21
BAB II GAMBARAN UMUM DESASIMAN
Dalam bab ini penulis menguraikan secara ringkas mengenai sejarah muncul, letak geografis, serta kondisi sosio-demografi Desa Siman.
A. Sejarah Munculnya Desa Siman
Berdasarkan informasi dari kepala Desa Siman yang tertera dalam RPJMDes Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Siman tahun 2010.
Dalam sejarah awalnya Desa Siman muncul dari sekumpulan orang yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Perpindahan adalah untuk
mencari lahan yang sekiranya bisa ditanami. Salah satu bukti kehidupan mereka itu dapat dibuktikan dengan ditemukanya bekas-bekas reruntuhan bangunan kuno
sepertihalnya pecahan genteng dibeberapa tanah tegalan. Tepat pada hari Jum’at, ada seorang laki-laki dari sekumpulan orang itu
yang bernamaGarim yang memberikan gagasan tentang pentingnya sebuah pemukiman bagi mereka. Dalam rangka mewujudkan gagasannya, Garim
mengumpulkan warga kelompok tersebut untuk diajak berembuk. Dari hasil pertemuan itu lahirlah sebuah kesepakatan tempat bermukim tetap, yang bernama
”Desa Siman”. Bagi mereka, nama ini mempunyai dua arti, Pertama, Siman memiliki
makna “Isinya Iman”, yang berarti bahwa sejelek-jeleknya atau sejahat-jahatnya
tingkah laku atau perbuatan manusia warga Siman masih mempunyai pondasi
22 yang kuat, yaitu Iman, masih ingat terhadap ajaran Ulama dan Kyai.Kedua,Siman
memiliki makna “Kusi-Eman”, yang berarti bahwa masyarakat yang hidup
sederhana, berkecukupan, irit, hemat, dan tidak suka foya-foya yang bersifat pemborosan.
Dalam perkembangannya, lambat laun Desa Siman mengalami kemajuan yang meningkat, terutama dalam bidang ekonomi. Selain itu, masyarakat Desa
Siman dalam mengatur kehidupannya mengenal istilah organisasi.Selanjutnya untuk mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat, maka Desa Siman pun
dipimpin oleh seseorang yang dianggap mampu mengatur, kehidupan bermasyarakat. Berikut adalah beberapa pemimpin, yang pernah memimpin Desa
Siman; 1. Garim tidak diketahui secara pasti, tapi yang pasti ia adalah yang pertama.
2. Sentono sampai pada tahun 1917 3. Saeman tahun 1917 sampai 1926
4. Naliran tahun 1926 sampai 1932 5. Muhammad Rayin tahun 1932 sampai 1959
6. H. Syamsul Hadi tahun 1959 sampai 1989 7. H. Suminto S.Ag tahun 1989 sampai 1998
8. Ir. Muchtar tahun 1998 sampai 2007 9. Usman tahun 2007 sampai sekarang.
Hampir semua pemimpin tersebut mempunyai garis keturunan dari Garim, kecuali dua orang, yaitu H. Suminto dan Ir. Muchtar.
23 Selain itu Desa Siman dikenal dengan sebuah desa yang memiliki nilai
sejarah yaitu pondok pesantrennya. Sekitar tahun 1942, KH. Abdul Fattah bin Muhammad Ro’is mendirikan sebuah pondok pesantren bernama Al Fattah.
KH. Abdul Fattah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai Nawawi merupakan putra desa asli dari Desa Siman.Kyai Nawawi adalah putra dari
seorang modin bernama Mohammad Ro’is.Pondok pesantren yang dibangun saat
itu berfungsi untuk menuntut ilmu agama juga berfungsi untuk membentuk putra – putri terbaik, yang kelak berguna untuk bangsa. Selain itu pondok pesantren itu
sering dijadikan sebagi tempat berkumpulnya para pahlawan dalam melancarkan aksinya terhadap para penjajah Belanda.
Sekitar tahun tahun 1949 Belanda masuk Desa Siman, dalam rangka mencari tentara dan pejuang Indonesia yang bersembunyi di Desa Siman.
Kedatangan para penjajah Belanda itu, ternyata untuk membawakepala Desa Siman.Rumah kepala desa dibakar habis oleh para penjajah Belanda. Melihat
kenyataan itu, pejuang Hisbullah yang melakukan pertemuan di pondok pesantren Al Fattah untuk menyusun strategi, dalam rangka melakukan perlawanan terhadap
para penjajah Belanda. Maka pada tahun yang sama pengasuh pondok pesantren Al Fattah dan
keluarganya harus mengasingkan diri dari Desa Siman untuk bersembunyi. Karena pada saat itu Belanda terus mencari para Ulama dan tokoh-tokoh
masyarakat untuk ditangkap, disiksa, bahkan sampai dibunuh.Selain itu, di Desa Siman juga terjadi pertempuran antara pejuang Hisbullah dengan tentara Belanda
yang menewaskan dua orang pejuang. Kedua pahlawan itu bernama Kasbolah dan