skripsi, sidang skripsi, dan perbaikan laporan penelitian. Lama pelaksanaan penelitian ini bisa dilihat secara lebih rinci melalui Tabel 2. Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011-2012. Kegiatan Juni Juli Agus Tus Septem ber Okto ber Novem ber Desem Ber Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penyusunan proposal skripsi Kolokium Perbaikan proposal Pengambilan data lapang Pengolahan data dan analisis data Penulisan draft skripsi Sidang skripsi Perbaikan skripsi

3.3. Teknik Pengump

Data yang diguna sekunder. Data primer dilakukan dengan men Responden didefinisikan kegiatan yang dilaksana seluruh rumah tangga d unit analisis rumah ta keluarga atau anggota k untuk mendapat secara mendapat aliran listrik keterangan tentang diri s dilakukan secara purpo Relations PLN, PPLH I dan warga yang dihorma Gambar 4. Meto Data sekunder dip data bentuk kegiatan literatur yang berkaitan pulan Data nakan dalam penelitian ini adalah data primer r diperoleh dari wawancara dan pengamatan. W enggunakan kuesioner pada responden dan an sebagai pihak yang memberi keterangan tentan nakannya. Penelitian dilakukan dengan cara se di Lebak Picung yaitu 52 kepala keluarga KK tangga. Responden dalam penelitian ini adal keluarga yang bisa mewakili keluarga. Sensus a keseluruhan citra PLN pada seluruh rumah ta k PLTMH. Informan merupakan pihak yang me i sendiri, pihak lain dan lingkungannya. Pemilihan posive , informan kunci yang dipilih adalah div IPB sebagai pelaksana program PLTMH di Leb mati di Lebak Picung. etodologi Penelitian dan Teknik Pengumpulan Dat iperoleh dari dokumen-dokumen yang terkait de community relations PLN yang didapatkan an dengan tujuan penelitian seperti buku, artike mer dan data Wawancara n informan. tang diri dan sensus pada KK, dengan alah kepala us dilakukan tangga yang memberikan an informan divisi Public ebak Picung ata. dengan data- n dari studi ikel, skripsi, tesis, dan karya ilmiah, serta data terkait pelaksanaan community relations PT PLN di Lebak Picung yang telah terpublikasi.

3.4. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Instrumen pengukuran yang digunakan dalam kuisioner penelitian ini adalah data ordinal dengan menggunakan skala Likert. Nazir 2005 mengungkapkan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jumlah alternatif respon yang ada dalam skala Likert ada 5 jenis yaitu sangat setuju, setuju, ragu- ragu, tidak setuju, dan sangat setuju. Untuk mengurangi kecenderungan responden menjawab pilihan ragu-ragu, maka pada penelitian ini pilihan jawaban ragu-ragu sengaja tidak diberikan sebagai alternatif jawaban bagi responden. Pengukuran pelaksanaan community relations, pembentukan citra perusahaan, serta penilaian sasaran program community relations terhadap perusahaan dilakukan dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada warga penerima program community relations. Sistem penilaian skala Likert yang digunakan dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban, yaitu: • Sangat setuju = 4 • Setuju = 3 • Tidak setuju = 2 • Sangat tidak setuju = 1 Data kuantitatif yang didapatkan dari kuesioner sebelumnya telah dilakukan pengkodean data. Sistem skoring dibuat konsisten, jadi semakin tinggi skor maka akan semakin tinggi kategorinya. Data kemudian dikategorikan dengan menggunakan teknik scoring normatif yang dikategorikan berdasarkan interval kelas Sarwono, 2006: