Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur 10
5
sampai 10
6
tahun mempunyai suhu 3000 derajat Kelvin. -
Masa   pembentukan   Galaksi   yaitu   pada   usia   alam   semesta 10
8
-10
9
tahun. Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut pilin yang berputar membentuk piringan raksasa.
- Masa   pembentukan   tata   surya   yaitu   pada   usia   4,6   X   10
9
tahun.
b. Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita ini tidaklah seperti dalam keadaan seperti sekarang ini. la masih berupa
kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada di ruang angkasa.   la   bergerak   perlahan   mengadakan   rotasi   sehingga
keseluruhannya   berbentuk   bulat.   Karena   gaya   beratnya   maka   ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal;
pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar   terbentuklah   bintang-bintang.   Gumpalan   kabut   yang   telah
menjadi   bintang   itupun   secara   perlahan   mengadakan   kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas
radiasi   dan   bintang-bintang   itupun   makin   turun   temperatur-nya. Setelah   berpuluh   ribu   juta   tahun   ia   mempunyai   bentuknya   yang
boleh   dikatakan   tetap   seperti   halnya   matahari   kita.   Hipotesis   itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan kepada pusat galaksi
di mana selalu dilahirkan bintang baru baik secara perlahan-lahan maupun secara eksplosif Amysari 2007: 10.
Galaksi.   Berdasarkan   apa   yang   nampak   dari   hasil pengamatan, dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi, yaitu:
a Galaksi berbentuk spiral b Galaksi berbentuk elips
c Galaksi berbentuk tak beraturan.
Bima   Sakti.   Induk  dari   matahari   kita   adalah   galaksi   Bima Sakti   atau   Milky   Way.   Bima   Sakti   mempunyai   bentuk   spiral.
Tetangga terdekat dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda yang juga   berbentuk   spiral   dan   jauhnya   870.000   tahun   cahaya   cahaya
bergerak   dengan   kecepatan   300.000   kmdetik,   jadi   tahun   cahaya berjarak 300.000 X 365¼ X 24 X 60 X 60 km = 10
13
km. Letak matahari dan bumi tempat tinggal kita kira-kira adalah
pada   tanda   X,   yang   jauhnya   kurang   lebih   23dari   pusat   galaksi sampai batas tepian luarnya. Bulatan-bulatan yang terletak di bawah
4
dan   di   atas   pusat   galaksi   adalah   kumpulan-kumpulan   bintang globular. Dalam satu galaksi ada yang mencapai 1.000 kumpulan
bintang seperti itu. Galaksi kita ini mengadakan rotasi dengan arah yang berlawanan dengan jarum jam.
Bima Sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang. Selain   itu   masih   terdapat   gumpalan-gumpalan   kabut   gas   maupun
semacam galaksi kecil yang banyak jumlahnya.
1 Hipotesis Nebular Hipotesis   ini   dikemukakan   pertama   kali   oleh   Laplace
pada tahun 1796. Ia yakin bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas. Pada
proses   kondensasi   tersebut   ada   sebagian   yang   terpisah   dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi
sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula
yang   serupa   dengan   terbentuknya   matahari   tadi.   Setelah mendingin benda-benda ini  akan menjadi  planet-planet seperti
bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya berupa satelit atau   bulan.   Dapat   dibayangkan   bahwa   berdasarkan   teori   ini,
planet   Saturnus   yang   dikelilingi   oleh   cincin   Saturnus   itulah merupakan bakal satelitnya. Salah satu keberatan dari hipotesis
ini adalah ditemukannya dua buah bulan pada Jupiter dan sebuah bulan di Saturnus yang berputar berlawanan arah dengan rotasi
planet-planet   tersebut.   Hal   ini   menunjukkan   bahwa   satelit tersebut bukan merupakan bagian dari planetnya sesuai dengan
hipotesis Laplace.
2 Hipotesis Planettesimal Dikemukakan   pertama   kali   oleh   Chamberlin   dan
Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori nebular yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk
dari   kabut   gas   yang   sangat   besar   yang   berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya
planet-planet itu tidak harus dari satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat dekat bintang
di mana tata surya kita merupakan bagiannya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari
kita   dan   setelah   mendingin   terbentuklah   benda-benda   yang disebut   planettesimal.   Planettesimal   merupakan   benda-benda
5
kecil   yang   padat.   Karena   daya   tarik   menarik   antar   benda   itu sendiri,   benda-benda   kecil   tersebut   akan   bergumpal   menjadi
besar dan menjadi panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat akumulasi dari massanya. Teori ini dapat menjawab pertanyaan
meng-apa ada satelit-satelit pada Jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawanan dengan rotasi planet-planet
itu.
3 Teori Tidal Teori ini diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan
Harold Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori ini planet itu merupakan percikan dari matahari yaitu seperti percikan mata-
hari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut di- sebut   “tidal”.   Tidal   yang   besar   yang   kemudian   akan   menjadi
planet   itu   disebabkan   karena   adanya   dua   buah   matahari   yang bergerak saling mendekat. Peristiwa ini tentu jarang sekali terjadi
namun bila ada dua buah bintang yang bergerak mendekat satu dengan   yang   lain   maka   akan   terbentuklah   planet-planet   baru
seperti teori tersebut di atas.
Usaha para ilmuwan itu hanyalah sekadar menguji hipo- tesis. Setelah teruji, teori itu masih mungkin diperbaiki dengan
teori yang lebih akurat. Namun demikian teori-teori tersebut di atas masih diyakini orang sampai sekarang.
c. Sistem Tata Surya