Atmosfer, Hidrosfer dan Lithosfer Atmosfer

Australia dan Asia. Lempeng-lempeng kerak bumi ini dipisahkan yang satu dengan yang lain oleh batas lempeng yang geraknya dapat bersifat divergensi, konvergensi atau shear gesekan. Batas lempeng ini adalah sangat labil dan ditandai oleh gunung api yang aktif serta kegempaan yang tinggi.

c. Atmosfer, Hidrosfer dan Lithosfer Atmosfer

Bumi dikelilingi oleh selimut gas yang disebut udara atau atmosfer. Tebal lapisan udara secara pasti belum dapat diketahui. Tetapi para ahli berpendapat, pada jarak 100 Km di atas permukaan bumi masih terdapat udara. Kalau dibandingkan dengan jari-jari bumi yang 60.000 Km, maka tinggi lapisan udara yang 100 Km tersebut, hanya 1600 jari-jari bumi. Ada lapisan dalam atmosfer. 1 Yang dekat dengan permukaan bumi setebal ±. 10 Km disebut troposfer. 2 Lapisan di atas troposfer disebut Stratosfer. Batas antara 2 lapisan udara tersebut tidak sama di semua tempat. Di daerah sekitar khatulistiwa batas itu kadang-kadang dapat mencapai 19 Km, tetapi dikutub hanya 6 Km. Presentase tiap gas dalam atmosfer pada beberapa ketinggian HUMPHREY. Hal tersebut disebabkan karena adanya angin vertikal yang disebabkan pemanasan matahari. Troposfer mempunyai susunan gas yang seragam, hal ini disebabkan karena adanya angin yang vertikal, maupun horizontal. Susunan gas dalam troposfer: - 78 zat lemas - 1 gas oksigen - 0,0 asam arang. Selanjutnya masih ada, Ozon, Argon, Helium, di samping itu juga terdapat zat air. Sebaliknya di stratosfer susunannya tidak homogen. Di sini terdapat lapisan-lapisan udara yang B.D-nya berbeda-beda. B.D. udara yang besar terletak dekat dengan troposfer, sedangkan lapisan udara yang B.D. kecil cenderung bergerak di atas jauh dari troposfer. Lapisan udara tersebut terbentuk di stratosfer, karena adanya angin yang horizontal saja. Selain gas yang terdapat di troposfer tersebut terdapat juga: a Uap air yang nya tidak tetap, jumlah tersebut tergantung pada tempat dan waktu. 18 b Benda bukan gas yaitu debu berfungsi sebagai inti kondensasi. Sebab uap air di udara tidak akan mengalami kondensasi menjadi titik-titik air yang berupa awan, kalau tidak ada inti kondensasi. Sehingga awan adalah kumpulan tetes-tetes air yang telah berkondensasi. Debu berasal dari muka bumi dari gunung api tetapi dapat juga dari angkasa luar yang berasal dari meteor. Bumi menerima panas dari matahari, dari bumi itu sendiri dan dari bulan. Di pusat bumi terdapat temperatur yang sangat tinggi, hal ini dapat dibuktikan: Dengan jalan menggali tanah secara vertikal ke bawah maka terjadi kenaikan temperatur, setiap turun 35 m, temperatur naik 1°C. Dan adanya benda-benda yang keluar dari gunung api yang mempunyai temperatur sangat tinggi seperti: lava abu, awan panas, dan sebagainya. Sebenarnya panas yang dikirim matahari ke bumi relatif tidak berubah; tetapi yang berubah adalah penerimaan panas tersebut oleh bumi. Penerima-an yang berubah- ubah ini disebabkan kondisi awan yang ada di udara. Apabila udara kerawan, panas matahari yang diterima bumi hanya berkisar 40, sedangkan apabila udara bersih dari awan, panas matahari yang diterima bumi dapat mencapai sekitar 64- 69. Menurut penelitian makin besar sudut penyinaran matahari, makin berat pula panas yang diterima dan sebaliknya. Di lapisan bawah 0 sampai 4 Km dekat dengan permukaan bumi, temperaturnya sangat dipengaruhi bumi, pada lapisan ini masih berlaku ketentuan bahwa setiap naik ke atas 100 Km, temperatur akan turun 1°C. Lapisan 1 ini masih banyak terdapat uap air. Dalam troposfer terdapat uap air yang jumlahnya tidak tetap. Uap air adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Uap air yang mencair merupakan titik-titik air yang disebut awan. Jumlah uap air di udara tidak tetap, makin tinggi temperaturnya makin banyak kandungan uap air di udara. Ada dua cara untuk menyatakan uap air di udara, yaitu: a Basah absolut Yaitu banyaknya uap air dalam garam yang terdapat dalam 1 m 3 udara. b Basah relatif Yaitu perbandingan antara banyaknya uap air di udara terhitung gram 1 m 3 udara dengan banyaknya uap air apabila udara tersebut pada temperatur yang bersangkutan jenuh dengan uap air. 19 Apabila awan yang terdiri dari titik-titik air berkumpul