Komponen Fenolik Kondisi Pengeringan Semprot Optimum

37 berupa maltodekstrin dengan DE 15-20 dan suhu inlet 160 o C dengan menghasilkan antosianin sebesar 23,29 mgg ekstrak terkapsul kering atau 1,13 mgg sampel kering. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disebutkan dalam penelitian Ersus dan Yurdagel 2007 yaitu pengeringan antosianin terbaik dilakukan pada suhu inlet 160 o C. Peningkatan suhu pengeringan akan merusak antosianin walaupun komoponen ini dilindungi dengan konsentrasi bahan pengisi yang sama. Selain itu, sisi bahan pengisi, hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pengisi maltodekstrin DE 15-20 pada konsentrasi 15 merupakan konsentrasi minimal untuk mempertahankan antosianin. Hal ini dapat melengkapi penelitian Ersus dan Yurdagel 2007 yang menyebutkan bahwa antosianin terbaik dimikroekapsulasi dengan maltodekstrin DE 20- 23 dengan konsentrasi 20 pada suhu inlet antara 160 o C. Mekanisme kerusakan antosianin akibat panas belum dapat dijelaskan secara detail. Secara umum, senyawa coumarin 3,5-diglukosida merupakan senyawa yang terbentuk akibat degradasi antosianin. Pembentukan coumarin 3,5-diglukosida dapat melalui 3 jalur yaitu. Jalur pertama ialah terjadinya perubahan ion flavilium menjadi basa quinonodial dan menjadi turunan senyawa coumarin setelah melewati beberapa senyawa intermediet. Jalur kedua ialah perubahan kation flavilium menjadi basa karbinol yang tidak berwarna dan menjadi senyawa chalcone dan produk akhir berwarna coklat. Jalur ketiga hampir serupa dengan mekanisme jalur ke dua namun perubahan menjadi senyawa chalcone yang terjadi lebih dahulu Fenema, 1996.

4. Komponen Fenolik

Kulit manggis dikenal memiliki kadungan komponen fenolik yang melimpah. Kuantitas dan variasi komponen fenol yang terdapat pada manggis sangat bergantung pada tingkat kematangannya. Secara umum, golongan tanin, antosianin dan xanthone merupakan golongan yang banyak ditemukan pada kulit manggis Zandernowski et al., 2009. 38 Gambar 12. Total Fenol Bubuk Esktrak Kulit Buah Manggis Keterangan: huruf dibelakang angka yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata antar pelakuan pada taraf uji p = 0,01 Hasil penelitian menunjukkan bahwa data total fenol memiliki trend yang serupa dengan dengan data total antosianin. Pada perlakuan suhu inlet 160 o C, hasil analisis kadar komponen fenolik total ialah sebesar 121,80 ± 0.01, 137,51 ± 0.01 dan 188,40 ± 0,04 mgg ekstrak terenkapsul kering secara berurutan pada perlakuan bahan pengisi 5, 10 dan 15 . Pada perlakuan suhu inlet 170 o C, terjadi penurunan kadar total fenol. Hal ini dapat dilihat dengan hasil penelitian yang menunjukkan pada pemberian suhu inlet 170 o C, jumlah komponen fenolik sebesar 64,23 ± 0,01 mgg ekstrak terenkapsul kering untuk perlakuan bahan pengisi 5 , 60,75 ± 0,01 mgg ekstrak terenkapsul kering dengan penambahan bahan pengisi 10 dan 172,5 ± 0,02 mgg ekstrak terenkapsul kering pada penambahan bahan pengisi 15 . Pada perlakuan suhu inlet 178 o C, ekstrak yang ditambahkan bahan pengisi sebanyak 5 menunjukkan hasil sebesar 55,44 ± 0,01 mgg ekstrak terenkapsul kering. Akan tetapi, pada perlakuan bahan pengisi yang lebih tinggi yaitu 10 kandungan total fenol lebih rendah dibandingkan perlakuan suhu yang sama dengan konsentrasi bahan pengisi yang lebih rendah yaitu sebesar 47,23 ± 0,00 mgg ekstrak terenkapsul kering. Untuk perlakuan suhu inlet 178 o C dengan bahan pengisi 15 menunjukkan hasil yaitu sebesar 73,15 ± 0,01 mgg ekstrak terenkapsul 121.80 b 64.23 a 55.44 a 137.51 bc 60.75 a 47.23 a 188.40 d 172.51 cd 73.15 a 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 160 170 178 T o ta l fe n o l m g g eks tr ak te re n ka ps ul ke ri n g Suhu o C 5 10 15 39 kering. Uji lebih lanjut dengan analisis secara statistik menunjukkan bahwa perlakuan suhu dan bahan pengisi memiliki interaksi pada taraf uji p = 0,01 dan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan polifenol yang terdapat pada produk Lampiran 15. Hasil penelitian membuktikan bahwa komponen fenolik yang ada pada kulit buah manggis amat baik bila dikeringkan pada suhu inlet 160 o C dengan konsentrasi bahan pengisi berupa maltodekstrin DE 15-20. Pengeringan di atas suhu 160 o C akan menurunkan kadar komponen fenolik ekstrak. Bila hasil analisis total fenol sebelum pengeringan yaitu sebesar 237,44 mgg sampel kering dengan setelah pengeringan dengan kondisi terbaik yaitu sebesar 188,40 ± 0,04 mgg ekstrak terenkapsul kering, terjadi penurunan kadar total fenol yang cukup banyak. Degradasi kandungan komponen fenolik mencapai 20 . Hal ini dapat melengkapi penelitian yang dilakukan oleh Larraui et al 1997 yang menyatakan bahwa komponen fenolik pada ekstrak kulit buah anggur akan mengalami kerusakan pada kondisi pengeringan 140 o C.

5. Karakteristik Bubuk Terbaik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Powder Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Instan (minuman Kulit Buah Manggis Instan

0 0 1