3.4.11 Uji serat pangan Sulaeman et al. 1993
Sampel basah dihomogenisasi. Semua sampel digiling menggunakan gilingan laboratorium dengan saringan 0,3 mm. Sementara itu ekstraksi lemak
dilakukan dengan menggunakan petroleum eter pada pada suhu kamar selama 15 menit dan ditambahkan 40 ml petroleum eter per gram sampel.
Sebanyak 1 gram sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 25 ml 0,1 M buffer fosfat pH 6 lalu diaduk. Enzim termamyl
sebanyak 0,1 ml ditambahkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditutup dengan alumunium foil dan diinkubasikan dalam penangas air pada suhu 100
C selama 15 menit. Setelah itu dibiarkan dingin, kemudian ditambahkan akuades 20 ml dan
pH diatur menjadi 1,5 menggunakan HCl. Sebanyak 100 mg pepsin ditambahkan ke dalam erlenmeyer lalu ditutup dan diinkubasikan dalam penangas air
bergoyang pada suhu 40 C selama 60 menit. Kemudian ditambahkan 20 ml
akuades dan pH diatur lagi menjadi 6,8 menggunakan NaOH. Sebanyak 100 gram pankreatin ditambahkan, kemudian erlenmeyer ditutup dan diinkubasikan dalam
penangas air bergoyang pada suhu 40 C selama 60 menit, pH diatur menjadi 4,5
menggunakan HCl. Larutan disaring menggunakan Crucibe porosity 2 yang telah diketahui beratnya dan mengandung 0,5 celite kering, kemudian dicuci
dengan akuades. a.
Residu serat yang tidak larut Endapan yang tertinggal pada kertas saring dicuci dengan etanol 95
sebanyak 2x10 ml dan 2 x 10 ml aseton. Kemudian kertas saring dikeringkan pada suhu 105
C sampai mencapai berat konstan semalam. Setelah itu didinginkan dalam desikator D1. Endapan pada kertas saring diabukan pada
suhu 550 C selama 5 jam, kemudian didinginkan dan ditimbang I1.
b. Filtrat serat yang larut
Volume filtrat sebanyak 100 ml kemudian ditambahkan 400 ml etanol 95 hangat 60
C dan dibiarkan mengendap selama satu jam. Setelah itu larutan disaring menggunakan Crucible porosity 2 yang telah diketahui
beratnya dan mengandung 0,5 gram celite. Sisa larutan dicuci dengan 2x10 ml etanol 78, 2x10 ml etanol 95 dan 2x10 ml aseton. Endapan
dikeringkan pada suhu 105 C selama semalam, kemudian didinginkan dalam
desikator dan ditimbang D2. Endapan pada kertas saring diabukan pada suhu 550
C selama 5 jam, kemudian didinginkan dan ditimbang I2. c.
Blanko Blanko untuk serat yang tidak larut dan serat yang larut diperoleh dengan
cara seperti prosedur untuk sampel tetapi tanpa sampel. Nilai blanko sewaktu- sewaktu harus dicek bila menggunakan enzim dari batch yang berbeda.
Serat pangan total diperoleh dengan menjumlahkan serat pangan tidak larut SPTL dan serat pangan larut SPL. Blanko yang digunakan diperoleh
dengan metode yang sama, tetapi tidak ditambahkan contoh atau sampel. Nilai blanko yang digunakan perlu diperiksa ulang, terutama bila menggunakan enzim
dari kemasan yang baru. 4 Rumus perhitungan nilai SPTL dan SPL
Nilai SPTL = D1 – I1 – B1 x 100 W
Nilai SPL= D2 – I2 – B2 x 100 W
Nilai TSP = Nilai SPTL + Nilai SPL Keterangan:
W = Berat contoh g B = Berat blanko bebas serat g
D = Berat setelah analisis dikeringkan g I = Berat setelah analisis diabukan g
3.4.12 Pengukuran pH SNI 01-2891-1992