sehingga titik-titik air tersebut menjadi satu dan merupakan tetesan- tetesan air yang lebih besar dan lebih berat, dan kemudian jatuh ke bumi, maka peristiwa di atas disebut hujan. Jadi hujan adalah peristiwa jatuhnya tetesan-tetesan air sampai ke permukaan bumi. Selain hujan seperti pengertian di atas, kita mengenal juga hujan salju dan hujan es. Hujan salju terjadi apabila uap di udara terus naik ke atas sehingga mencapai temperatur lebih kecil dari 0°C, maka uap air tersebut akan mengkristal. Dan apabila kelompokan kristal tersebut jatuh ke bumi akan terjadi hujan salju Darmodjo, 2000:12. Hujan es berbeda dengan hujan salju. Hujan salju yang jatuh adalah kristal-kristal es, tetapi hujan es yang jatuh ke bumi memang butiran-butiran es yang cukup keras dan sering menimbulkan kerusakan. Secara garis besar dapat diterapkan sebagai berikut: Awan yang karena letaknya sangat tinggi, temperaturnya dapat jauh di bawah 0°C, maka sebagian awan tersebut membeku dan terus dibawa angin naik ke atas lagi sehingga temperatur turun lebih rendah lagi jauh ke bawah 0°C, dengan demikian keseluruhan awan menjadi gumpalan es. Panas yang dikeluarkan dalam pembekuan tidak mampu untuk mencairkan bagian awan yang lain karena rendahnya temperatur. Bila udara dianggap terdiri dari beberapa lapisan udara hori- zontal, dan setiap lapisan udara mempunyai berat, maka lapisan di bawah menerima tekanan lapisan udara di atasnya. Karena makin dekat dengan permukaan bumi tekanan udara makin besar, dan makin ke atas tekanan udara makin kecilberkurang. Tempat-tempat di mana temperaturnya rendah akan terjadi tekanan udara yang rendah. Perbedaan tekanan udara antara tempat akan mengakibatkan terjadinya pemindahan udara dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Perpindahan udara karena perbedaan tekanan udara ini disebut angin. Angin mempunyai arah dan kecepatan. Pada siang hari di daratan mencapai temperatur lebih panas dari di lautan. Akibatnya di daratan akan terjadi tekanan udara yang lebih rendah dari di lautan, sehingga pada siang hari bergeraklah angin dari laut ke darat. Pada malam hari keadaannya terbalik, yaitu di laut panas yang diterima pada siang hari masih cukup tinggi. Di darat lebih cepat mengalami pendinginan temperatur udara di laut lebih besar dari daratan. Akibatnya tekanan udara di darat lebih besar 20 dari di laut sehingga bertiup angin dari darat ke laut. Kecepatan angin sangat ditentukan oleh besar kecilnya perbedaan tekanan antara 2 tempat. Makin besar perbedaan tekanan udara, makin cepat gerak angin Kastama, E 2003 :25. Uap air, temperatur udara, tekanan udara dan hujan, apakah hujan es maupun salju; semuanya merupakan peristiwa-peristiwakejadian-kejadian di atmosfer. Hal tersebut akan menimbulkan adanya iklim serta cuaca di suatu daerah. Iklim: adalah peristiwa-peristiwa dalam atmosfer di suatu daerah untuk periode waktu yang panjang. Disebut juga, merupakan rata- rata cuaca periode panjang. Ilmu yang mempelajari iklim, disebut Klimatologi. Cuaca: adalah perubahan keadaan udara di suatu tempat pada suatu saat. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut Meteorologi. Hidrosfer Yang termasuk hidrosfer adalah semua bentuk air yang ada di atas muka bumi. Yang terbesar adalah samudera dan lautan. Dikatakan bahwa perbandingan antara samudera dan daratan berkisar antara 72 dan 28. Artinya 72 muka bumi berupa air sedangkan 28 berupa daratan. Kita semua tahu bahwa di daratan masih terdapat: danau, sungai dan rawa-rawa. Dasar laut dan samudera tak ubahnya seperti relief di muka bumi, dengan bagian sebagai berikut: - Shelf: Dasar samudera di sepanjang pantai yang di dalamnya rata-rata 200 m. Daerah ini merupakan daerah yang kaya ikan. - Plat: seperti Shelf tetapi daerahnya meluas dan kedalaman rata- ratanya 200 m. Daerah ini juga kaya akan ikan. - Trog: adalah lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut. Daerah-daerah tersebut di atas selain kaya akan ikan juga merupakan daerah minyak bumi. Sehingga dewasa ini banyak dilakukan pemboran minyak di lepas pantai off shore sebagai perhiasan pemboran minyak di daratan on shore. Makin ke bawah dan makin ke arah kutub, temperatur air laut makin rendah. Apabila temperatur air