Antosianin Kondisi Pengeringan Semprot Optimum

35 intensif terutama bubuk yang dikeringkan pada perlakuan suhu 178 o C setelah dikeringkan Fenema, 1996. Bila ditinjau dari segi bahan pengisi, penambahan maltodekstrin yang lebih banyak memberikan warna produk yang lebih cerah. Hal ini ditunjukan oleh nilai L yang lebih tinggi seiring dengan meningkatnya kosentrasi bahan pengisi. Hal ini disebabkan warna dasar maltodekstrin yang berwarna putih. Sebagai gambaran warna produk hasil pengeringan semprot dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10. Bubuk Esktrak Kulit Buah Manggis Perlakuan Suhu 160 o C dengan Konsentrasi Bahan Pengisi 15

3. Antosianin

Antosianin merupakan salah satu dari sekian banyak pigmen yang terdapat di alam. Antosianin memberikan warna yang bervariasi dari warna biru hingga merah. Kestabilan antosianin sangat dipengaruhi oleh pH, suhu, enzim, oksigen, senyawa kopigmentasi, asam askorbat, protein dan SO 2 Ersus dan Yurdel, 2007. Hasil analisis total antosianin Gambar 11 menunjukkan bahwa pada pengeringan dengan suhu inlet 160 o C kandungan total antosianin yang tertinggi pada semua tingkat konsentrasi bahan pengisi baik 5, 10 dan 15 yaitu sebesar 7,43 ± 2,01, 9,91 ± 0,32 dan 23,29 ± 2,85 mgg ekstrak terkapsul kering secara berurutan. Kenaikan suhu inlet akan menurunkan kandungan antosianin yang terkapsulkan. Pada suhu inlet 170 o C, 36 kandungan antosianin pada setiap konsentrasi bahan pengisi mengalami penurunan dibanding produk yang dikeringkan pada suhu 160 o C yaitu sebesar 4,96 ± 0,17 mgg ekstrak terkapsul kering untuk konsentrasi maltodekstrin 5 , 5,87 ± 0,32 mgg ekstrak terkapsul kering untuk konsentrasi maltodekstrin 10 dan 21,90 ± 4,69 mgg ekstrak terkapsul kering untuk konsentrasi maltodekstrin 15 . Kerusakan serupa juga dialami ekstrak yang dikeringkan pada suhu 178 o C juga mengalami penurunan bila dibandingkan produk yang dikeringkan pada suhu 160 o C yaitu sebesar 5,44 ± 0,64, 6,79 ± 0,27 dan 11,03 ± 2,27 mgg ekstrak terkapsulkan kering untuk masing-masing bahan pengisi secara berurutan. Gambar 11. Total Antosianin Bubuk Ekstrak Kulit Buah Manggis Keterangan: huruf dibelakang angka yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata antar pelakuan pada taraf uji p = 0,01 Akan tetapi, dapat dilihat bahwa kadar antosianin pada produk dengan konsentrasi bahan pengisi 5 dan 10 untuk perlakuan suhu inlet 178 o C, menunjukkan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan produk yang diproses dengan bahan pengisi yang sama pada suhu 170 o C. Pengujian dengan statistik menyatakan bahwa antara perlakuan bahan pengisi dan suhu inlet proses memiliki hubungan dan berbeda nyata pada taraf uji p = 0,01 Lampiran 13. Perlakuan terbaik untuk mempertahankan antosianin dalam proses pengeringan semprot ialah dengan menambahkan 15 bahan pengisi 7.43 a 4.96 a 5.44 a 9.91 a 5.87 a 6.79 a 23.29 b 21.90 b 11.03 a 5 10 15 20 25 160 170 178 K o se n tr as i A n to si an i m g g eks tr ak te re n ka ps ul ke ri n g Suhu o C 5 10 15 37 berupa maltodekstrin dengan DE 15-20 dan suhu inlet 160 o C dengan menghasilkan antosianin sebesar 23,29 mgg ekstrak terkapsul kering atau 1,13 mgg sampel kering. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disebutkan dalam penelitian Ersus dan Yurdagel 2007 yaitu pengeringan antosianin terbaik dilakukan pada suhu inlet 160 o C. Peningkatan suhu pengeringan akan merusak antosianin walaupun komoponen ini dilindungi dengan konsentrasi bahan pengisi yang sama. Selain itu, sisi bahan pengisi, hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pengisi maltodekstrin DE 15-20 pada konsentrasi 15 merupakan konsentrasi minimal untuk mempertahankan antosianin. Hal ini dapat melengkapi penelitian Ersus dan Yurdagel 2007 yang menyebutkan bahwa antosianin terbaik dimikroekapsulasi dengan maltodekstrin DE 20- 23 dengan konsentrasi 20 pada suhu inlet antara 160 o C. Mekanisme kerusakan antosianin akibat panas belum dapat dijelaskan secara detail. Secara umum, senyawa coumarin 3,5-diglukosida merupakan senyawa yang terbentuk akibat degradasi antosianin. Pembentukan coumarin 3,5-diglukosida dapat melalui 3 jalur yaitu. Jalur pertama ialah terjadinya perubahan ion flavilium menjadi basa quinonodial dan menjadi turunan senyawa coumarin setelah melewati beberapa senyawa intermediet. Jalur kedua ialah perubahan kation flavilium menjadi basa karbinol yang tidak berwarna dan menjadi senyawa chalcone dan produk akhir berwarna coklat. Jalur ketiga hampir serupa dengan mekanisme jalur ke dua namun perubahan menjadi senyawa chalcone yang terjadi lebih dahulu Fenema, 1996.

4. Komponen Fenolik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Powder Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Instan (minuman Kulit Buah Manggis Instan

0 0 1