a. Personality
Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung jawab
sosial. Unsur dalam citra ini akan memberikan gambaran umum perusahaan secara keseluruhan, seperti perusahaan yang terpercaya, atau perusahaan yang
bertanggungjawab sosial. b.
Reputation Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan
pengalaman sendiri maupun pihak lain. Studi pustaka ini lebih menekankan keyakinan publik terhadap manfaat positif dari kegiatan community relations
yang dilakukan perusahaan. c.
Value Nilai-nilai dan filosofi yang dimiliki suatu perusahaan, termasuk didalamnya
kebijakan internal dan interaksi eksternal dengan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan.
d. Corporate Identity
Komponen-komponen yang memudahkan pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan.
Ambadar, dkk 2007 mengungkapkan bahwa dalam persepsi publik, citra perusahaan terbentuk dari asosiasi antara perusahaan sebgaai subyek dan atribut-
atributnya citra baik atau buruk, berkualitas atau tidak berkualitas, peduli lingkungan, bertanggungjawab dan lain-lain. Akumulasi dari citra perusahaan
menurut Ambadar 2007 mengutip dari pernyataan Dr. AB Susanto akan membentuk reputasi perusahaan yang bermakna bagi perusahaan. Reputasi
perusahaan adalah suatu akumulasi penilaian dari keberadaan baik masa lalu ataupun hasil-hasil yang dicapai di masa kini secara multidimesi di hadapan
stakeholder.
2.1.3.3. Pembentukan Citra Perusahaan Melalui Community Relations
Berkaitan dengan proses pembentukan citra perusahaan menurut Hawkins 2000, maka kegiatan community relations bisa dilakukan oleh PR perusahaan
sebagai salah satu upaya agar sasaran program dapat menangkap informasi yang ingin disampaikan perusahaan melalui program-program kegiatan community
relations. PR perlu memaksimalkan proses terbentuknya citra mulai dari tahap
penangkapan informasi exposure, perhatian attention, dan tahap pemahaman comprehensive.
Community Relations
Gambar 2. Proses Terbentuknya Citra Perusahaan Melalui Community Relations. Hal pertama untuk membentuk citra perusahaan dimulai dengan
memberikan pengetahuan exposure tentang perusahaan yang dikemas dalam pesan yang disampaikan melalui kegiatan-kegiatan community relations, serta
memberikan rangsangan pada khalayak tentang adanya beragam program yang dilakukan oleh perusahaan. Tahap berikutnya menekankan perlunya rangsangan
lebih lanjut agar stimulus yang diberikan melalui kegiatan community relations bisa menjadi perhatian bagi khalayak sasaran sehingga mereka tertarik
mengetahui tentang kegiatan-kegiatan community relations. Pada tahap ini, obyek memperhatikan upaya yang dilakukan perusahaan. Pemahaman comprehensive
terjadi ketika khalayak sasaran memahami implementasi program community relations
yang dilakukan oleh perusahaan. Penilaian terhadap community relations
akan mengarah pada pembentukan persepsi terhadap kegiatan yang dilakukan perusahaan yang bersangkutan. Citra perusahaan tersebut di mata
khalayak bisa dilihat dari personality, reputation, value ethic, serta corporate identity
perusahaan di mata penerima program community relations.
Exposure Attention
comprehensive IMAGE
• Personality • Reputation
• Value ethics • Corporate
Identity
behavior
2.2. Kerangka Pemikiran
Adanya tuntutan untuk memiliki relasi yang baik dengan komunitas, menuntut tiap perusahaan untuk memiliki strategi yang tepat. Berkaitan dengan
hal ini, public relations suatu perusahaan yang bertugas menjalankan fungsi komunikasi dengan pihak eksternal maupun internal perusahaan, berperan sebagai
perwakilan perusahaan. PR bertugas untuk menyampaikan pesan-pesan berkaitan dengan tujuan perusahaan kepada publik eksternal. Hal ini tidak hanya berkaitan
dengan iklan maupun publikasi melalui media saja yang perlu diperhatikan namun juga melalui kegiatan pemberdayaan pada komunitas melalui kegiatan community
relations, agar perusahaan dapat menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan
perusahaan. Komunikasi yang terjalin dengan komunitas, diharapkan mampu membentuk citra positif perusahaan untuk terciptanya hubungan yang kokoh
antara komunitas dengan perusahaan. Community relations bisa menjadi strategi komunikasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik perusahaan
maupun komunitas, jika pelaksanaannya berjalan sesuai. Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan harus memperhatikan aktivitas community relations dalam
mengembangkan dan mengelola citra perusahaan. PLN sebagai salah satu perusahaan yang menjalankan community relations
harus memperhatikan faktor-faktor terkait pelaksanaan community relations melalui program PLTMH yang dilakukan di Lebak Picung. Pelaksanaan
community relations harus memperhatikan keterlibatan masyarakat penerima
program dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan PLTMH. Penilaian dilakukan untuk melihat kesesuaian hipotesis bahwa warga yang terlibat aktif
dalam program akan memiliki citra yang lebih positif dibandingkan warga yang memiliki keterlibatan rendah. Adanya strategi community relations yang
melibatkan peran penerima program akan mempengaruhi tingkat penangkapan informasi exposure mereka terhadap program maupun perusahaan. Penangkapan
informasi oleh penerima program adalah sejauh mana penerima program menyadari adanya kegiatan community relations melalui program PLTMH.
Keterlibatan dalam program juga mempengaruhi tingkat perhatian sasaran program. Penilaian sasaran program terhadap manfaat program juga menjadi hal
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan community relations. Adanya manfaat