Warna Kondisi Pengeringan Semprot Optimum

33 apabila senyawa tersebut dipanaskan pada suhu di atas suhu senyawa tersebut beruabah menjadi lengket. Suhu perubahan ini biasanya berkisar antara 10 - 23 o C lebih tinggi daripada suhu transisi gelasnya Roos dan Karel, 1991. Hal ini didukung dengan ekstrak yang mengandung gula sebanyak 2,1. Selain itu, ekstraksi dengan metode yang dikembangkan, menggunakan asam tartarat Bhandari et al 1997, menyebutkan bahwa suhu transisi gelas asam tartarat ialah sebesar 18,5 o C sedangkan gula-gula sederhana seperti glukosa, fruktosa, sukrosa dan lain-lain berkisar antara 40-90 o C. Rendemen yang fluktuatif diduga juga dapat disebabkan oleh suhu inlet dan outlet alat yang tidak stabil selama pengeringan. Ketidakstabilan suhu menyebabkan proses pengeringan tidak berlangsung sempurna untuk keseluruhan sampel pada satu perlakuan. Oleh karena itu, rendemen yang dihasilkan fluktuatif.

2. Warna

Secara umum, produk yang dihasilkan menunjukkan warna merah jambu kekuningan. Warna merah pada produk diduga berasal dari senyawa antosianin sedangkan kuning berasal dari senyawa golongan xanthone yang secara alami terdapat pada kulit buah manggis. Bila ditinjau dari perlakuan suhu, pemberian perlakuan suhu yang makin tinggi, akan menunjukkan nilai L nilai kecerahan yang semakin tinggi, nilai a warna merah dan b warna kuning yang semakin rendah. Akan tetapi, pada perlakuan suhu 178 o C, nilai a menunjukkan hasil yang tinggi dibandingkan produk yang dikeringkan pada suhu 170 o C. Akan tetapi, bila ditinjau dari segi perlakuan bahan pengisi, semakin tinggi bahan pengisi, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai L akan semakin tinggi sedangkan nilai a dan b semakin kecil. Pengujian hasil analisis warna menunjukkan bahwa baik untuk setiap pelakukan suhu dan perlakuan konsentrasi bahan pengisi tidak memberikan interaksi pada taraf pengujian statistik dengan pada taraf uji p = 0,05. Akan tetapi, bila ditelaah secara terpisah, setiap perlakuan suhu dan konsentrasi, masing-masing memberikan pengaruh nyata terhadap 34 warna bubuk EKBM pada taraf uji p = 0,05 Lampiran 3, Lampiran 4, Lampiran 5 Tabel 7. Data Warna Bubuk Estrak Kulit Buah Manggis Pelakuan suhu Konsentrasi M altodekstrin Parameter W arna L a m erah b kuning 160 5 79,45±1,19 a,c 18,20±1,54 a,c 15,77±0,60 a.,c 10 80,91±0,78 a,d 16,58±0,81 a,d 13,95±1,18 a,d 15 83,39±1,10 a,e 16,51±0,9 a,d 12,36±0,58 a,e 170 5 83,63±0,68 a,c 14,98±0,23 b,c 13,20±0,32 b,c 10 84,92±0,66 a,d 13,05±0,26 b,d 10,80± 0,33 b,d 15 88,18±0,45 a,e 11,77±0,09 b,d 10,20±0,09 b,e 178 5 83,37±0,77 b,c 15,97±0.,23 b,c 13,47±0,30 b,c 10 86,06± 0,94 b,d 13,32±0,22 b,d 11,24 ±0,17 b,d 15 87,65±0,82 b,e 12,87±0,28 b,d 10,50±0,21 b,e Keterangan: L: tingkat kecerahan a: - hijau + merah b: - biru + kuning huruf dibelakang angka yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata antar pelakuan pada taraf uji p = 0,05 Peningkatan nilai L dan penurunan nilai a serta b pada perlakuan suhu dapat disebabkan oleh rusaknya komponen-komponen penyusun pigmen yang terdapat pada ekstrak kulit manggis terutama antosianin serta senyawa polifenol lainnya seperti xanthone. Secara umum, suhu sangat memperngaruhi stabilitas antosianin. Semakin tinggi suhu yang diberikan maka kerusakan antosianin akan semakin intensif. Mekanisme kerusakan senyawa antosianin karena suhu belum dapat dijelaskan secara detail namun senyawa utama yang mendominasi saat terjadi kerusakan antosianin ialah coumarin 3,5 diglikosida Hal yang serupa juga menjelaskan mekanisme kerusakan komponen polifenol lainnya namun dengan senyawa turunan yang berbeda. Selain itu, stabilitas antosianin terhadap panas juga dipengaruhi oleh pH larutan. Dalam tahapan persiapan bahan, ditambahkan asam tartarat untuk membantu ekstraksi dan menjaga stabilitas komponen antosianin. Asam tartarat akan menurunkan pH larutan yang menyebabkan intesitas warna antosianin meningkat. Oleh karena itu, warna antosianin dari kulit buah manggis tetap menunjukan warna yang serupa atau bahkan lebih 35 intensif terutama bubuk yang dikeringkan pada perlakuan suhu 178 o C setelah dikeringkan Fenema, 1996. Bila ditinjau dari segi bahan pengisi, penambahan maltodekstrin yang lebih banyak memberikan warna produk yang lebih cerah. Hal ini ditunjukan oleh nilai L yang lebih tinggi seiring dengan meningkatnya kosentrasi bahan pengisi. Hal ini disebabkan warna dasar maltodekstrin yang berwarna putih. Sebagai gambaran warna produk hasil pengeringan semprot dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10. Bubuk Esktrak Kulit Buah Manggis Perlakuan Suhu 160 o C dengan Konsentrasi Bahan Pengisi 15

3. Antosianin

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Powder Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Instan (minuman Kulit Buah Manggis Instan

0 0 1