tesis, dan karya ilmiah, serta data terkait pelaksanaan community relations PT PLN di Lebak Picung yang telah terpublikasi.
3.4. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Instrumen pengukuran yang digunakan dalam kuisioner penelitian ini adalah data ordinal dengan menggunakan skala Likert. Nazir 2005 mengungkapkan
bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jumlah alternatif
respon yang ada dalam skala Likert ada 5 jenis yaitu sangat setuju, setuju, ragu- ragu, tidak setuju, dan sangat setuju. Untuk mengurangi kecenderungan responden
menjawab pilihan ragu-ragu, maka pada penelitian ini pilihan jawaban ragu-ragu sengaja tidak diberikan sebagai alternatif jawaban bagi responden.
Pengukuran pelaksanaan community relations, pembentukan citra perusahaan, serta penilaian sasaran program community relations terhadap
perusahaan dilakukan dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada warga penerima program community relations. Sistem penilaian skala Likert yang
digunakan dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban, yaitu: • Sangat setuju
= 4 • Setuju
= 3 • Tidak setuju
= 2 • Sangat tidak setuju
= 1 Data kuantitatif yang didapatkan dari kuesioner sebelumnya telah dilakukan
pengkodean data. Sistem skoring dibuat konsisten, jadi semakin tinggi skor maka akan semakin tinggi kategorinya. Data kemudian dikategorikan dengan
menggunakan teknik scoring normatif yang dikategorikan berdasarkan interval kelas Sarwono, 2006:
= −
∑ Keterangan:
N = batas selang
Max = nilai maksimum yang diperoleh dari jumlah skor
Min = nilai minimum yang diperoleh dari skor
∑k = jumlah kategori
Pengelompokkan kategori sebagai berikut: Rendah atau kurang
: x skor min + interval kelas Sedang
: skor min + interval kelas ≤ x’ ≤ skor min + 2 interval kelas
Tinggi atau baik : x’’ skor minimum + 2 interval kelas
Data tersebut kemudian dihitung untuk melihat presentase jawaban responden yang dibuat dalam bentuk Tabel frekuensi.
Pengolahan data dilakukan dengan software komputer Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for Windows, kemudian dilakukan analisis korelasi secara statistik
dengan menggunakan uji statistik Spearman Rank Order Correlation untuk mengetahui hubungan antar variabel, yaitu hubungan pelaksanaan program
dengan proses pembentukan citra, keterlibatan responden dalam program dengan tingkat penangkapan informasi dan tingkat perhatian, manfaat program dengan
tingkat penerimaan, serta proses pembentukan citra perusahaan dengan citra perusahaan yang terbentuk.
Analisis korelasi bivariate digunakan untuk mencari derajat keeratan hubungan antarvariabel, semakin tinggi nilai korelasi, semakin tinggi nilai
keeratan hubungan kedua variabel. Nilai korelasi memiliki rentang antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan.
Tanda positif menunjukkan arah hubungan searah, yaitu jika satu variabel naik, variabel yang lain naik. Tanda negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan,
jika satu variabel naik maka variabel yang lainnya turun. Trihendradi, 2010
Hubungan antar variabel berdasarkan Spearman Rank Order Corelations dilakukan dengan rumus sebagai berikut Sarwono, 2006:
ℎ0 =
6∑ ∑k
Keterangan: Rh0xy = koefisien korelasi
D = difference perbedaan antar rank
N = jumlah responden
Berdasarkan Korelasi Rank Spearman, hubungan antar variabel yang diteliti dilihat dari signifikansiprobabilitasα. Signifikansi yang digunakan pada
penelitian ini adalah sebesar α 0,1 maka artinya hasil penelitian mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan 90 persen dan tingkat kesalahan
10 persen. Dasar pengambilan keputusan melalui: a. Jika angka signifikansi hasil penelitian 0,1 maka H0 ditolak. Jadi
hubungan kedua variabel signifikan, dan; b. Jika angka signifikansi hasil penelitian 0,1 maka H0 diterima. Jadi
hubungan antar variabel tidak signifikan. Patokan untuk hasil perhitungan korelasi r menurut Sarwono 2006 dibagi
dengan nilai sebagai berikut: • 0,20
: hubungan dapat dianggap tidak ada • 0,20 – 0,40
: hubungan ada tetapi rendah • 0,40 – 0,70
: hubungan cukup • 0,70 – 0,90
: hubungan tinggi • 0,90 – 1,00
: hubungan sangat tinggi Analisis data kualitatif dilakukan juga sebagai pendukung melalui
wawancara dengan informan serta pembicaraan dengan responden yang dilakukan melalui wawancara dengan pertanyaan terbuka. Data ini digunakan untuk
mempertajam hasil penelitian.
BAB IV
PROFIL PLTMH LEBAK PICUNG
4.1. Perusahaan Listrik Negara PLN