laut di daerah khatulistiwa ±28° C, temperatur laut di dekat kutub dapat mencapai 2° C sampai 0°C. Temperatur laut sangat mempengaruhi kehidupan di laut. Dengan demikian ikan banyak diketemukan di laut dangkal karena sinar matahari masih mampu menembus laut sampai dasar; di mana sinar matahari sampai dibutuhkan bagi setiap makhluk hidup, seperti ikan, plankton, maupun tumbuh-tumbuhan laut yang lain. Samudera 21 maupun laut akan bergerak menimbulkan arus laut baik terjadi dipermukaan maupun di bagian bawah Maskoeri, Y .2005:24. Gerakan laut disebabkan oleh berbagai faktor: a. Adanya angin yang bertiup b. Adanya perbedaan kadar garam c. Adanya perbedaan berat jenis air laut d. Adanya perbedaan pasang naik dan pasang surut. Arus laut mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam menentukan keadaan iklim di suatu tempat. Hal ini disebabkan ka- rena adanya arus panas dan arus dingin. Dengan demikian arus panas dapat membuat musim dingin tidak terlalu dingin, dan laut tidak akan mengalami pembekuan sepanjang tahun. Sebaliknya arus dingin, menyebabkan temperatur di atas laut tersebut rendah sehingga tidak ada penguapan. Maka ke daratan merupakan angin yang kering akibatnya di daratan tidak pernah jatuh hujan. Tetapi dalam suatu periode yang sangat panjang daratan tersebut dapat berubah menjadi padang pasir yang gersang. Pertemuan arus panas dan arus dingin merupakan tempat yang ideal bagi kehidupan ikan; karena pada tempat-tempat seperti itu banyak dijumpai plankton dan zat-zat makanan yang lain. Namun udara dingin di atas arus dingin, dan udara panas di atas arus panas, apabila bertemu akan menimbulkan suatu kabut tebal di atas laut yang sangat membahayakan pelayaran kapal-kapal di laut. Arus laut mempunyai arti ekonomi yang penting, karena para pedagang berlayar mengikuti arus. Bangsa-bangsa yang tahu dan dapat memperhitungkan dari mana dan kemana arah arus laut, dapat menjadi bangsa yang jaya. Litosfer Berdasarkan cara terjadinya batuan dapat dibedakan 3 jenis batuan: a Batuan Beku Batuan ini terjadi secara langsung dari pembekuan magma yang terdiri dari mineral yang belum menunjukkan struktur tertentu. Misalnya: Batuan Andesit yang banyak digunakan untuk pengerasan jalan. b Batuan Sedimen Batuan sedimen dapat terjadi karena pengendapan bahan organis, seperti tumbuh-tumbuhan. 22 Misalnya: Batuan kapur. c Batuan Metamorf Batuan ini merupakan perubahan batuan beku dikarenakan perubahan temperatur atau tekanan. Misalnya: Batubara, Marmer. Bertitik tolak dari suatu pengertian bahwa mineral-mineral yang terdapat dalam magma cairan bahan mempunyai B.D. yang berbeda-beda. Mineral yang B.D-nya tinggi akan tenggelam berada di bawah, sedangkan mineral yang B.D-nya rendah naik ke atas. Mineral yang B.D-nya tinggi umumnya mengandung Fe, Mg, Ca sedangkan mineral yang B.D-nya kecil, umumnya mengandung Al, Si. Seperti diketahui bahwa makin masuk ke dalam perut bumi akan terjadi kenaikan temperatur. Thermigradient untuk Indonesia 30 m, artinya setiap masuk ke dalam tanah sedalam 30 m, temperatur akan naik 1° C. Selain temperatur cukup tinggi, tekanan juga besar, maka mineral-mineral tersebut berada dalam keadaan padat latent latent plastic. Oleh karena itu apa-bila terjadi gerakan tektonik, bahan yang padat latent tersebut akan mencair. Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan tekanan; disebabkan tekanan sebagian digunakan untuk menggerakkan bumi gerakan tektonik. Bahan yang mencair tersebut kemudian lewat retakan kulit bumi yang mungkin ada bergerak keluar. Berdasarkan tempat terjadinya maka batuan penyusun litosfer dapat dibedakan atas: a batuan intrusif: terjadi di bagian dalam, jauh dari permukaan bumi. b batuan ekstrusif: terjadi di dekat permukaan bumi, atau diluar permukaan bumi. c batuan hypoobisis: terjadi dalam gang atau saluran-saluran kulit bumi. Bagian luar dari bumi lapisan batuan yang disebut lithosfer. Karena adanya peristiwa diferensiasi, terbentuklah lapisan SIAL dan lapisan SMA. SIAL merupakan bagian teratas dari kerak bumi yang terdiri dari Silica dan Aluminium SI-AL. Sedangkan SIMA merupakan bagian bawah dari SIAL, yang terdiri dari Silica dan magnesium SI-MA. Kedua lapisan di atas merupakan lithosfer.

d. Cuaca